GAZA, PALESTINA, AL QUDS DALAM AL QURAN DAN HADIST
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا حَتَّى
نَزَلَتْ الْآيَةُ
الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا
وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Artinya : Dari Al-Bara bin ‘Azib berkata, “Saya shalat bersama Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadap ke arah Baitul Maqdis selama enam belas
bulan, sampai turun ayat di dalam Surah Al-Baqarah WAHAITSU MA KUNTUM FAWALLAU
WUJUHAKUM SYATROH...” (H.R. Bukhari). Ayat yang di sebut dalam hadist
tersebut adalah surat Al-Baqarah ayat 144.
1. Masjid yang kedua di bangun oleh manusia bumi
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ
الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ
الْأَقْصَى قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ قَالَ قُلْتُ كَمْ
بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
Artinya : "Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan
oleh Allah di muka bumi?" Beliau bersabda, "Al-Masjid Al-Haram".
Abu Dzar bertanya lagi, "Kemudian apa?". Beliau bersabda,
"Kemudian Al-Masjid Al-Aqsha". Berkata Abu Mu’awiyah “Yakni Baitul
Maqdis” . Abu Dzar bertanya lagi, "Berapa lama antara keduanya?".
Beliau menjawab, "Empat puluh tahun". (H.R. Ahmad dari Abu Dzar).
2. Tempat Ziarah yang sangat di anjurkan
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ
Artinya : "Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali
menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid
An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)". (H.R.
Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
3. Keutamaan Masjid Al- Aqsa
أَنَّ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ
يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ أَرْضُ الْمَنْشَرِ
وَالْمَحْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ
فِيمَا سِوَاهُ
Artinya : “Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, “Ya Nabiyallah,
berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”. Maka Rasulullah menjawab, “Bumi
tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di
dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat
dari shalat di tempat lain”. (HR Ahmad).
الصلاة في المسجد الحرام بمائة ألف صلاة، والصلاة في مسجدي، بألف صلاة،
والصلاة في بيت المقدس بخمسمائة صلاة
Artinya : ”Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada
sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu
kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsha lebih utama lima ratus kali lipat.”
(HR Ahmad dari Abu Darda).
تَذَاكَرْنَا وَ نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ: أَيُّهُمَا أَفْضَلُ, مَسْجِدُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ أو مَسْجِدُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : صلاة في مَسْجِدِيْ هذا أَفْضَلُ مِنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ
فِيْهِ وَ لَنِعْمَ الْمُصَلَّى وَ لَيُوُشِكَنَّ أَنْ لاَ يَكُوْنَ لِلَّرَجُلِ
مِثْلُ شَطَنِ فَرَسِهِ مِنَ اْلأَرْضِ حَيْثُ يُرَى مِنْهُ بَيْتُ الْمَقْدِسِ
خَيْرٌ لَهُ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيْعًا أَوْ قَالَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَ مَا
فِيْهَا .
Artinya : “Kami saling bertukar pikiran tentang mana yang lebih utama,
masjid Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam atau Baitul Maqdis, sedangkan di
sisi kami ada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Satu shalat di masjidku lebih utama
dari empat shalat padanya, dan ia adalah tempat shalat yang baik. Dan
hampir-hampir tiba masanya, seseorang memiliki tanah seukuran kekang kudanya
dari tempat itu terlihat Baitul Maqdis lebih baik baginya dari dunia
seluruhnya”, atau ,”lebih baik dari dunia seisinya”. (HR Ath-Thabrani dan
Al-Hakim).
أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ دَاوُدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَنَى
بَيْتَ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللهَ - عَزَّ وَجَلَّ - خِلَالاً ثَلَاثَةً؛ سَأَلَ
اللهَ - عَزَّ وَجَلَّ - : حُكْماً يُصَادِفُ حُكْمَهُ، فَأُوتِيَهُ، وَسَأَلَ
اللهَ - عَزَّ وَجَلَّ - مُلْكاً لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ،
فَأُوتِيَهُ، وَسَأَلَ اللهَ - عَزَّ وَجَلَّ - حِيْنَ فَرَغَ مِنْ
بِنَاءِ الْمَسْجِدِ أَنْ لَا يَأْتِيَهُ أَحَدٌ لَا يَنْهَزُهُ إلَّا الصَّلَاةُ
فِيْهِ أَنْ يُخْرِجَهُ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ (فِي
رِوَايَةٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَمَّا اثْنَتَانِ
فَقَدْ أُعْطِيَهُمَا وَأَرْجُو أَنْ يَكُوْنَ قَدْ أُعطِيَ الثَّالِثَةَ).
Artinya : ”Sesungguhnya ketika Sulaiman bin Dawud membangun kembali Baitul
Maqdis, (ia) meminta kepada Allah ’Azza Wa Jalla tiga perkara. (Yaitu), meminta
kepada Allah ’Azza Wa Jalla agar (diberi taufiq) dalam memutuskan hukum yang
menepati hukum-Nya, lalu dikabulkan; dan meminta kepada Allah ’Azza Wa Jalla
dianugerahi kerajaan yang tidak patut diberikan kepada seseorang setelahnya,
lalu dikabulkan; serta memohon kepada Allah bila selesai membangun masjid, agar
tidak ada seorang pun yang berkeinginan shalat di situ, kecuali agar
dikeluarkan kesalahannya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (dalam riwayat
lain : Lalu Nabi Muhammad Shallallaahu ’Alaihi Wasallam bersabda : ”Ada pun
yang kedua, maka telah diberikan. Dan aku berharap, yang ketiga pun
dikabulkan)”. (HR. An-Nasa’i).
4. Tempat bertolaknya jamaah haji
مَنْ أَحْرَمَ مِنْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : “Barangsiapa berihram dari Baitul Maqdis Allah mengampuni
dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Ahmad dari Ummu Salamah isteri Rasulullah).
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ
لَعَدُوِّهِمْقَاهِرِينَ
لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ
مِنْ لَأْوَاءَحَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ
الْمَقْدِسِ
Artinya : "Tidak henti-hentinya thaifah dari umatku yang
menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya, dan tidak
ada yang membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya, hingga datang
kepada mereka keputusan Allah 'Azza wa Jalla, dan tetaplah dalam keadaan
demikian". Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah
mereka?". Beliau bersabda, "Di Bait Al-Maqdis dan di sisi-sisi Bait
Al-Maqdis". (HR Ahmad dari Abi Umamah).
5. Tempat yang akan di bebaskan oleh kaum muslimin
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ
الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ
وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ
يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا
الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ
Artinya : "Dari Abu Hurairah bahwa Raslullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda : “ Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum Muslimin berperang dengan
Yahudi, maka kaum Muslimin berhasil membunuh mereka sehingga Yahudi bersembunyi
di balik pohon dan batu. Lalu batu atau pohon itu berkata : Wahai Muslim..
Wahai Abdullah… ini Yahudi sembunyi di belakangku, maka segera bunuh dia,
kecuali gharqad karena ia adalah dari pohon Yahudi". (H.R. "Wallahu A'lam"
0 Komen-Komen:
Post a Comment