This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Pada Saat Buka Dan Saur Yang Harus Kamu Tahu
Amalan Utama Yang Dapat Dilakukan Selama Bulan Ramadhan Dalam Al Quran dan Hadist
AMALAN UTAMA YANG DAPAT DILAKUKAN SELAMA BULAN RAMADHAN
Bulan
Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada
bulan ini, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, menahan
diri dari makanan, minuman, dan kegiatan yang dapat membatalkan puasa.
Selain
berpuasa, terdapat juga amalan-amalan yang baik dilakukan di bulan Ramadhan. Amalan-amalan tersebut jika dilakukan akan
menambah nilai iman dan takwa disis Allah ﷻ serta mendapat nilai pahala yang berlibat ganda.
Berikut ini adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan
selama bulan Ramadhan:
Membaca Al-Quran
Membaca
Al-Quran adalah amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Selain
meningkatkan keimanan dan ketakwaan, membaca Al-Quran juga dapat meningkatkan
pahala bagi umat Muslim. Setiap kali membaca Al-Quran, umat Muslim akan
mendapatkan pahala yang besar.
Shalat
Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat Isya' pada bulan Ramadhan. Shalat Tarawih dilakukan dengan membaca sejumlah ayat Al-Quran secara
berurutan dan diakhiri dengan salam. Selain meningkatkan pahala, shalat Tarawih
juga dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.
Sedekah
Sedekah
adalah amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Selain meningkatkan
keimanan dan ketakwaan, sedekah juga dapat membantu sesama yang membutuhkan.
Sedekah tidak harus berupa uang, tetapi juga dapat berupa makanan, pakaian,
atau bantuan lainnya.
I'tikaf
I'tikaf adalah amalan yang dilakukan dengan mengisolasi diri di dalam masjid atau tempat ibadah lainnya selama beberapa hari pada bulan Ramadhan. I'tikaf dapat meningkatkan kekhusyukan dan ketenangan dalam beribadah serta memperbaiki hubungan dengan Allah ﷻ.
Berdoa
Berdoa adalah amalan yang sangat penting di bulan Ramadhan. Dalam berdoa, umat Muslim dapat memohon ampunan dan rahmat Allah ﷻ serta meminta keberkahan dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Amalan yang baik dilakukan di bulan
Ramadhan didalam Al-Quran
dan hadis
Membaca Al-Quran
"Allah
ﷻ menurunkan
Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang jelas
antara yang hak dan yang bathil. Maka barangsiapa di antara kamu hadir di bulan
itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain."
(QS. Al-Baqarah: 185)
"Barangsiapa
shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah ﷻ, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedekah
"Dan
hendaklah kamu berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebajikan. Ke mana saja kamu
pergi, pasti Allah ﷻ mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah: 148)
I'tikaf
"Siapa
yang melakukan i'tikaf di masjidku selama sepuluh hari (di bulan Ramadhan),
maka ia seperti orang yang melakukan i'tikaf di mana-mana tempat suci, dan
barangsiapa yang melakukan i'tikaf selama tujuh hari, tiga hari, maka ia
seperti orang yang melakukan i'tikaf di sembilan puluh sembilan tempat
suci." (HR. Ahmad)
Berdoa
"Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
(QS. Al-Baqarah: 183)
Itulah beberapa amalan yang baik dilakukan di bulan Ramadhan dan beberapa ayat dalam Al-Quran dan hadis tentang amalan yang baik dilakukan di bulan Ramadhan. Umat Muslim dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mendapatkan pahala yang besar. Selamat menjalankan ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Wallahu A’lam
8 Faktor Pergaulan Bebas dan Dampak Negatif Serta Faktor Pendukungnya
8 Faktor Pergaulan Bebas dan Dampak Negatif Serta Faktor Pendukungnya
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan era globalisasi. Remaja atau pemuda biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan yg bebas dari aturan-aturan hukum dan agama tertentu, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat atau orang yang lebih bebas tanpa ada larangan dari agama.
Pengertian Pergaulan Bebas
Hal-hal Yang Harus di Perhatikan
Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas dapat diketahui dengan beberapa ciri-ciri yang menandakannya antara lain sebagai berikut..
- Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
- Rasa ingin tahu yang sangat besar
- Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi.
- Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan obat-obat terlarang
seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lainnya.
- Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
- Perilaku yang tidak baik
- Pakaian terbuka
- Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, selalu menunjukkan
eksistensi dan kebanggan diri serta selalu ingin mencoba banyak hal.
- Sering mengalami tekanan mental dan emosi
- Ingin mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dengan jalan yang salah, keji dan haram.
Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Akibat Pergaulan/Dampak Pergaulan Bebas
- Bahaya dari pergaulan bebas adalah seks bebas. Seks bebas adalah dua orang yang berhubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan sampai dengan kehamilan diluar nikah yang tentu saja memalukan diri sendiri, orang tua, masyarakat, dan Indonesia dengan adat ketimuran.
- Ketergantungan Obat. Dari ajakan teman karena pikiran yang masih labil menggiringnya mengkonsumsi obat terlarang sampai membuat ketagihan dengan ketergantungan obat-obat terlarang hingga berlebihan dan berdampak overdosis yang diakhiri dengan kematian.
- Menurunnya tingkat kesehatan. Pergaulan bebas dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti HIV AIDS dan banyaknya yang menggugurkan kandungan yang tentu saja membahayakan kesehatannya serta mengkonsumsi obat-obat terlarang yang semua hal tersebut dapat menurunkan kesehatan.
- Meningkatkan Kriminalitas. Bahaya pergaulan bebas yang
satu ini dapat terjadi karena jika pencadu narkoba tidak lagi memiliki
uang untuk membeli maka jalan keluar yang cepat adalah dengan melakukan
tindakan kriminalitas.
- Meregangkan Hubungan Keluarga. Pergaulan bebas dapat
meregangkan hubungan antara keluarga karena beberapa penyebab yang
biasanya karena emosi meledak-ledak dan bahkan sampai rasa hormat kepada
orang tua akan dapat hilang.
- Menyebarkan Penyakit. Pergaulan bebas yang akrap dengan seks bebas, dan
narkoba membuat berbagai penyakit dapat menyerang orang-orang sekitar yang
tidak bersalah.
- Menurunnya Prestasi. Seorang dengan pergaulan bebas lebih cenderung
bersenang-senang dan dapat menghilangkan konsentrasi belajar akibat dari
minuman keras dan narkoba.
- Berdosa. Pergaulan bebas sudah tentu akan mendapat dosa yang belum rasakan selagi masih hidup, namun saat kematian menjemput yang dihantarkan kepada balasan atas doa-dosa yang pernah diperbuat yaitu ke neraka.
KESIMPULAN DAN HARAPAN
8 KEUTAMAAN SEDEKAH PADA BULAN RAMADHAN YANG HARUS KAMU KETAHUAI
8 KEUTAMAAN SEDEKAH PADA BULAN RAMADHAN YANG HARUS KAMU KETAHUAI
Bulan
Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain
sebagai bulan ibadah yang penuh rahmat dan ampunan dari Allah ﷻ,
Ramadan juga merupakan bulan di mana umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan
amal kebajikan mereka, salah satunya dengan melakukan dan memperbanyak sedekah (sodaqoh).
Sedekah
merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan di dalam
Islam. Di antara keutamaan sedekah adalah sebagai berikut:
Menambah Pahala
Dalam
hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sedekah itu dapat
memadamkan api amarah Allah ﷻ dan dapat menggugurkan dosa-dosa
sebagaimana air memadamkan api. Dan Allah ﷻ
akan memberikan pahala kepada hamba-Nya yang bersedekah sesuai dengan niat dan
kadar keikhlasannya."
Dengan
melakukan sedekah di bulan Ramadan, pahala yang diperoleh akan lebih besar
dibandingkan dengan melakukan sedekah di bulan-bulan lainnya. Hal ini
dikarenakan nilai ibadah di bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri.
Menjadi
Penebus Dosa-Doa
Dalam
sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah ﷺ
bersabda, "Sedekah itu dapat melenyapkan dosa sebagaimana air memadamkan
api." Dengan melakukan sedekah, kita dapat menghapus dosa-dosa kita dan
membersihkan hati serta jiwa kita.
MenolongSesama
Dalam
sebuah hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah ﷺ
bersabda, "Tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang
menerima." Dengan melakukan sedekah, kita membantu sesama yang membutuhkan
dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Meningkatkan Rizki
Dalam
sebuah hadis riwayat Ahmad, Rasulullah ﷺ
bersabda, "Sedekah itu tidak akan mengurangi rizki seseorang, bahkan
sedekah itu dapat meningkatkan rizki seseorang." Dengan melakukan sedekah,
kita menunjukkan kepercayaan dan ketaqwaan kita kepada Allah ﷻ
sebagai pencipta dan pemberi rezeki.
Keutamaan Sedekah Dalam Hadist
Keutamaan
sedekah (sodaqoh) di bulan Ramadan merupakan hal yang sangat penting dan
dianjurkan dalam agama Islam. Di bulan Ramadan, sedekah memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Ada beberapa hadis yang menjelaskan
tentang keutamaan sedekah di bulan Ramadan, di antaranya sebagai berikut:
1. Rasulullah
ﷺ bersabda: "Sedekah yang paling
utama adalah yang diberikan di bulan Ramadan." (HR. Tirmidzi)
Hadis
ini menunjukkan bahwa sedekah yang diberikan di bulan Ramadan memiliki nilai
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sedekah yang diberikan di bulan-bulan
lainnya. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk lebih banyak bersedekah di
bulan Ramadan.
2. Rasulullah
ﷺ bersabda: "Barangsiapa memberikan
makanan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti
orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut
sedikitpun." (HR. Tirmidzi)
Hadis
ini menunjukkan bahwa memberikan makanan berbuka puasa kepada orang yang
berpuasa memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah ﷻ.
Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk memberikan makanan berbuka puasa
kepada orang yang berpuasa sebanyak mungkin di bulan Ramadan.
3. Rasulullah
ﷺ bersabda: "Tidaklah kurang sedekah
seseorang karena memberikan sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari
dan Muslim)
Hadis
ini menunjukkan bahwa seseorang tidak akan mengalami kerugian apapun jika ia
bersedekah di bulan Ramadan. Sebaliknya, ia akan mendapatkan kebaikan dan
pahala yang besar di sisi Allah ﷻ.
Dari
tiga hadis di atas, dapat kita simpulkan bahwa sedekah memiliki nilai yang
sangat besar di bulan Ramadan. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk lebih
banyak bersedekah di bulan ini.
Memberikan
makanan berbuka puasa kepada orang yang berpuasa juga merupakan salah satu
bentuk sedekah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Dengan begitu banyaknya
keutamaan sedekah di bulan Ramadan, kita sebagai umat Muslim diharapkan untuk
lebih rajin dan tekun dalam melakukan sedekah.
Semoga
amal kebajikan kita diterima oleh Allah ﷻ dan menjadi amal yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Selamat beramal ya. Semoga artikel ini
bermanfaat bagi pembaca.
Wallahu A’lam.
4 Keutamaan Makan Saur Sebelum Menjalankan Ibadah Puasa
4 Keutamaan Makan Saur Sebelum Menjalankan Ibadah Puasa
Makan Saur adalah tradisi yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada bulan Ramadan. Saat bulan puasa. Sahur memiliki makna makan dan minum waktu dini hari yang disunnahkan menjelang fajar atau sebelum subuh bagi umat Islam yang akan menjalankan ibadah puasa.
Selain menghindarkan seseorang dari kelemahan yang disebabkan oleh puasa, juga ada keberkahan di dalam makan sahur, umat Muslim melakukan puasa dari fajar hingga maghrib. Setelah adzan maghrib berkumandang, maka waktulah untuk berbuka puasa.
Makan Saur Secara Bahasa
Namun, sebelum memakan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, masyarakat Indonesia umumnya akan memulai dengan makan saur terlebih dahulu. Makan Saur berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah "makanan yang dimakan sebelum berpuasa".
Makanan saur biasanya terdiri dari makanan berat yang mengandung
karbohidrat, protein, dan lemak yang dapat membantu tubuh menyerap energi
dengan baik. Beberapa contoh makanan saur yang umumnya dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia adalah bubur kacang hijau, bubur sumsum, kolak, ketupat,
dan lain-lain.
Tidak hanya menjadi tradisi, makan saur ternyata memiliki beberapa
keutamaan yang baik untuk kesehatan dan juga untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan seseorang selama menjalankan ibadah puasa.
Berikut adalah beberapa keutamaan dari makan saur:
1.
Meningkatkan
energi dan kesehatan
Makan saur sebelum berpuasa akan membantu tubuh mendapatkan energi
yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi
saat saur juga bisa membantu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dengan begitu, tubuh akan lebih bugar dan sehat selama menjalankan ibadah
puasa.
2.
Menjagakeseimbangan gula darah
Makanan yang dikonsumsi saat saur umumnya mengandung karbohidrat
kompleks yang lambat dicerna sehingga bisa menjaga keseimbangan gula darah
dalam tubuh. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya hipoglikemia atau
penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan pusing, lemas, dan bahkan
kehilangan kesadaran.
3.
Menjaga
kesehatan pencernaan
Makanan yang dikonsumsi saat saur umumnya berupa makanan yang mudah dicerna oleh tubuh seperti bubur dan kolak. Makanan ini dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menghindari masalah pencernaan seperti diare dan sembelit selama menjalankan ibadah puasa.
4.
Meningkatkan
keimanan dan ketakwaan
Makan saur juga dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
seseorang selama menjalankan ibadah puasa. Dengan memulai puasa dengan makan
saur, seseorang diharapkan dapat lebih memahami arti dari berpuasa dan
menghargai nikmat makanan yang telah diberikan oleh Allah ﷻ.
Dari keempat keutamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa makan saur
sangat penting untuk dilakukan oleh masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan.
Tidak hanya membantu menjaga kesehatan dan keseimbangan, juga dapat meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa.
Dari artikel di atas, dapat disimpulkan juga,
bahwa makan saur adalah tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan pada bulanRamadan sebelum memulai ibadah puasa. Makanan saur yang dikonsumsi umumnya
terdiri dari makanan berat yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang
baik untuk membantu tubuh menyerap energi dengan baik.
Selain itu, makan saur memiliki beberapa
keutamaan, seperti meningkatkan energi dan kesehatan, menjaga keseimbangan gula
darah, menjaga kesehatan pencernaan, dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Oleh karena itu, makan saur sangat penting dilakukan oleh masyarakat Indonesia
selama bulan Ramadan. Wallahu A’lam.
5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Agar Persaudaraan Umat Islam Terwujud
5 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Agar Persaudaraan Umat Islam Terwujud
Para ikhwan yang di
rahmati Alloh ta’alla, Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena pada hari ini, kita semua masih diberi
nikmat kesehatan jasmani, dan rohani.
Sehingga
kita masih bisa melangkahkan kaki menuju tempat ini dalam rangka tentunya
mengharap ridho dan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka, sebagai
bentuk syukur itu, marilah senantiasa kita melaksanakan perintah-perintah-Nya
dan menjauhi semua larangan-Nya.
Di muqodimah tadi
saya membacakan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah
Al-Hujurat [49]: 10.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ
وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman
itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.” (QS
Al-Hujurat [49]: 10)
Ayat ini menjelaskan
dan bahkan memberitahukan kepada kita, bahwa semua umat islam yang beriman
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, adalah bersaudara, tidak ada yang
membedakan.
Seperti yang
disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, “Bahwa orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, agar kamu
mendapat rahmat.”
Jadi menurut khemat
saya ayat ini juga menjelaskan bahwa kalau orang sudah sama-sama tumbuh iman
dalam hatinya, tidak mungkin mereka akan bermusuhan karena pada hakikatnya
sesama orang beriman adalah bersaudara, jadi kalau kita sudah mengikrarkan diri
beriman kepada Allah namun masih memusuhinya, maka perlu di tanyakan itu
keimanan nya.
Para Ikhwan yang
mengharap riho Allah, perlu diketahui oleh kita, bahwa dalam bahasa arab
kata اخ berarti persamaan dan keserasian dalam
banyak hal. Karenanya, banyak yang menyebutkan persamaan dalam keturunan mengakibatkan
persaudaran, persamaan dalam sifat-sifat juga mengakibatkan persaudaraan dan
persamaan dalam kepercayaan juga menimbulkan persaudaraan.
Pertama
bentuk jamak (plural) dari kata اخ dalam Al-Quran ada
dua macam :
Pertama, اخوان disebutkan 22 kali
dalam Al-Quran, biasanya digunakan untuk persaudaraan dalam arti tidak
sekandung seperti firman Allah Subhanau Wa Ta’ala Q.S. At-Taubah [9]:
11:
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا
الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي
الدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Jika mereka bertaubat, mendirikan
sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu
seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.”
(Q.S. At-Taubah [9]: 11)
Kedua, اخوة yang digunakan untuk arti persaudaraan sekandung.
Sebagaimana firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Yusuf [12]: 7.
لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ
Artinya : “Sesungguhnya ada
beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya
bagi orang-orang yang bertanya.” (Q.S. Yusuf [12]: 7).
Kata اخوة yang digunakan dalam Al-Quran sebanyak
7 (tujuh) kali, seluruhnya digunakan untuk pengertian saudara seketurunan
kecuali satu ayat dalam surat Al-Hujurat ayat 10 di atas.
Pada ayat ini digunakan kata “ikhwah” yang selalu
digunakan untuk arti persaudaraan yang tidak seketurunan padahal kalimatnya
saudara seiman itu terdiri atas banyak manusia yang tidak seketurunan atau
sekandung.
Menurut Pakar tafsir,
Prof. Quraish Shihab, “hal ini bertujuan mempertegas dan mempererat jalinan
hubungan antara sesama Muslim, seakan-akan hubungan tersebut dijalin bukan saja
oleh keimanan mereka yang ditunjuk oleh kata “Al- Mu’minun”, tetapi ia seakan
dijalin oleh persaudaraan seketurunan yang ditunjukkan dengan kata
“ikhwah” tersebut sehingga tidak ada satu alasan apapun untuk meretakkan
hubungan antar mereka.”
Dalam pembahasan di
atas tentu muncul pertanyaan dalam diri kita, “bagaiman cara menjaga dan
mewujudkan ukhuwah di antara orang beriman…? Allah Subhanahu wa
Ta’ala menjawabnya melalui kitabnya yang terdapat dalam firman Alloh,
suroh Ali-Imran ayat 103
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ
جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ
فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah
kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, seraya berjamaah dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.”
Menurut para ahlitafsir
Menurut para ahli
tafsir, ayat ini turun berkenaan dengan ukhuwah di antara kaum Anshar dari Suku
Aus dan Khazraj, akibat provokasi orang Yahudi Madinah yang tidak senang
melihat kerukunan mereka setelah mereka masuk Islam. Seperti disebutkan dalam
kitab-kitab tarikh bahwa suku Aus dan Khazraj sebelum masuk Islam, mereka saling
bermusuhan.
Selama ratusan tahun,
kedua suku tersebut selalu konflik, dan kerap terjadi perangan yang memakan
banyak korban di antara kedua belah pihak. Setelah mereka masuk Islam, berjamaah
dalam satu kepemimpinan (Rasulullah) mereka dapat hidup rukun dan
damai. Inilah yang menyebabkan orang Yahudi sakit hati.
Lalu setelah Berjamaah, apa
saja yang dapat menjaga ukhuwwah itu tetap terjaga dan semakin membaik..?
Agar ukhuwah
Islamiyah tetap terjaga, Rasulullah Shallallahu Alahi
Wasallam bersabda dalam sebuah hadits:
آلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ
يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي
حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ
كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ
اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Seorang Muslim
adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak
membiarkannya disakiti. Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka
Allah akan membantu kebutuhannya. barang siapa yang menghilangkan satu
kesusahan seorang Muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari
kesusahan-kesusahan hari kiamat. barang siapa yang menutupi (aib) seorang
Muslim maka Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat.” (H.R. Abu
Dawud)
Jadi para ikhwan,
dalam hadist ini kita mendapatkan pelajaran bahwa agar persaudaraan umat Islam
(ukhuwah islamiyah) dapat terjaga hendaknya kita melakukan hal-hal sebagai
berikut:
Dalam hadits
Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam di atas, dikatakan bahwa
seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak boleh menzalimi
dan tidak boleh membiarkan Muslim lainnya disakiti. hadits ini juga mengandung
pesan bahwa sesama Muslim harus saling tolong menolong dalam kebaikan, bukan
sebaliknya saling mengganggu.
Setiap Muslim harus menghargai
saudaranya. Jangan saling menghina dan merendahkan, sehingga membuat harga
dirinya jatuh dan diremehkan di mata orang lain. Dalam hadits lain disebutkan.
بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ
الْمُسلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ
وَعِرْضُهُ. (رَوَاهُ مُسْلِمٌ(
“Cukuplah seseorang itu dalam
kejelekan selama dia merendahkan saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim
terhadap Muslim lainnya haram dan terjaga darah, harta dan
kehormatannya.” (H.R. Muslim)
Ketiga, Memenuhi apa
yang diperlukankan
Jika saudara kita memerlukan bantuan,
maka sebisa mungkin kita membantunya, jika tidak bisa memenuhi semuanya, maka
kita bantu sesuai kemampuan kita. Jika terpaksa tidak bisa memberikan bantuan,
maka berikan nasihat yang baik, motivasi dan doa yang tulus untuk
keberhasilannya.
Keempat,
Menghilangkan kesulitannya.
Menghilangkan kesulitan saudara kita
adalah salah satu ibadah yang utama. Nabi Muhammad Shallallahu Alahi
Wasallam terkenal senantiasa berusaha menghilangkan kesulitan umatnya.
Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam tidak senang apabila umatnya
mengal ami kesulitan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam surah At-Taubah [9]: 128
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ
مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang
Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin.”
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berjanji kepada orang yang menutupi aib saudaranya, Dia akan
menutupi aib-aibnya pula di akhirat dan mengampuni dosa-dosanya serta
menggantinya dengan rahmat dan surga-Nya.
Semoga dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita semua terhindar dari perpecahan dan permusuhan. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melembutkan hati umat Islam semuanya untuk dapat bersatu, berjamaah, saling membantu dan saling menolong dalam bingkai Al-Jamaah. Wallahu A’lam.