This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH, PENGERTIAN DAN FUNGSI DAKWAH
KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO, MENGENAL DAN MEMAHAMI INFORMASI SEPUTAR PRODUKSI RADIO
Seiring dengan perkembangan jaman serta perubahan
cara pandang terhadap kemajuan teknologi dan informasi, kini bahasa tidak dilihat
sebagai alat komunikasi dan asset kebudayaan melainkan sebagai sarana
perhubungan dan asset bidang ekonomi, politik, serta strategi hubungan global.
Menurut Keraf (2005:5) bahasa memiliki dua
pengertian. Pertama, bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal.
Bahasa digunakan alat komunikasi antar dua
orang atau lebih dengan alat bantu yang disebut media. Menurut Keraf (2005:27),
media adalah sebagai wadah atau sarana.
Dalam bidang komunikasi, istilah media sebenarnya
adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi atau biasa
disebut media massa sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat.
Dalam tulisan ini kami akan membahas mengenai
produksi siaran radio, seperti kita ketahui Radio merupakan salah satu bentuk
media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi.
Radio adalah sarana imajinasi, komunikasi dan
sahabat sehingga lebih dari sekedar penyampaian dilapangan. Sebagaimana
sifatnya radio hanyalah media massa auditif yang tidak menyuguhkan rangkaian
gambar peristiwa.
Oleh karena itu, radio membutuhkan komunikator
jenis baru yang bisa membantu pendengar beraktifitas, berimajinasi dan
mendapatkan informasi. Komunikator jenis baru itu adalah penyiar (announcer)
yang mana juga berfungsi sebagai juru bicara radio kepada listener.
Konsep Produksi Acara Radio
Konsep prudiksi acara radio, memahami informasi seputar produksi radio, untuk mengetahui fungsi media radio secara umum serta kelebihan dan kelemahan radio.
Produksi siaran radio mengandung beberapa
kekuatan utama media, antara lain :
1. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung
hubungan kepentingan, baik itu kepentingan yang baik maupun kepentingan yang
buruk bagi masyarakat. Acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya
mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.
2. Sebagai sumber informasi
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan
dengan koran – ”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang
menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.
3. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, memiliki kemampuan untuk
meyakinkan pendengar, karena mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan
promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut.
Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa
kini, lebih berorientasi kepada industri Penyiaran radio juga berfungsi sebagai
sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Selain hiburan atau musik, acara berita atau berbagai
informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Program Acara Radio
Untuk menentukan program acara radio diperlukan
hal-hal sebagai berikut yaitu:
1. Segmentasi
Segmentasi adalah suatu cara pandang atau
mental berpikir yang membantu seseorang melihat isi dunia atau bisa juga
disebut sebagai suatu strategi dalam memahami struktur pasar. Dalam pengertian
radio segmentasi dapat diartikan sebagai kelompok orang yang ingin diraih
sebagai pendengar radio.
2. Targeting
Targeting adalah persoalan bagaimana memilih
menyeleksi dan menjangkau pasar. Targeting mempuyai dua fungsi yaitu, yang
pertaman menyeleksi sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu
(selecting), dan yang kedua menjangkau sasaran tersebut (reaching) untuk
mengkomunikasikan nilai.
Bagi penulis naskah yang bekerja pada radio
siaran yang telah memiliki format stasiun tertentu tidak sulit
mengintifikasikan kelompok audiens yang ditujunya. Bagi penulis naskah yang
bekerja pada stasiun penyiaran yang tidak tertentu
3. Formating
Formating adalah cirri atau karakteristik suatu
stasiun penyiaran radio berdasarkan bagian dominan dari isi siaran secara
keseluruhan yang penetapannya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran yang akan dijangkau oleh stasiun tersebut.
4. Positioning
Pengertian positioning dalam radio adalah
identitas radio yang ingin selalu diingat dalam imajinasi pendengar. Positioning
adalah klaim yang berisi citra dan keunikan yang ada di sebuah radio.
Seperti contoh positioning dalam stasiun
“oldies”-nya adalah “the music that you feel good” yang artinya “music yang
terasa enak”. Dalam mengambil positioning stasiun radio yang harus memiliki
kompetitor. Setelah itu barulah bisa menentukan format sebagai cara dalam
merealisasikan semua hal diatas.
Menurut Dominick Format Radio Terdiri Dari Beberapa Kategori Yaitu:
1. The music format
Musik merupakan kategori paling luas dan
termaksuk di dalamnya banyak pembagian-pembagian dan macam-macamnya.
2. Black and Ethnic Format
Format ini ditunjukkan para pendengar
berdasarkan pada ras dan kebangsaan.
3. Voice Tracking
Salah satu trend kontroversial dalam industri
adalah voice tracking. Voice tracking menggunakan salah satu DJ yang memainkan
lagu intro-intro, extros dan chatter untuk program musik beberapa stasiun radio
yang berbeda. Keuntungan paling besar dari voice tracking adalah hemat biaya.
4. Format Homogenization
Ada banyak alasan-alasan mengenai tren
homogenisasi ini hal yang paling utama adalah peningkatan konsolidasi pada
industri.
5. News / Talk Format
Format talk menarik pada kelompok yang sama,
tidak seperti format musi yang tidak menuntut pendengar mereka untuk lebih
memperhatikan, talk format membutuhkan konsentrasi pendengar pada program yang
disampaikan agar dapat mengikuti apa yang disampaikan dalam program tersebut.
6. Programming
Programming radio adalah isi materi yang
disiarkan oleh stasiun radio. programming adalah pekerjaan menata atau mengatur
elemen seperti acara radio sedemikisn rupa guna mendapatkan dan mengembangkan
pendengar serta faktor paling penting menentukan kesuksesan pada suatu radio.
Prudukdi Siaran Radio
Program radio yang bisa kita nikmati setiap
saat itu membutuhkan kegiatan produksi yang akan melibatkan elemen-elemen
tertentu di dalamnya. Adalah hot clock dan rundown, yang menjadi rambu-rambu
bagi program radio agar tidak keluar jalur.
Kedua hal tersebut menjadi tanggung jawab
seorang program director, karena kesuksesan sebuah program tentu akan bermula
dari perencanaan dan pengaturan elemen-elemen yang baik dalam sebuah program
tersebut.
Hot clock dan rundown itu disusun berdasarkan
jenis programnya. Walau pun terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai
pembagian jenis program radio, pada dasarnya secara umum program radio terbagi
menjadi 2; yaitu: yang pertama hiburan dalam hal ini musik, diskusi dsb, yang
kedua non hiburan, atau informasi, dalam hal ini non-musik. Sebuah
konsep yang juga tak bisa dilepaskan dari produksi program radio adalah
kreativitas.
Kreativitas ini meliputi unsur kebaruan,
berbeda, namun orisinil. Kreativitas inilah yang menentukan apakah program
radio tersebut akan berumur panjang atau tidak. Juga tidak kalah penting
dalam produksi siaran radio adalah naskah radio atau radio script.
Mungkin banyak yang tidak menganggap naskah
radio sangat penting. Namun, dengan menggunakan rumus ‘back to the basic’,
naskah radio menjadi sangat penting karena memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan suatu program.
Program Radio
1. Berita/jurnaslitik: Copy, voice, feature
2. Hiburan: Music, Talkshow, Kuis, Plus
kemasan-kemasan lain dan pendukung
Iklan, Radio Eksposure/Promo, Station Id’s, dan
Opening/Closing (Tune/Cue)
3. Tim Produksi
a. Hiburan/Musik: Produser, Penulis
Naskah/Riset dan Direktur Musik (Music
Director)
b. Berita: Produser, Reporter, Penulis
Naskah/Riset, Operator Produksi, Kemasan Pendukung: Produser/Kreator, Penulis
Naskah dan Operator Produksi
4. Tugas Tim Produksi
Tugas tim produksi antara lain :
Produser bertanggung jawab atas produk yang
dihasilkan, menyediakan produk tepat pada waktunya, Mengkoordinir tim produksi,
mengatur alur kerja tim produksi, menyediakan semua keperluan tim produksi dan
Menjadi jembatan tim dengan pihak lain. Diantara tugas tim produksi radio
yaitu:
1. Penulis Naskah
·
Menyediakan
bahan tepat pada waktunya.
·
Menyediakan
naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
·
Memastikan
keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.
2. Reporter:
·
Menyediakan
naskah siap baca.
·
Mencari
bahan di lapangan/luar kantor.
·
Menyampaikan
laporan dari lapangan
3. Direktur Musik (Music Director):
·
Menyediakan
musik yang dibutuhkan.
·
Memberikan
masukan musik yang tepat.
·
Melaksanakan
tugas tersebut sesuai waktunya.
4. Operator Produksi :
·
Memproduksi
sesuai perintah produser.
·
Memiksing
bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
·
Mengerjakan
dalam tempo sesuai keperluan tim.
Kesimpulan
Radio merupakan sumber informasi yang kompleks,
mulai dari fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi,
perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan
ideologi.
Bagi pendengarnya, radio adalah teman, sarana
komunikasi, sarana imajinasi, dan pemberi informasi. Di Indonesia, radio
sebagai media yang terkait dengan medium kebutuhan lokal.
Media komunikasi massa yang hanya memiliki
skala lokalitas suatu daerah tertentu berbeda dengan televisi dan film yang
skalanya nasional. Perkembangan radio di Indonesia dimulai dari zaman
penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan zaman orde baru.
Radio siaran disebut sebagai “The Fifth Estate”
atau memilki lima kekuatan yaitu, fungsi kontrol sosial, memberikan informasi,
menghibur, mendidik serta melakukan kegiatan persuasif. Kehadiran media radio
tidak dapat dilepaskan dari inovasi teknologi yang dilakukan Marconi.
Penggunaan media ini mempengaruhi banyak aspek
kehidupan khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi. Masyarakat sebagai
pengguna teknologi radio berlanjut terus saat kemunculan teknologi radio yang
bersifat penyiaran.
Radio mudah beradaptasi dan sering dengan
kehebatanya menyajikan bentuk siaran “live” (secara langsung), tidak memerlukan
pemrosesan film, tidak perlu menunggu proses pencetakan. Bahkan pada saat ini
radio digunakan sebagai media pendidikan yang menggunakan konsep dan juga
fakta.
HIJRAH RASULLULLAH DAN PARA SAHABAT, 6 PELAJARAN SERTA HIKMAH YANG PENTING
Firman Allah :
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجٰهَدُوا
فِى سَبِيلِ اللَّهِ أُولٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ (البقرة [٢]: ٢١٨)
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka
itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(Q.S. Al Baqarah [2]: 218)
Ayat diatas merupakan salah
satu ayat yang menjelaskan keutamaan hijrah. Pada ayat ini disebutkan tiga
tingkat penyempurnaan iman.
Pertama, iman kepada Allah.
Kedua, sanggup hijrah karena iman. Ketiga, sanggup berjihad pada jalan Allah.
Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah ﷺ:
وَأَنَا أَمُرُكُمْ بِخَمْسٍ بِالْجَمَاعَةِ وَالسَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ وَالْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ... الحديث (رواه
أحمد)
“Dan perintahkan kepada kalian
dengan lima perkara: berjama’ah, mendengar, thaat, hijrah, dan berjihad di
jalan Allah…” (H.R. Ahmad)
Orang yang beriman dan ikut
berhijrah bersama Rasulullah ﷺ dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah orang yang pantas
memperoleh rahmat serta ridha Allah.
Pengertian Secara Bahasa
Hijrah secara bahasa berarti
berpindah, meninggalkan, berpaling, dan tidak mempedulikan lagi. Sedang secara
istilah, mempunyai beberapa pengertian antara lain:
1)
Meninggalkan tempat yang dikuasai orang kafir.
2)
Menjauhkan diri dari dosa yang dilarang Allah.
الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ (رواه
البخاري)
“Orang yang berhijrah adalah
orang yang meninggalkan apa yang dilarang Allah.” (H.R. Bukhari)
Dalam sejarah Islam, hijrah biasanya
dihubungkan dengan kepindahan Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke
Madinah. Dalam hal ini, hijrah berarti berkorban karena Allah, yaitu memutuskan
hubungan dengan yang dicintai demi tegaknya kebenaran dengan jalan berpindah
dari kampung halaman ke negeri lain.
Hijrah adalah sunnah para
Rasul sebelum Nabi Muhammad ﷺ dan terbukti menjadi prelude (pendahuluan) bagi keberhasilan
perjuangan. Pada hijrah Rasulullah ﷺ dari Makkah ke
Madinah membuktikan kebenaran pernyataan ini.
Secara lahiriah hijrah ini
tampak sebagai kerugian karena harus kehilangan negerinya. Tetapi kehilangan
ini diganti oleh Allah dengan pesatnya perkembangan Islam di Madinah bahkan
akhirnya Makkah dapat kembali ke pangkuan beliau dan para sahabat dalam sebuah
kemenangan yang gilang gemilang.
Hijrah Karena Allah
وَمَنْ
يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِى الْأَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً
ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ
يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ
غَفُورًا رَّحِيمًا (النساء [٤]: ١٠٠)
“Dan barang siapa berhijrah di
jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang
luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud
berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi
Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. An-Nisa’ [4]: 100)
Hijrah Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya banyak sekali memberi pelajaran kepada kita, antara lain:
1. Pentingnya Persiapan/Perencanaan (Planning)
Sebelum melaksanakan hijrah
beliau telah membuat perencanaan yang matang. Beliau menentukan jalan yang akan
dilalui yang berbeda dengan rute jalan yang biasa dilalui menuju ke Yatsrib.
Dan juga membayar petunjuk
jalan yaitu Abdullah bin Uraiqith, memilih sahabat yang akan menemaninya, yaitu
Abu Bakar, sampai memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan beliau di
tempat tidurnya dan mengembalikan barang-barang yang dititipkan kepada beliau.
2. Membangun Masjid
Dalam perjalanan menuju
Madinah, ketika sampai Quba’ (berjarak 5 km dari Madinah), Rasulullah membangun
masjid pada tempat itu. Inilah masjid yang pertama dibangun sebelum beliau
sampai Madinah. Masjid digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an:
لَا
تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ
يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا ۚ
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (التوبة [٩]: ١٠٨)
“Janganlah engkau melaksanakan
shalat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas
dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan shalat
di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah
menyukai orang-orang yang bersih.” (Q.S. At-Taubah [9]: 108)
Setelah sampai Madinah beliau
membangun Masjid Nabawi. Lokasi masjid semula tempat penjemuran kurma milik
anak yatim Sahl dan Suhail bin Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah ﷺ untuk dibangun masjid serta rumah beliau.
3. Pengorbanan dalam Perjuangan
Abu Bakar membeli dua ekor
unta dan menyerahkannya sebagai hadiah untuk kendaraan untuk hijrah ke Yatsrib
(Madinah), beliau menolaknya dan bersikeras untuk membelinya. Di sini beliau
mengajarkan bahwa untuk mencapai usaha besar diperlukan pengorbanan yang
maksimal.
Pengorbanan ini pula yang
dilakukan oleh seluruh sahabat yang ikut hijrah bersama beliau. Mereka
tinggalkan keluarga, tanah kelahiran, harta yang mereka cintai demi dapat
berhijrah. Di antara pengorbanan para sahabat yang diabadikan dalam Al-Qur’an,
pengorbanan Suhaib Ar-Rumi, saudagar kaya yang berasal dari Romawi yang
meninggalkan seluruh hartanya di Makkah agar dia dapat berhijrah.
Allah berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِى نَفْسَهُ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ
اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌۢ بِالْعِبَادِ
“Dan di antara manusia ada
orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha
Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 207)
4. Membangun Shuffah
Setelah masjid Madinah jadi,
beliau mendirikan tempat pendidikan untuk para sahabat terutama sahabat yang miskin
dan tidak punya rumah. Pada Shuffah itulah Rasulullah ﷺ mengajar mereka
berbagai ilmu pengetahuan terutama ilmu agama. Keberadaan Shuffah ini beberapa
kali disebut dalam Al-Qur’an, antara lain:
لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُم بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ (البقرة [٢]: ٢٧٣
“(Apa yang kamu infakkan)
adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan
Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak
tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri
(dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya,
mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik
yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:
273).
5. Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar
Rasulullah ﷺ mempersaudarakan Muhajirin (orang yang hijrah dari Makkah) dan
Anshar (penduduk Madinah asli). Beliau mengumpulkan mereka pada rumah Anas bin
Malik sebanyak 90 orang, separuhnya orang Muhajirin dan separuhnya orang Anshar
dan bersabda:
تَآخَوْا فىِ اللَّهِ أَخَوَيْنِ أَخَوَيْنِ (رواه ابن هشام)
“Bersaudaralah di jalan Allah
dua dua” (H.R. Ibnu Hisyam)
Untuk menjaga ukhuwah, Allah memerintahkan
umat Islam melaksanakan syariat berjama’ah.
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ
عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ
بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوٰنًا وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ
فَأَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايٰتِهِۦ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (ال عمران [٣]: ١٠٣)
“Dan berpegang teguhlah kamu
pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai-berai,
dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah)
bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu
menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali ‘Imran [3]: 103)
6. Membuat perjanjian dengan orang luar Islam
Ibnu Hisyam meriwayatkan bahwa
tidak lama setelah Nabi ﷺ tinggal di Madinah, seluruh orang Arab penduduk Madinah memeluk
Islam kecuali beberapa orang dari kabilah Aus. Selanjutnya agar stabilitas
masyarakat dapat diwujudkan Nabi ﷺ membuat piagam
perjanjian (shahifah/ watsiqah) dengan orang Yahudi dan orang Arab yang masih
menganut agama nenek moyang.
Sebuah piagam yang menjamin
kebe-basan beragama dan seluruh penduduk Madinah apapun agama dan
kepercayaannya berkewajiban mempertahankan kota Madinah dari serangan luar.
Dalam piagam itu ditegaskan
secara gamblang mengenai kebebasan mereka dalam memilih dan memeluk agama dan hak kepemilikan harta
benda mereka serta syarat-syarat lain yang mengikat dengan tidak merugikan
semua pihak.
Dalam hadapan hukum, mereka
mempunyai kedudukan yang sama, yaitu hukum harus ditegakkan, siapapun yang
melanggar harus terkena hukuman.
Apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ menunjukkan masyarakat madani (berkemajuan) yang sangat erat
hubungannya dengan masjid, pendidikan, persaudaraan antar umat Islam dan
kerukunan antar umat beragama.
Oleh karena itu apabila umat
manusia menginginkan terwujudnya masyarakat yang beradab dan maju, maka marilah
kita implementasikan hikmah hijrah pada kehidupan sehari-hari.
Marilah kita cermat dalam
perencanaan, marilah kita berani berkor-ban untuk perjuangan. Juga marilah kita
senangtiasa selalu dekat dengan masjid, marilah kita utamakan pendidikan dan
marilah kita jaga persaudaraan (ukhuwah) di antara kita, yang tak kalah penting,
baik persaudaraan antar umat Islam maupun antar umat beragama. Jangan sampai
persaudaraan kita rusak hanya karena masalah politik, madzhab, suku, dan
lain-lain.
HUBUNGAN BAIK BERBEDA KEYAKINAN DALAM ISLAM
Dalil Al Quran QS Al Mumtahanah: 7-9
7. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang