This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

QS Az Zariyat 56 Tugas Jin dan Manusia Hidup Hanya Untuk Ibadah

 

QS Az Zariyat 56 Tugas Jin dan Manusia Hidup Hanya Untuk Ibadah
alt ibadah

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَ لَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمً، أَمَّا بَعْد .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ . 

Segala puji hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Dzat Yang menguasai alam raya. Dzat yang tidak akan pernah menolak doa-doa hamba-Nya, berserah diri dan bertawakkal kepada-Nya. Sepatutnya kita senangtiasa memuji Allah Ta’ala, karena memang hanya Dialah Yang Maha Terpuji, Yang layak mendapat pujian sejati, dan Dialah Yang paling baik dalam memuji.

Marilah kita senantiasa panjatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Dzat Yang tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-hamba-Nya, yang bergantung dan berserah diri kepada-Nya. Hanya Allah Ta’ala, Dzat Yang Maha Memberi Rizki, dan membalas amal kebaikan hamba-hambanya.

Selanjutnya pada khutbah kali ini khatib berwasiat khususnya, kepada diri sendiri serta keluarga, dan umumnya kepada jamaah Jum’ah semua, dengan wasiat taqwa.  Maka marilah kita pelihara dan tingkatkan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan taqwa yang sesungguh-sungguhnya.

Karena taqwa adalah sebaik-baik bekal kehidupan. Taqwa dapat mengundang pertolongan dan kemudahan dari Alloh. Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, niscaya Allah akan menurunkan keberkahan kepada mereka. Tetapi jika penduduknya ingkar dan maksiat, maka musibah dan bencana yang akan mereka dapatkan.

Maka dari itu perlu adanya mengukur peningkatan iman dan taqwa kita, yang hal itu bisa dilihat dari seberapa sering kita menjalankan perintah-perintah-Nya dan seberapa sering kita menjauhi segala larangan-larangan-nya, Marilah kita senangtiasa muhasabah diri, dengan mengevaluasi ibadah kita dalam satu pekan ini, apakah ketaqwaan kita kian meningkat, atau justru malah sebaliknya.

Jika kita rasakan ada perubahan yang lebih baik, maka pertahankan dan terus tingkatkan agar semakin mendekati taqwa yang sesungguhnya. Namun jika sebaliknya, maka hendaknya segera sadar dan taubat lalu memperbaiki diri, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Dan Semoga kita menemui ajal dalam keadaan husnul khatimah. Aamin Yarobbal’alamin.

Jamaah Jumat Yang Di Muliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Pada kesempatan khutbah Jumat ini, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Az Zariyat [51] Ayat: 56.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

Ayat diatas menegaskan bahwa, tujuan penciptaan Jin dan Manusia adalah untuk beribadah. Maka dari itu Alloh Subhanahu Wa Ta’ala membekali kita kemampuan berpikir (akal) dan keinginan (nafsu). Dengan berbekal kemampuan tersebut, jin dan manusia dituntut untuk beribadah secar totalitas dan benar. Dalam hal ini, ibadah yang dijalankan bukan hanya sebatas ritual semata. namun Ibadah di sini mencakup beragam aspek, baik ibadah yang bersifat individu atau sosial.

Di dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, bahwa Allah memerintahkan jin dan manusia untuk beribadah bukan karena Allah butuh disembah. Akan tetapi, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingin menguji ketaatan jin dan manusia sebagai makhluk yang telah diciptakanNya. Karena dengan beribadah, jin dan manusia diberi pilihan untuk taat atau membangkang dari perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala

"Diriwayatkan dari sahabat Zaid bin Aslam yang terdapat dalam " (Tafsir at-Thabari, hal. 523). tentang penjelasan firman Allah QS Az Zariyat 56, Ia berkata: Allah Subhanahu Wa Ta’ala memaksa jin dan manusia untuk memilih antara celaka atau bahagia,

Jika kita memilih bahagia maka hendaknya dia beribadah kepada Alloh dengan menjalankan perintah Alloh dan menjauhi larangan-larangan Alloh, yang sudah ditetapkan didalam Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Salallahu Alaihi wa sallam.

Hadirin sidang Jumat Hafidzakumullah

Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwasanya manusia diciptakan hanya untuk melaksanakan ibadah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, namun ibadah yang dimaksudkan disini bukan hanya ibadah-ibadah yang bersifat ritual semata. Hal ini perlu ditegaskan, karena sebagian orang beranggapan bahwa selain shalat, zakat, puasa, haji, dan mengucapkan syahadat tidak termasuk ibadah.

Padahal, yang dimaksud ibadah itu ialah, ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan, baik amal, pikiran, dan perasaan yang disandarkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu termasuk ibadah. Ibadah adalah jalan hidup yang mecakup semua hal yang bermuara pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Oleh karena itu, kita belum benar-benar dikatakan beriman hanya karena menjalankan shalat lima waktu saja. Keimanan yang diukur dari ritual yang tampak semata hanya mengkerdilkan makna iman itu sendiri. Dan biasanya, pemahaman seperti ini sering kita jumpai di kalangan umat.

Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita mengikuti contoh rasulullah Salallahu Alaihi Wa sallam.

Hadirin sidang Jumat Hafidzakumullah

Firman Allah QS Az Zariyat 56, mengingatkan kepada kita selaku umat manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, bahwasanya Tugas utama manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah atau mengabdi kepada Allah. Karena itu segala aktivitas kita dunia harus didedikasikan dan orientasikan untuk ibadah dalam arti yang seluas-luasnya.

Apapun status dan kedudukan manusia memiliki tugas mulia yaitu beribadah dan mengabdi kepada Allah . Maka orang yang tidak mau beribadah dikategorikan sombong dan angkuh kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, karena tidak menyadari akan eksistensi dan tugasnya di dunia.

Allah berfirman: Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu’. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" (QS.Al-Mu’min [40] ayat 60).

Dalam melaksanakan ibadah harus dasarkan dan niatkan ikhlas semata-mata mengharap keridhaan dan pahala dari Allah Sehingga ibadah kita lakukan benar-benar dapat difokuskan pada pengabdian dan penghambaan diri kepada Allah SWT Dalam Al-Qur’an diungkapkan: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah [98]:5).

Kemudian tujuan utama dari pelaksanaan ibadah itu adalah membentuk jiwa-jiwa yang bertakwa kepada Allah SWT. Karena takwa itu merupakan derajat yang paling tinggi sehingga manusia dapat mencapai puncak kemuliaan hidup di dunia maupun di akhirat. Allah SWT berfirman: Artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]:21).

Jadi, untuk dapat mewujudkan ibadah yang baik dan ketakwaan kita yang sebenarnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan mewujudkan kehidupan berjamaah. Karena berjamaah bagian dari syariat Alloh, Dengan pola hidup berjamaah, akan dapat melaksanakan ibadah yang baik, terpimpin dalam satu kesatuan, terarah dan tertip. Lalu dengan begitulah akan mendatangkan rahmat dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam hadits  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam bersabda:

اَلْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَ اْلفُرْقَةُ عَذَابٌ 

“Al-Jamaah adalah rahmat dan berpecah-belah adalah azab.” ( HR. Ahmad).

Dengan begitu, Marilah kita senantiasa beribadah kepada Alloh, dengan memelihara iman dan taqwa, mempertahankan Islam sampai akhir hayat, menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan berserah diri kepada syariatNya, serta dapat hidup dalam bingkai kehidupan berjamaah dan menjauhi perpecahan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُم

Khutbah ke-2

 

 الحمد لله الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا

 أَشْهَدُ اَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، أَمَّا بَعْدُ

 فَيَا مَعَاشِرَ الُمسْلِمِيْنَ إِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَذَرُوْا الفَوَاخِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالىَ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

Pelatihan dan Menajemen Pelatihan Tujuan Pelatihan Serta Manfaat Pelatihan

  Pelatihan dan Menajemen Pelatihan Tujuan Pelatihan Serta Manfaat Pelatihan

alt pelatihan

   Pimpinan suatu perusahaan atau organisasi semakin menyadari bahwa karyawan/ petugas perlu dikembangkan dan dilatih dalam kemampuan nyata untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Pelatihan setiap personil ini dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang sejenis atau organisasi.
Setiap orang dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas, dan kuantitas pekerjaannya baik. Hal ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karir bagi para karyawan (baru atau lama) melalui latihan dan pendidikan (H. Malayu, S.P. Hasibuan, 2000).

Secara alamiah orang akan berkembang bersama dengan dunia yang digelutinya, akan tetapi sering kali pertumbuhan perusahaan atau organisasi lebih cepat. Keduanya berpacu dalam arena “atletik” yang menantang. Sinkronisasi pertumbuhan organisasi dengan perkembangan orang/petugas/karyawan tidak lain adalah pengisian kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang untuk memenuhi tuntutan jabatan tertentu.

Jadi pelatihan adalah proses pengisian kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang dengan tuntutan pekerjaannya.

Menurut Frank, P. Sherwood & Wallace, H. Best, dalam Nunu Jumena (2000), latihan adalah proses membantu para pegawai untuk memperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka baik yang sekarang ataupun yang akan datang, melalui pengembangan kebiasaan-kebiasaan pikiran dan tindakan, pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya.

Menurut Moekijat (1985), ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar suatu kegiatan dapat disebut latihan, yaitu:

  1. Latihan harus membantu pegawai menambah kemampuannya.
  2. Latihan harus menimbulkan perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan bekerja dari pegawai, termasuk sikapnya terhadap pekerjaan dalam menerapkan informasi dan pengetahuan terhadap pekerjaan sehari-hari.
  3. Latihan harus berhubungan dengan pekerjaan tertentu.

Untuk mencapai semua ketentuan tadi maka diperlukan suatu pengelolaan atau manajemen pelatihan yang cermat mencakup perencanaannya, pengorganisasiannya, pelaksanaannya, dan pengawasan/evaluasinya. Materi dalam modul ini meliputi:

  1. Pengertian Manajemen Pelatihan
  2. Kegiatan-kegiatan Manajemen Pelatihan
  3. Macam-macam Pelatihan Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian manajemen pelatihan, kegiatan-kegiatan manajemen pelatihan dan macammacam pelatihan.

Pengertian Menajemen Pelatihan

Konsep pendidikan yang lebih luas mencakup segi kehidupan manusia, maka definisi pendidikan berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran/latihan bagi peranannya di masa yang akan datang” (Undang-undang No. 2 Tahun 1999, tentang Sistem Pendidikan Nasional). Sementara pelatihan adalah pembelajaran yang dipersiapkan agar pelaksanaan pekerjaan sekarang meningkat (kinerjanya). Ada pula yang berpendapat bahwa pendidikan dan latihan masing-masing merupakan bagian dari pengembangan pegawai.

Memperhatikan ketentuan-ketentuan tadi maka Manajemen Pelatihan dapat diartikan sebagai pengelolaan pelatihan yang mencakup perencanaan pelatihan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasinya.

Tujuan Pendidikan dan Pelatihan

  1. Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan
  2. Menanamkan kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan yang komprehensif untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
  3. Memantapkan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman dan pengembangan partisipasi masyarakat.
  4. Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan/atau keterampilan serta pembentukan sedini mungkin kepribadian.
  5. Kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik (PP No. 101 Tahun 2000).

Manfaat Pendidikan Dan Pelatihan

Ada dua manfaat diklat yaitu:

a.    Dari segi individu.

  1. Menambah keterampilan dalam meningkatkan pelaksanaan tugasnya.
  2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi antara sesama.
  3. Meningkatkan kemampuan menangani emosi.
  4. Meningkatkan pengalaman memimpin.
  5. Menambah wawasan, pengetahuan tentang perkembangan organisasi baik secara internal maupun eksternal.
  6. Menambah wawasan tentang perkembangan lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupan organisasi.
  7. Menambah pengetahuan dibidang tugasnya.

b.   Bagi organisasi.

  1. Menyiapkan petugas untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dari jabatan yang sekarang.
  2. Penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
  3. Merupakan landasan untuk pengembangan selanjutnya.
  4. Meningkatkan kemapuan-kemampuan berproduksi atau produktivitas.
  5. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja. 

Targed dan Sasaran

Sasaran dalam pendidikan dan pelatihan adalah tersedianya petugas serta pegawai yang memiliki kualitas tertentu untuk guna memenuhi persyaratan untuk diangkat dan tempatkan jabatan tertentu.

Dalam PP No. 101 Tahun 2000, tujuan dari Diklat adalah terwujudnya kader memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.

Yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang petugas berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

Kepribadian 5 Ciri-Ciri Orang Punya Kepribadian Sigma Male


Kepribadian 5 Ciri-Ciri  Punya Kepribadian Sigma Male

Kepribadian 5 Ciri-Ciri

Kepribadian adalah keseluruhan seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian adalah karakter seseorang yang secara tidak sadar menjadi ciri-ciri dari orang itu sendiri

Kepribadian juga sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu.

Kepribadian atau personality berasal dari kata persona. Kata tersebut yang merujuk kepada kedok atau topeng, yaitu sebuah penutup muka yang kerap digunakan oleh pemain drama panggung. Dimana hal tersebut menggambarkan sebuah perilaku, kepribadian, dan watak seseorang.

Menurut Psikologi Mo dern kepribadian adalahorganisasidinamis dari sistem psikofisisi individu menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.

Menurut John Milton Yinger kepribadian adalah keseluruhan dari perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi atau berhubungan dengan serangkaian situasi.

Gordon Allport kerkata berdasarkan psikologi, bahwakepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur serta sekaligus proses.

Agus Sujanto juga mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang merupakan suatu totalitas psikofisik cukup kompleks dari tiap individu. Sehingga akan tampak dalam tingkah laku mereka yang unik.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadianadalah suatu perpaduan secara utuh antara sikap, sifat, pola pikir, emosi, juga nilai-nilai yang mempengaruhi individu tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.

Juga bisa dikatakan kepribadian merupakan sesuatu yang kemungkinan dapat berubah secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Kepribadian merupakan dinamika organisasi psikofisik fungsional manusia yang berubah menjadi pola tingkah laku yang secara spesifik dalam menghadapi kehidupan, berinteraksi dengan orang-orang yang ada di lingkungan hidupnya.

Setiap individu memiliki tipe kepribadiannya masing-masing dalam beradaptasi, menyesuaikan diri, atau menyerah dalam lingkungan tersebut. Mereka akan memiliki tipe kepribadian masing-masing dalam beradaptasi, menyesuaikan diri, atau menyerah dalam lingkungan tersebut.

Individu manusia mempunyai tipe kepribadianyang berbeda. Ada yang memiliki karakter lemah lembut, periang, dan ramah. Ada pula yang mempunyai tipe kepribadian lain seperti pemalu, keras kepala, dan lainnya.

Ada banyak sekali tipe kepribadian seperti yang diungkapkan oleh para ahli, mereka memberikan pandangan dan pendapat mengenai tipe kepribadian dari sudut pandang yang berbeda.

Salah satu tipe kepribadian manusia yng disebutkan oleh para ahli adalah Sigma Male.

Berikut ciri-ciri seseorang tersebut mempunyaikepribadian sigma male adalah sebagai berikut:

Tenang menghadapi  situasi dan peka dengan kondisi sekitar

Memproses situasi lingkungan lalu memikirkan tindakan apa yang tepat untuk diambil.

Mesterius dan penuh percaya diri

Lebih banyak mendengar dari pada berbicara.

Berpikir dahulu sebelum mengutarakan pendapat.

Memberi tatapan yang dalam dan tajam kepada lawan bicaranya.

Menatap mata lawan bicaranya tidak menatap yang lain.

Mandiri dan independen

Mengejar ambisi dengan cara independen.

Sigma male mengkonfrontasi masa lalunya secara sendirian tanpa merengek pada orang lain.

Penuh kalkulasi dan intelijensi

Berpikir dahulu sebelum berbicara dan tidak mudah terpancing emosi atau terkonfrontasi.

Tindakannya penuh perhitungan.

Selalu meriset lawan bicara sebelum melakukan diskusi.

Tenang dan kompose atau Tidak mudah panikan

Jika masalah menghadapi dia akan tenang menghadapi seakan semua mudah di atasi. Wallahu a’lam.


7 keistimewaan mempelajari bahasa arab

Pusat pendidikan islam pertama