Pelatihan dan Menajemen Pelatihan Tujuan Pelatihan Serta Manfaat Pelatihan

  Pelatihan dan Menajemen Pelatihan Tujuan Pelatihan Serta Manfaat Pelatihan

alt pelatihan

   Pimpinan suatu perusahaan atau organisasi semakin menyadari bahwa karyawan/ petugas perlu dikembangkan dan dilatih dalam kemampuan nyata untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Pelatihan setiap personil ini dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang sejenis atau organisasi.
Setiap orang dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas, dan kuantitas pekerjaannya baik. Hal ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karir bagi para karyawan (baru atau lama) melalui latihan dan pendidikan (H. Malayu, S.P. Hasibuan, 2000).

Secara alamiah orang akan berkembang bersama dengan dunia yang digelutinya, akan tetapi sering kali pertumbuhan perusahaan atau organisasi lebih cepat. Keduanya berpacu dalam arena “atletik” yang menantang. Sinkronisasi pertumbuhan organisasi dengan perkembangan orang/petugas/karyawan tidak lain adalah pengisian kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang untuk memenuhi tuntutan jabatan tertentu.

Jadi pelatihan adalah proses pengisian kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang dengan tuntutan pekerjaannya.

Menurut Frank, P. Sherwood & Wallace, H. Best, dalam Nunu Jumena (2000), latihan adalah proses membantu para pegawai untuk memperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka baik yang sekarang ataupun yang akan datang, melalui pengembangan kebiasaan-kebiasaan pikiran dan tindakan, pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya.

Menurut Moekijat (1985), ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar suatu kegiatan dapat disebut latihan, yaitu:

  1. Latihan harus membantu pegawai menambah kemampuannya.
  2. Latihan harus menimbulkan perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan bekerja dari pegawai, termasuk sikapnya terhadap pekerjaan dalam menerapkan informasi dan pengetahuan terhadap pekerjaan sehari-hari.
  3. Latihan harus berhubungan dengan pekerjaan tertentu.

Untuk mencapai semua ketentuan tadi maka diperlukan suatu pengelolaan atau manajemen pelatihan yang cermat mencakup perencanaannya, pengorganisasiannya, pelaksanaannya, dan pengawasan/evaluasinya. Materi dalam modul ini meliputi:

  1. Pengertian Manajemen Pelatihan
  2. Kegiatan-kegiatan Manajemen Pelatihan
  3. Macam-macam Pelatihan Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian manajemen pelatihan, kegiatan-kegiatan manajemen pelatihan dan macammacam pelatihan.

Pengertian Menajemen Pelatihan

Konsep pendidikan yang lebih luas mencakup segi kehidupan manusia, maka definisi pendidikan berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran/latihan bagi peranannya di masa yang akan datang” (Undang-undang No. 2 Tahun 1999, tentang Sistem Pendidikan Nasional). Sementara pelatihan adalah pembelajaran yang dipersiapkan agar pelaksanaan pekerjaan sekarang meningkat (kinerjanya). Ada pula yang berpendapat bahwa pendidikan dan latihan masing-masing merupakan bagian dari pengembangan pegawai.

Memperhatikan ketentuan-ketentuan tadi maka Manajemen Pelatihan dapat diartikan sebagai pengelolaan pelatihan yang mencakup perencanaan pelatihan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasinya.

Tujuan Pendidikan dan Pelatihan

  1. Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan
  2. Menanamkan kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan yang komprehensif untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
  3. Memantapkan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman dan pengembangan partisipasi masyarakat.
  4. Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan/atau keterampilan serta pembentukan sedini mungkin kepribadian.
  5. Kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik (PP No. 101 Tahun 2000).

Manfaat Pendidikan Dan Pelatihan

Ada dua manfaat diklat yaitu:

a.    Dari segi individu.

  1. Menambah keterampilan dalam meningkatkan pelaksanaan tugasnya.
  2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi antara sesama.
  3. Meningkatkan kemampuan menangani emosi.
  4. Meningkatkan pengalaman memimpin.
  5. Menambah wawasan, pengetahuan tentang perkembangan organisasi baik secara internal maupun eksternal.
  6. Menambah wawasan tentang perkembangan lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupan organisasi.
  7. Menambah pengetahuan dibidang tugasnya.

b.   Bagi organisasi.

  1. Menyiapkan petugas untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dari jabatan yang sekarang.
  2. Penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
  3. Merupakan landasan untuk pengembangan selanjutnya.
  4. Meningkatkan kemapuan-kemampuan berproduksi atau produktivitas.
  5. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja. 

Targed dan Sasaran

Sasaran dalam pendidikan dan pelatihan adalah tersedianya petugas serta pegawai yang memiliki kualitas tertentu untuk guna memenuhi persyaratan untuk diangkat dan tempatkan jabatan tertentu.

Dalam PP No. 101 Tahun 2000, tujuan dari Diklat adalah terwujudnya kader memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.

Yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang petugas berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

0 Komen-Komen:

Post a Comment