Sifat Rasulullah dan Para Nabi Menurut Al-Qur’an dan Tujuan Allah Mengutus Mereka
Didalam islam tujuan
manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Rabb-Nya, dan setiap manusia
akan di mintai pertanggung jawaban semasa manusia itu hidup didunia ini.
Menurut Buya Hamka dalam
tafsir Al-Azhar menyatakan bahwa, pada hari kiamat nanti manusia akan dimintai
pertanggung jawabannya atas wewenang dan kewajiban yang dipikulkan kepadanya.
Seperti dalam firman Allah
Ta’alla yang artinya “Apakah manusia mengira bahwa ia akan di biarkan begitu
saja tanpa pertanggung jawaban?.” (Q.S. Al-Qiyamah (75) ayat 36)
Imam As- Saddi menjelaskan
ayat di atas, bahwa manusia hidup di dunia ini diuji dengan perintah dan
larangan, kemudian di hari kiamat nanti, mereka akan digiring setelah
dibangkitkan.
Lalu setelah dibangkitkan kemudian
akan ditanya tentang perbuatan mereka selama hidup di dunia, apakah mereka
menjalankan perintah dan menjauhi larangan atau malah sebaliknya.
Senada dengan ayat di atas
Allah Ta’alla berfirman yang Insyaallah artinya, “Kemudia kalian pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kalian megah-megahkan di dunia
itu.” (Q.S. At-Takasur Ayat 8)
Hal ini diperkuat juga
dengan hadist yang di riwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Barzah Al-Aslami.
“Tidak
akan bergeser kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia
ditanya (dimintai pertanggung jawaban) tentang umurnya kemana dia habiskannya, tentang
ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya, darimana ia peroleh dan
kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa iagunakannya.”
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia atas tutur kata, sikap, perbautan, dan keputusan yang disengaja.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya), bertanggung jawab
karena akibat yang ia lakukan.
Tanggung jawab adalah
merupakan kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, oleh setiap
manusia dari akibat perbuatan kita kepada orang lain, atau dari akibat
perbuatan pihak lain kepada kita
Tanggung jawab bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, setaiap manusia
pasti dibebankan dengan tanggung jawab, yang harus dilaksanakan dengan baik.
Tujuan Allah
ﷻ Mengutus
Rasulullah Dan Para Nabi
Manusia pada dasarnya
dilahirkan dalam keadaan suci atau fitroh, namun karena mengikuti godaan
syaithon atau hawa nafsunya, manusia keluar dari fitroh tersebut.
Lalu untuk menjaga dan
mengembalikan fitroh itu, Allah mengutus seorang Nabi dan Rasull-Nya sebagai
bentuk kasih sayang-Nya untuk menyelamatkan manusia dari keburukan dan
kehancuran.
Rasull dan Nabi adalah
suri tauladan yang baik buat manusia, mereka diberi tugas oleh Allah untuk
memberi contoh dan mengajarkan tentang cara hidup yang baik dan benar.
Dengan kata lain Allah
Ta’alla mengutus Nabi dan Rasull untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, wahyu
ini bisa berupa Shuhus, mushaf, atau rislah kenabian lainnya.
Sifat Rasulullah dan Para Nabi Menurut Al-Qur’an
Mengutip dari buku Kenabian (Nubuwwah) dalam Al-Qur’an yang diterbitkan lanjah pentasihah Mushaf Al-Qur’an Kementrian Agama RI, ada beberapa sifat Nabi dan Rasull menurut Al-Qur’an, di antaranya:
Menjadi Saksi
Allah Ta’alla mengutus
nabi dan rasull untuk menjadi saksi atas hidup orang-orang beriman dan tidak
beriman atas apa yang ia lakukan semasa hidup di dunia.
“Sesungguhnya kami mengutus seorang Rasull (Muhammad) kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana kami telah mengutus seorang rasul kepada Firaun.”
Menyampaikan Risalah
Seluruh nabi dan juga
Rasul bertugas menyampaikan atau memberitakan kabar baik kepada manusia terkait
wahyu yang diberikan oleh Allah atau sebuah aturan, perintah dan larangan.
3. Menyerukan Kebenaran
Tugas nabi dan Rasul selanjutnya, yakni mengajak manusia untuk bertaubat dari segala dosa. Membimbing umat-Nya kejalan yang benar.
Membacakan Ayat Suci
Semua Nabi dan Rasull
bertugas utuk membacakan ayat suci yang di wahyukan Allah Subhanahu Wata’alla,
guna sebagai pedoman didalam beribadah kepada Allah.
Seperti nabi Daud membacakan
kitab Zabur, Nabi Isa membacakan kitab Inzil, Nabi Musa membacakan kitab Taurat
kepada Bani Israil dan yang terakhir
yaitu nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang membacakan Al-Qur’an.
Itulah kenapa kami katakan
setiap diri ini mengemban tanggung jawab selama kita hidup di Dunia ini, dan
tanggung jawabnya adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’alla.
Wallahu A’lam
Maka dari itu seyogyanya
kita sebagai hamba Allah yang mengikrarkan diri beriman dan bertakwa kepada
Allah beribadah dengan sugguh-sungguh (khusuk) agar mendapatkan kemulyaan,
kasih sayang dan rahmat-Nya.
0 Komen-Komen:
Post a Comment