6 Amal Ibadah Utama di Bulan Ramadhan Yang Perlu Kamu Ketahui
Bagi umat muslim,
bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah,
karena pada bulan Ramadhan segala amal yang dikerjakan akan mendpat nilai yang
berlipat dari bulan-bulan lainnya.
Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang dinanti-nanti bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Setiap umat Islam akan berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan. Ramadan
disebut sebagai bulan yang mulia karena terdapat banyak kemuliaan di dalamnya.
Kewajiban untuk
melaksanakan puasa selama satu bulan penuh oleh seluruh umat Islam di bulan
Ramadan, tetapi tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kemuliaan yang
disebut dengan takwa. Karena dalam berpuasa, hanya orang-orang yang serius dan
bersungguh-sungguhlah yang akan mendapatkan peningkatan takwa.
Maka dari itu,
untuk meraih ketakwaan dan menunjukkan kesungguhan dalam berpuasa, terdapat lima
amalan utama yang dapat dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.
1. Memeperbanyak Shalat
Menurut Ustadz
Adi Hidayat dalam ceramahnya, Pada bulan Ramadhan hendaknya mengerjakan shalat fardu
dan juga ditambah dengan yang sunah. Salat sunah merupakan salat yang dapat
dikerjakan di luar salat fardu. Salah satunya adalah salat sunah rawatib, yaitu
salat yang melekat dengan salat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun
setelah salat fardu.
Salat rawatib
terdiri dari dua belas rakaat, di antaranya dua rakaat sebelum Subuh, empat
rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Magrib, dan
dua rakaat setelah Isya. Khusus untuk salat sunah rawatib sebelum Zuhur,
diperbolehkan dua rakaat saja jika waktunya terbatas.
Jika dua belas rakaat dari salat sunah rawatib ini konsisten dilakukan, maka akan dibangunkan baginya satu rumah di surga. Dari Ummu Habibah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ
رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa
mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena
sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR.
Muslim, no, 728).
Selain salat
sunah rawatib, terdapat pula salat sunah mutlak yaitu salat yang berdampingan
dengan salat fardu tetapi ada pula yang terpisah. Contoh yang berdampingan
adalah salat sunah empat rakaat sebelum Asar.
Terdapat juga shalat
di antara azan dan ikamah, salat tahiyatul masjid, salat duha yang terbagi
menjadi awal duha (satu jam setengah setelah salat Subuh disebut juga dengan
syuruk dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat), pertengahan duha (sekitar jam
delapan sampai sepuluh dan jumlahnya dua sampai empat rakaat), dan akhir duha
(sekitar jam sepuluh sampai sebelas dan jumlahnya dua, empat, sampai delapan
rakaat). Lalu di malam harinya terdapat salat tahajud dengan sebelas rekaat
dengan witir dan salat tarawih.
2. Perbanyak infak dan Sedekah
Melakukan ibadah
puasa merupakan amalan wajib di bulan Ramadan. Orang yang berpuasa ada baiknya
memperbanyak sedekah.
Bersedekah bisa
dengan menyumbangkan uang atau dengan memberi makanan dan minuman untuk
berbuka. Allah ﷻ menjanjikan
ganjaran pahala bagi orang yang melakukan amalan tersebut, sebagaimana dalam
sabda Rasulullah ﷺ:
"Barangsiapa
yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya
orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Tirmidzi
no. 807.)
Perbanyaklah infak dan sedekah di bulan Ramadan karena bertepatan dengan waktu yang mulia sehingga setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya yaitu berupa 700 kali lipat dikali sepuluh. Selain itu, infak dan bersedekah dapat membantu banyak orang yang membutuhkan apalagi di masa pandemi saat ini.
Dalam hadis Ibnu
Abbas r.a. disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ
جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ
الْقُرْآنَ
Artinya: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau
bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat
Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarosah
(mempelajari) Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari).
Nabi Muhammad ﷺ.
adalah orang yang sangat luar biasa dermawan dan bertambah dermawan lagi ketika
tiba Ramadan. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa kedermawanan, berikanlah infak
maupun sedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Memberi itu tidak harus
dengan uang tetapi dapat pula memberi dengan makanan sebagaimana sabda
Rasulullah saw.:
مَنْ
فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ
الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa
memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang
berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun
juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192,
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih)
3. Perbanyak Membaca dan Menghafal Al Quran
Banyak Membaca
dan Menghafal Al Quran atau berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu
sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. karena
memberikan manfaat sangat banyak baik di dunia maupun di akhirat.
Membaca dan
Menghafal atau berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang
sangat penting pada bulan Ramadan. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an:
Banyak membaca
Al-Qur’an (qiraah). Di bulan Ramadan, buat target khusus yaitu haruslah khatam
tiga puluh juz. Strategi yang dapat dilakukan agar dapat lebih mudah
mengkhatamkan Al-Qur’an yaitu dengan dibagi tiga puluh yang berarti menargetkan
sehari satu juz, lalu satu juz dibagi dalam lima waktu sholat, kemudian dibagi
lagi menjadi sebelum dan setelah salat. Jika strategi ini konsisten dilakukan
maka di akhir Ramadan insyaallah dapat mengkhatamkan tiga puluh juz Al-Qur’an.
Tilawah, mengkaji
Al-Qur’an. Banyak pahala yang didapatkan saat bertilawah. Selama bertilawah,
rahmat Allah ﷻ.
dibentangkan sehingga saat berdoa akan cepat dikabulkan dan ketika beristigfar
akan diampuni. Selain itu, orang yang bertilawah akan diberikan ketenangan
dalam jiwa.
4. Menjaga Lisan
Menjaga lisan
sangat diperlukan saat bulan Ramadan. Terlebih, lisan dapat menjadi senjata
mematikan, maka dari itu berkatalah yang baik-baik dan bermanfaat atau lebih
baik diam. Saat berpuasa, menjaga lisan akan mencegah timbulnya dosa. Karena
ucapan atau perkataan-perkataan yang kurang baik dapat mengurangi pahala puasa.
5. Perbanyak Istigfar
Amalan ibadah
puasa selanjutnya adalah dengan memohon pengampunan kepada Allah ﷻ
dengan tulus. Pada bulan Ramasan, Allah ﷻ memberikan
pengampunan bagi dosa-dosa hambanya. Sehingga sudah seharusnya kita menggunakan
momen bulan suci Ramadhan untuk mengakui dosa dan memohon ampun, serta jangan
lupa untuk tidak mengulanginya lagi.
6. Melaksanakan Makan Saur
Sebelum berpuasa,
hendaklah kita melaksanakan sahur. Sahur memiliki manfaat sebagai cadangan
tenaga dalam melakukan aktivitas sehari hari saat puasa.
Sahur merupakan
sunah pada bulan suci Ramadan. Rasulullah ﷺ juga
mengatakan bahwa terdapat banyak keberkahan dalam sahur.
"Makan
sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Berdasarkan
beberapa amalan utama yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa
setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadan memiliki manfaat yang luar biasa,
salah satunya yaitu pahala yang dilipatgandakan.
Maka dari itu,
jalankanlah puasa di bulan Ramadan pada 1444 H atau tahun 2023 M ini, dengan
konsisten dan bersungguh-sungguh agar dapat meraih ketakwaan kepada Allah ﷻ
dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
Itulah amalan-
amalan yang harus dikerjakan pada bulan Ramadan sesuai sunah rasul ﷺ.
Semoga dapat membantu kita semua dalam meraih ridho dan rahmat Allah ﷻ
di bulan yang suci ini. Wallahu A’lam
Artikel Menarik lainnya:
0 Komen-Komen:
Post a Comment