This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label https://penahati-1307.blogspot.com/2022/11/ribuan-warga-yordania-melakukan-pawai.html. Show all posts
Showing posts with label https://penahati-1307.blogspot.com/2022/11/ribuan-warga-yordania-melakukan-pawai.html. Show all posts

SIFAT IRI DAN DENGKI 3 CARA AGAR TERHIDAR

 SIFAT IRI DAN DENGKI 3 CARA AGAR TERHIDAR

IRI DAN DENGKI 3 CARA AGAR TERHIDAR

Pada kali ini kita akan membahas sifat manusia yang harus kita hindari, sifat tersebut adalah iri dan dengki. Sifat iri dan dengki membuat seseorang menaruh rasa tidak suka akan keberhasilan dan kesuksesan orang lain.

Lebih dari sekadar cemburu, rasa iri dan dengki jauh lebih berbahaya dan tak jarang sulit untuk dihilangkan jika kita tidak menghalaunya dan terus memupuknya. marilah kita merenungkan firman Allah dalam Q.S. An-Nisa [4]: ayat ke-54:

أَمْ يَحْسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۖ فَقَدْ ءَاتَيْنَآ ءَالَ إِبْرَٰهِيمَ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَءَاتَيْنَٰهُم مُّلْكًا عَظِيمًا (النساء[٤]: ٥٤)

“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”

Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, (Imam Masjidil Haram) dalam Tafsir Al-Muhktashar menjelaskan ayat di atas, bahwa orang-orang Yahudi iri hati kepada Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya atas apa yang Allah berikan kepada mereka, berupa kenabian, keimanan, dan kepemimpinan di muka bumi.

Padahal Allah telah memberikan kepada orang-orang Yahudi kedudukan dan nasab mulia, yaitu dari keturunan dari Nabi Ibrahim Alaihi Salam.

Dari kalangan mereka juga diutus para nabi mulia, dan diberi kitab-kitab suci berupa Taurat, Zabur dan Injil, serta memberi mereka kerajaan yang luas, yakni Kerajaan Nabi Daud dan Sulaiman Alaihima Salam.

Kaum Yahudi selalu terus menginginkan kenikmatan hanya ada pada genggaman mereka, mengharapkan segala bentuk karunia Allah hanya milik mereka, merasa lebih berhak atas karunia itu sehingga tidak menyukai jika ada umat lain yang mendapatkan atau menyamai mereka.

Sementara itu, Imam Al-Qurtubi memberikan menjelaskan, dosa yang pertama kali terjadi di langit adalah dengki, yakni dengkinya Iblis kepada Adam Alaihi Salam. Dan, dosa yang pertama kali terjadi di bumi juga dengki, yakni kedengkian anak Adam, Qabil kepada saudaranya Habil sehingga ia membunuhnya.

Meskipun ayat di atas ditujukan kepada Kaum Yahudi, namun melalui ayat di atas, Allah memerintahkan hamba-hamba semuanya untuk menjauhi sifat tercela, yaitu perasaan iri dan dengki.

Pengertian sifat dengki adalah merupakan perasaan tidak senang terhadap keberhasilan dan kelebihan yang dimiliki orang lain karena ia merasa tersaingi.

Orang yang memiliki sifat ini, hatinya selalu kotor dengan perasaan yang buruk terhadap orang lain. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan berakhir dengan tindak kejahatan.

Sifat iri dan dengki dapat merugikan diri sendiri, juga orang lain. Pikiran dan hatinya menjadi tumpul karena selalu memikirkan bagaimana agar kenikmatan yang ada pada orang lain hilang darinya.

Sifat Iri dan Dengki Dalam Hadist

Sifat iri dan dengki dapat menghapus pahala ibadah seseorang. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda:

اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ (رواه ابو داود

“Jagalah dirimu iri dengki, karena sesungguhnya iri dengki itu merusak kebaikan, sebagaimana api yang memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Imam Al-Ghazali dalam kitab  Bidayatul Hidayah mengatakan bahwasanya sifat iri dan dengki dapat menghancurkan diri, lingkungan, dan peradaban.

Sifat iri dan dengki adalah kejahatan tersembunyi, energi negatif yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan dan kriminalitas, sifat ini tidak terlihat secara kasat mata, namun memiliki pengaruh dan dampak yang luar biasa.

Bahayanya lebih besar jika dibandingkan dengan sesuatu yang dapat terlihat mata. Efeknya terhadap jiwa dan tatanan sosial dalam masyarakat sangat nyata.

Sifat Iri dan Dengki Secara Psikologis

Secara psikologis, iri dan dengki menjadikan seseorang tidak mau mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya.  Ia senantiasa merasa susah, sedih, gundah dan gelisah karena tidak suka orang  orang lain mendapat kenikmatan.

Iri dan dengki juga menimbulkan munculnya ghibah (gunjingan), fitnah dan perpecahan dalam keluarga dan pertemanan, hingga peperangan antar anggota masyarakat, suku hingga antar negara.

Ibnul Qayyim Al-Jauzi menjelaskan, bahwa sifat iri dan dengki menyebabkan seseorang tidak rela atas qadha’ dan qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau berkata, “Sesungguhnya sifat iri dan dengki adalah bagian dari sikap menentang Allah karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah atas hamba-Nya; padahal Allah menginginkan nikmat tersebut untuknya.

Sifat iri dan dengki juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya atau orang lain, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya atau orang lain tersebut. Jadi, sifat iri dengki hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah .”

Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk meminta perlindungan dari sifat iri dan dengki kepada sesama manusia.

Dalam Surah Al-Hasyr ayat ke-10, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kepada kita untuk berdoa agar terhindar dari iri dan dengki.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ (الحشر [٥٩]: ١٠

Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.”

Cara Agar Terhindar Dari Sifat Iri danDengki

Imaam An-Nawawi dalam kitab “At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an” memberikan beberapa cara agar manusia terhindar dari sifat iri dan dengki, diantaranya adalah:

Cara pertama hendaknya senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, merasa cukup (qana’ah) dengan pemberian-Nya sehingga tidak lagi berharap kenikmatan orang lain juga bisa ia miliki.

Dengan qana’ah, seseorang tidak lagi ingin memiliki nikmat yang diterima orang lain. Ia akan fokus untuk mensyukuri nikmat yang telah ia terima sehingga tidak lagi mengiginkan nikmat yang lain.

Cara kedua, hendaknya selalu mengingat bahwa semua terjadi atas izin dan takdir Allah . Apapun yang ada pada diri kita dan segala kenikmatan serta kelebihan orang lain adalah kehendak-Nya sehingga tidak pantas kita memprotes ketetapan itu.

Seseorang harus yakin bahwa ketetapan Allah  itulah yang terbaik untuknya. Adapun keinginan seseorang, bila tidak sejalan dengan kehendak Allah , sangat mungkin dan bisa jadi merupakan keburukan untuk dirinya dan orang lain.

Demikian pula prestasi dan capaian yang mereka dapatkan, semuanya atas izin dan pertolongan Allah . Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali semuanya datang dari Allah .

Jika saja Allah Ta’ala tidak mengizinkan dan menolongnya, niscaya ia tidak akan bisa mendapatkan prestasi dan kenikmatan itu.

Cara ketiga, mendoakan kebaikan untuk orang lain, karena dengan mendoakan itu, akan tumbuh rasa cinta dan kasih sayang dan persatuan akan tumbuh dari untaian doa-doa itu.

Mendoakan sesama Muslim, tanpa sepengatahuan yang didoakan merupakan sunnah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi dan orang-orang saleh terdahulu.

Mereka senang kalau saudaranya mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya agar tetap dalam kebaikan.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah , berkata, “Tidaklah seorang muslim yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama,” (H.R. Muslim)

Semoga Allah selalu menjaga kita semua dari segala penyakit iri dan dengki atau penyakit hati lainnya serta sifat-sifat tercela, sehingga kita selamat dunia maupun akhirat. Aamiin Ya Rabbal Alamiin. Wallahu A'lam

6 Amal Ibadah Utama di Bulan Ramadhan Yang Perlu Kamu Ketahui

 6 Amal Ibadah Utama di Bulan Ramadhan Yang Perlu Kamu Ketahui

6 Aml ibadah utama pada bulan puasa

Bagi umat muslim, bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah, karena pada bulan Ramadhan segala amal yang dikerjakan akan mendpat nilai yang berlipat dari bulan-bulan lainnya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nanti bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Setiap umat Islam akan berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan. Ramadan disebut sebagai bulan yang mulia karena terdapat banyak kemuliaan di dalamnya.

Kewajiban untuk melaksanakan puasa selama satu bulan penuh oleh seluruh umat Islam di bulan Ramadan, tetapi tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kemuliaan yang disebut dengan takwa. Karena dalam berpuasa, hanya orang-orang yang serius dan bersungguh-sungguhlah yang akan mendapatkan peningkatan takwa.

Maka dari itu, untuk meraih ketakwaan dan menunjukkan kesungguhan dalam berpuasa, terdapat lima amalan utama yang dapat dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad .

1. Memeperbanyak Shalat

Menurut Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya, Pada bulan Ramadhan hendaknya mengerjakan shalat fardu dan juga ditambah dengan yang sunah. Salat sunah merupakan salat yang dapat dikerjakan di luar salat fardu. Salah satunya adalah salat sunah rawatib, yaitu salat yang melekat dengan salat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah salat fardu.

Salat rawatib terdiri dari dua belas rakaat, di antaranya dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Magrib, dan dua rakaat setelah Isya. Khusus untuk salat sunah rawatib sebelum Zuhur, diperbolehkan dua rakaat saja jika waktunya terbatas.

Jika dua belas rakaat dari salat sunah rawatib ini konsisten dilakukan, maka akan dibangunkan baginya satu rumah di surga. Dari Ummu Habibah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, Rasulullah bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no, 728).

Selain salat sunah rawatib, terdapat pula salat sunah mutlak yaitu salat yang berdampingan dengan salat fardu tetapi ada pula yang terpisah. Contoh yang berdampingan adalah salat sunah empat rakaat sebelum Asar.

Terdapat juga shalat di antara azan dan ikamah, salat tahiyatul masjid, salat duha yang terbagi menjadi awal duha (satu jam setengah setelah salat Subuh disebut juga dengan syuruk dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat), pertengahan duha (sekitar jam delapan sampai sepuluh dan jumlahnya dua sampai empat rakaat), dan akhir duha (sekitar jam sepuluh sampai sebelas dan jumlahnya dua, empat, sampai delapan rakaat). Lalu di malam harinya terdapat salat tahajud dengan sebelas rekaat dengan witir dan  salat tarawih.

2. Perbanyak infak dan Sedekah

Melakukan ibadah puasa merupakan amalan wajib di bulan Ramadan. Orang yang berpuasa ada baiknya memperbanyak sedekah.

Bersedekah bisa dengan menyumbangkan uang atau dengan memberi makanan dan minuman untuk berbuka. Allah menjanjikan ganjaran pahala bagi orang yang melakukan amalan tersebut, sebagaimana dalam sabda Rasulullah :

"Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Tirmidzi no. 807.)

Perbanyaklah infak dan sedekah di bulan Ramadan karena bertepatan dengan waktu yang mulia sehingga setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya yaitu berupa 700 kali lipat dikali sepuluh. Selain itu, infak dan bersedekah dapat membantu banyak orang yang membutuhkan apalagi di masa pandemi saat ini.

Dalam hadis Ibnu Abbas r.a. disebutkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarosah (mempelajari) Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari).

Nabi Muhammad . adalah orang yang sangat luar biasa dermawan dan bertambah dermawan lagi ketika tiba Ramadan. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa kedermawanan, berikanlah infak maupun sedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Memberi itu tidak harus dengan uang tetapi dapat pula memberi dengan makanan sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih)

3. Perbanyak Membaca dan Menghafal Al Quran

Banyak Membaca dan Menghafal Al Quran atau berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah . karena memberikan manfaat sangat banyak baik di dunia maupun di akhirat.

Membaca dan Menghafal atau berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat penting pada bulan Ramadan. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an:

Banyak membaca Al-Qur’an (qiraah). Di bulan Ramadan, buat target khusus yaitu haruslah khatam tiga puluh juz. Strategi yang dapat dilakukan agar dapat lebih mudah mengkhatamkan Al-Qur’an yaitu dengan dibagi tiga puluh yang berarti menargetkan sehari satu juz, lalu satu juz dibagi dalam lima waktu sholat, kemudian dibagi lagi menjadi sebelum dan setelah salat. Jika strategi ini konsisten dilakukan maka di akhir Ramadan insyaallah dapat mengkhatamkan tiga puluh juz Al-Qur’an.

Tilawah, mengkaji Al-Qur’an. Banyak pahala yang didapatkan saat bertilawah. Selama bertilawah, rahmat Allah . dibentangkan sehingga saat berdoa akan cepat dikabulkan dan ketika beristigfar akan diampuni. Selain itu, orang yang bertilawah akan diberikan ketenangan dalam jiwa.

4. Menjaga Lisan

Menjaga lisan sangat diperlukan saat bulan Ramadan. Terlebih, lisan dapat menjadi senjata mematikan, maka dari itu berkatalah yang baik-baik dan bermanfaat atau lebih baik diam. Saat berpuasa, menjaga lisan akan mencegah timbulnya dosa. Karena ucapan atau perkataan-perkataan yang kurang baik dapat mengurangi pahala puasa.

5. Perbanyak Istigfar

Amalan ibadah puasa selanjutnya adalah dengan memohon pengampunan kepada Allah dengan tulus. Pada bulan Ramasan, Allah memberikan pengampunan bagi dosa-dosa hambanya. Sehingga sudah seharusnya kita menggunakan momen bulan suci Ramadhan untuk mengakui dosa dan memohon ampun, serta jangan lupa untuk tidak mengulanginya lagi.

6. Melaksanakan Makan Saur

Sebelum berpuasa, hendaklah kita melaksanakan sahur. Sahur memiliki manfaat sebagai cadangan tenaga dalam melakukan aktivitas sehari hari saat puasa.

Sahur merupakan sunah pada bulan suci Ramadan. Rasulullah juga mengatakan bahwa terdapat banyak keberkahan dalam sahur.

"Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan beberapa amalan utama yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadan memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya yaitu pahala yang dilipatgandakan.

Maka dari itu, jalankanlah puasa di bulan Ramadan pada 1444 H atau tahun 2023 M ini, dengan konsisten dan bersungguh-sungguh agar dapat meraih ketakwaan kepada Allah dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Itulah amalan- amalan yang harus dikerjakan pada bulan Ramadan sesuai sunah rasul . Semoga dapat membantu kita semua dalam meraih ridho dan rahmat Allah di bulan yang suci ini. Wallahu A’lam


Artikel Menarik lainnya:

Keutamaan Membaca Al quran


Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda , Analisis Semiotik Roland Barthes Pada Film Hijrah Cinta Karya Irfan Gunawan

 Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda, Analisis Semiotik Roland Barthes Pada Film Hijrah Cinta Karya Irfan Gunawan

alt

Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi salah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi.

Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam buku Jendral TNI Gatot Nurmantyo halaman ke 35 mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan tingkat prevalensi yang tinggi memang merupakan pasar yang sangat menarik dan menguntungkan bagi bandar narkoba yang umumnya merupakan sindikat internasional.

Jika diakhir abad ke-20 indonesia masih bersetatus sebagai negara transit, maka kini indonesia sudah beralih menjadi negara konsumen. Pemakai narkoba menurut data BNN mengalami kenaikan dari 1,5% penduduk pada tahun 2005 menjadi 2,6% di tahun 2013, dan di perkirakan akan mencapai 2,8% di tahun 2015 yang artinya lebih dari 5,1 penduduk indonesia menyalagunakan narkoba. Selain itu angka kematian tiap tahun akibat narkoba berada pada kisaran 15.000 jiwa.

Fakta-fakta diatas sangat memprihatinkan serta dapat menghancurkan generasi muda untuk jangka panjang. Narkoba telah menyerang secara masif mulai dari kalangan usia lanjut, eksekutif muda sampai dengan anak-anak sekolah.

Melalui konspiransi internasional, generasi muda indonesia tanpa sadar dapat dihancurkan tanpa harus menggunakan kekuatan bersenjata. Dan aparat pemerintah pun sampai saat ini  masih kewalahan untuk mencegah dan menguranginya.

Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Masyarakat setempat dan juga konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.

Negara indonesia ini penyalahgunaan narkotika atau narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya,di kalangan generasi muda kian meningkat, meluasnya pengedar dan pengguna narkoba di Indonesia terutama tingkat kalangan generasi muda, karena didukung oleh faktor budaya global.

Budaya global, yang dikuasai oleh budaya barat yang mengembangkan pengaruhnya, salah satunya dunia perfilmman yang di tayangkan melalui layar TV, VCD, dan Bioskop. ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda.

Dunia perfilmman terutama film barat yang sering menayang adegan-adegan yang negatif seperti minum-minuman keras, memakai narkoba, kekerasan, dan pelecehan sekssual, atau hidup bebas tanapa norma dan agama, termasuk menjadi salah satu sebab banyaknya generasi muda yang hancur moral dan akhlak nya.

Dari tahun ke tahun film di indonesia semakin berkembang mengiringi berjalannya waktu yang semakin lama semakin modern, peran film tentunya sangat berpengaruh terhadap pandangan hidup masyarakat.

Seiring berkembangnya perfilman, muncul film yang mengandung unsur-unsur kekerasan,pornografi, kriminal, gaya hidup populer, dan hal-hal negatif lainnya. Efek pesan yang ditimbulkan pada film dalam kemasan simbolik ada yang dirasakan secara langsung oleh khalayak yang menontonnya, bisa berupa perubahan emosi dan sebagainya, namun ada pula yang berdampak sangat panjang, nilai- nilai seperti itu tertanam dalam pikiran masyarakat yang menontonnya dan kemudian bila tersebar dalam masyarakat sadari atau tidak, dapat menjadi sebuah gaya hidup, cara berpikir, mitos atau ideologi. Semua itu merupakan hasil bentukan dari muatan informasi dan hiburan yang disajikan oleh perfilman luar negri dan dalam negri.

Dari sisi lain film merupakan salah satu alat komunikasi massa, tak dapat dipungkiri antara film dan masyarakat memiliki sejarah yang panjang dalam kajian para ilmu komunikasi, ini bahwa di permulaan sejarahnya, film dapat dengan lebih mudah menjadi alat komunikasi.

Selain itu film dianggap sebagai media yang pas dalam  memberikan influence (pengaruh) bagi masyarakat umum. Penonton film seringkali terpengaruh dan cenderung mengikuti seperti halnya peran yang ada dalam film tersebut, maka hal ini dapat menjadi peluang yang baik bagi pelaku dakwah  kekita adegan-adegan serta alur cerita dalm film tersebut bisa di isi dengan konten-konten yang islami, sepertihalnya pada film hijrah cinta, ayat-ayat cinta, dan masih banyak lagi  film-film yang dimuat di layar lebar atau bioskop yang mengandung konten-konten islami.

Film yang baik itu yang  alur cerita serta adegannya mengandung pesan dan  nilai-nilai  islami yang dapat menggugah hati mereka yang melihatnya, dalam pesan itulah disebut dakwah, pengertian dakwah itu sendiri adalah pekerjaan mengkomunikasikan pesan islam kepada manusia, secara lebih operasional.

Dakwah adalah mengajak, menyeru atau memanggil dan menyampaikan serta mendorong manusia kepada tujuan yang baik yang rumusnya di ambil dari Al-quran dan Hadits, atau dirumuskan oleh da’i, sesuai dengan ruang lingkup dakwahnya dunia perfilman menapilkan dan menyuguhi masyarakat dengan berbagai macam film.

Masyarakat yang ingin menghabiskan waktu untuk mencari hiburan, salah satunya dengan datang ke bioskop.

Banyak film yang menarik yang membuat hati para generasi muda tergugah, salah satunya yaitu film Hijrah Cinta. film di tahun 2014 yang sempat mewarnai dunia perfilman  di indonesia.

Hijrah Cinta adalah merupakan sebuah filmgarapan Multivision plus yang menceritakan kehidupan Ustadz Jefri Al Buchori. Dengan di sutradarai  oleh Indra Gunawan dan dirilis pada 24 juni 2014. Film ini diangkat dari kisah tentang kehidupan almarhum Ustadz Jefri Al Buchori atau lebih kenal dengan sebutan UJE.

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari film ini, diantaranya tentang pilihn hidup,karena pada hakekatnya hidup itu pilihan, hidup kita mau jadi apa dan bagaimana kita yang menentukan, dan juga menggambarkan tentang pengaruh kecanduan narkoba, serta akibat-akibatnya, serta menjadi menginspirasi buat generasi muda untuk tidak terjerumus dengan namanya narkoba atau narkotika serta sejenisnya yang bisa menghancurkan masa depan dan impian-impiannya.

Adapun kami melakukan penelitian memilih film ini untuk dianalisis dengan menggunakan analisis semiotik model Roland Barthes, dengan tanda-tanda dan juga makna-makna yang ada dalam analisis semiotik Roland Barthes.

Dikarenakan didalam film ini juga terdapat banyak pelajaran tentang akibat serta dampak bagi remaja atau pemuda/i yang suka mengkomsumsi narkoba, atau narkotika dan zat adiktif dan zat-zat lainnya yang membahayakan bagi tubuh manusia.

Dari apa yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan  penelitian secara mendalam terhadap film tersebut dengan judul“Bahayanya Narkoba Bagi Generasi Muda (Analisis Semiotik Roland Barthes) Pada Film HijrahCinta Karya Irfan Gunawan”.

Rumusan Masalah dan Pembatasan

Masalah Dari latar belakang di atas, makapeneliti memfokuskan serta membatasi permasalahannya dalam pertanyaan sebagai berikut:

1.      Apa yang menyebabkan generasi muda mau mengkonsumsi narkoba?

2.      Bagaimana makna konotatif dan denotatif dalam  film hijrah cinta karya Irfan Gunawan?

3.      Dampak apa saja  yang di alami ketika seseorang sering mengkonsumsi narkoba dan sejenisnya?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui dampak dan bahaya yang di timbulkan ketikaka canduan narkoba.
  2. Untuk mengetahui makna denotatif dan konotatif pada film hijrah cinta.
  3. Untuk mengetahui factor apa saja yang menyebab kan generasi muda mau mengkomsumsi narkoba.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a)   Penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu masukan dan pengembangan penelitian bagi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, khusus dalam hal penelitian komunikasi dakwah di media audio visual atau Film.

b)  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa menegenai gambaran tentang bahayanya akibat-akiabat yang ditimbulkan ketika seseorang suka mengkonsumsi narkoba yang terdapat dalam film.

c) Dan dapat memberi masukan bagi para pengelola film untuk slalu berkarya dalam menghasikan film-film yang berkualitas yang mengandung nilai-nilai Islami, agar dapat memberikan pelajaran dan manfaat bagi para penontonnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberi masukan baru bagi pembacanya serta mampu memberikan pemahaman tentang analisis semiotik dalam film yang berjudul Hijrah Cinta.

Dapat digunakan sebagai salah satu pendukung evalusi kelebihan dan kekurangan film tersebut dan film-film yang akan di tayagkan, sehingga untuk kedepannya dapat menghasilkan film yang baik dan  lebih berkualitas.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami materi skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisannya menjadi lima bab, yaitu:

Bab 1 Pendahuluan

Dalam bab ini penulis memaparkan secara ringkas uraian-uraian yang akan di bahas dalam skripsi ini terdapat beberapa bagian, diantaranya: latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika peneulisan.

Bab ll Tinjauan pustaka dan Kerangka Berpikir

Bab ini menjelaskan  tentang sumber-sumber yang di penulis gunakan dalam menyusun skripsi ini serta pengertian istilah-istilah serta kutipan-kutipan yang tekait dengan penelitian ini.

Bab lll Metodologi Penelitian

Dalam bab ini penulis menjelaskan secara mendalam pengertian mengenai Analisis Semiotik Roland Barthes yang di gunakan oleh penulis sebagai tehnik analisis kasus.

Bab lV HasilPenelitian

Bab ini berisi sejumlah data-data yang telah dikumpulkan lalu kemudian dianalisis, Selain itu pemecahan masalah atau pemaparan hasil analisis kasus.

Bab V Penutup

 Dalam bab ini yaitu sebagai penuntup, penulis akan jelas kan kesimpulan darihasil penelitian yang telah dilakukan.


6 Cara Agar Tidak Gagal Faham Dalam Menjalani Hidup

 

6 Cara Agar Tidak Gagal Faham Dalam Menjalani Hidup

alt teks

Masa muda adalah masa yang sangat penting untuk menambah referensi pengetahuan dan pengalaman, yaitu dengan sadar menggunakan waktunya mencoba segala hal yang positif , waktunya tidak jatuh gagal dan waktunya meng explore segala skill potensi diri.

Ada istilah dari orang bijak “ lebih bagus gagal mencoba dari pada menyesal karena tidak mencoba ” tentunya maksud mencoba disini dalam konteks yang positif, karena kalau konteksnya negatif kita semua tahu sendiri akhirnya bakalan gimana.

Allah Subhanahu Wata’ala telah menerangkan bahwa musuh sejati bagi setiap individu Manusia adalah setan yang senantiasa ditaati, tak ada lebih membahayakan selain nafsu yang selalu dituruti. Jika tidak ingin menjadi pemuda seperti itu maka jadilah pemuda yang selalu tidak mudah gagal paham, berprestasi dan berfikir kritis.

Dalam Al-Qur’an surah Al-Fajr ayat 15-16 telah berbicara terkait gagal paham tentang kehidupan. Yaitu ada manusia yang Allah uji dengan kesenangan, kesuksesan, lalu dia berkata “Tuhanku telah memuliakanku.” Namun apabila diuji dengan dibatasi rezekinya maka dia beranggapan bahwa Tuhanku telah menghinaku. Itulah yang banyak dikejar pemudahari ini, padahal gagal paham akan berpengaruh besar pada perilaku dan sikap.

“Mengamati keadaan pemuda hari ini kita akan mendapatkan pemandangan yang memprihatinkan, mayoritas mereka tenggelam dalam lautan syahwat, akrab dengan kemungkaran dan patuh kepada orang kafir yang sesat, orientasi pemuda hari ini hanya bermuara pada perkara yang fana dan hina”

Ada enam cara agar pemuda tidak gagal paham dalam menjalani hidup ini, tentunya bila pemuda dan pemudi bisa mengamalkannya pasti akan memberi kesejukan, kebaikan dan kemanfaatan dimanapun dia tinggal. Enam cara tersebut sebagai berikut:

Menjadi Pemuda Yang Berprestasi

Pemuda juga harus berprestasi, dapat dilihat dari aspek Aqliyyah (pola pikir) yaitu berfikir kritis, seperi Nabi Ibrahim yang mencari tuhannya mulai dari melihat Bintang, Bulan Hingga Matahari, namun pada akhirnya dengan kekritisannya dalam berfikir sehingga ia menyatakan tuhannya adalah yang menciptakan Alam Semesta.

Mindset dan Polapikir Yang Baik

“Ini soal mindset, seumpama lihat pemuda ganteng, mobilnya bagus, tapi dia ga pernah sholat ga masalah. Lalu, ada lagi seorang pemuda hafidz Qur’an, tapi tidak punya harta banyak. Nah kebanyakan orang sekarang pada pandangan yang benar atau gagal?,”

“Bagi orang yang beriman, yang enak ujian, lagi susah juga ujian, lagi kaya ujian, lagi miskin ujian, ukurannya apa? Agamanya, jadi tidak identik orang kaya itu mulia di mata Allah, tapi bukan berarti orang miskin itu hina di mata Allah,”

Mengexplore Skill Dengan Kegiatan Positif

Sebagai pemuda harus memperbanyak kegiatan yang positif, kegiatan yang membangun skill dan kegiatan menambah ilmu yang menghantarkannya cerdas dalam menjalani hidup, kritis bertanya, menambah wawasan dengan berdiskusi, seminar, dan kegiatan lainnya yang memaksa diri untuk berfikir,

Selanjutnya mengexplore skill diri dan potensi yang kita miliki dengan mengikuti atau berkecimpung dalam segala kegiatan yang bermanfaat dan positif yang diadakan di lingkungan sekolah , masyarakat pedesaan, daerah maupun kegiatan kepemerintahan yang ada hak izin untuk ikut andil di dalamnya.

Dengan melakukan hal-hal positif tersebut insyaaAllah kita semua akan menjadi pemuda yang bermanfaat dan siap menjadi generasi penerus bangsa yang menjadi solusi dan mengatasi  setiap permasalahan nusa bangsa bahkan agama.

Pemuda Yang Berfikir Kritis

Selain itu, pemuda harus berfikir kritis, ada seorang ulama yang mengatakan orang yang kritis itu justru tidak akan pernah berhenti belajar. Orang yang pintar atau berilmu bukan ditandai dengan tamatnya sekolah, tetapi orang yang tidak pernah berhenti belajar sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an adalah Ulul Albab, Ulama/‘Aliim, Ulinnuhaa, dan Ahuldzikri.

Instrumen untuk berfikir kritis sudah dijelaskan dalam surah Al-Mulk ayat 23. “Katakanlah, Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani bagi kamu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”

Pemuda Yang Beriman Dan Berilmu

Yang disebut orang berilmu bukanlah ditandai dengan selesainya pendidikan di sekolah, justru orang yang disebut berilmu adalah orang yang kerjaannya berfikir, kalau ada yang mengaku berilmu tapi tidak berfikir ini bukan Ulul Albab. Instrumen yang Allah berikan untuk menjadi orang berilmu adalah Iman dan Ilmu.

Pemuda yang mendapatkan naungan dari Allah, Istiqomah dalam hal kebaikan, yaitu Mulazamah (membiasakan), Mudawwamah (berkelanjutan), Istimroriyah (terus-menerus).

“Dalam hal kebaikan, contohnya tahajud malam, baca Al-Qur’an, dzikir pagi dan petang dan lain sebagainya, lakukanlah minta kepada Allah, InsyaAllah Allah tidak akan mengingkari janji

Bermanfaat Untuk Orang Lain

Semua hasil yang kita cari kemudian berhasil mendapatkan dan meraihnya maka tugas terakhir seorang pemuda yang menjadi generasi penerus Nusa dan Bangsa adalah membagikan ilmu pengalaman tersebut pada orang lain yang belum mengetahuinya sebagai bentuk pengamalan dan pengabdian kita.

Pepatah mengatakan “ilmu tanpa pengamalan bagaikan pohon yang takberbuah” apa manfaat dan gunanya mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang banyak tetapi tidak mengamalkanya atau tidak memberi manfaat buat orang lain.

Menjadi sebaik baiknya manusia tentu menjadi impian semua orang sebagaimana ada salah satu Hadist Rasulullah yang diriwatkan dari Jabir R.A yaitu  خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ ” yang artinya : “ Sebaik-baiknya Manusia adalah yang bermanfa'at bagi manusia lainnya.”

Ada banyak cara bagi kita sebagai pemuda penerus bangsa untuk bisa bermanfaat bagi nusa bangsa bahkan agama, contohnya dengan belejar sungguh kita di sekolah atau di perkuliahan dan mengajarkan segala ilmu wawasan yang kita dapat kepada yang belum mengetahuinya.

Sebagai penutup intinya untuk menjadi seorang pemuda yang bermanfaat berdampak, menginpirasi  dan berdaya saing global. Disamping mempelajari ilmu agama, ilmu klasik  juga harus mempelajari ilmu bahasa asing dan ilmu teknologi.

Pemuda dan pemudi harapan bangsa juga harus pintar dan cermat dalam mengatur waktu dan mengurangi segala kegiatan yang kurang bermanfaat dan pintar dalam memilih lingkungan pergaulan. Aktif dalam segala kegiatan dan mengambil pelajaran atau nilai yang terkandung di dalamnya.

Masa muda adalah masa keemasan dan masa sangat penting bagi seseorang untuk menambah referensi pengetahuan dan wawasan juga merupakan waktunya mencoba segala hal positif dan bermanfaat guna mengexplore kemampuan skiil potensi diri dengan melakukanlah segala hal yang bermanfaat dengan niat yang tulus dibarengi dengan sungguh- sungguh serta pengamalanya.

Harapannya semoga kita semua senantiasa  menjadi pemuda yang bermanfaat bagi nusa bangsa bahkan agama…Aamiin. Wallahu A’lam.

 


7 Kata-Kata Bijak KH. Buya Hamka Yang Mengandung Pesan Mendalam

 7 Kata-Kata Bijak KH. Buya Hamka Yang Mengandung Pesan Mendalam


Kiyai Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal Buya Hamka merupakan seorang ulama besar sumatra barat. Beliau adalah sastrawan, sejarawan juga politikus yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Lahir di Desa Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat pada 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta pada 24 Juli 1981 pada usia 73 tahun.

Jenjang Karir

Selain menjadi ulama dan sastrawan Indonesia, pada jenjang karirnya Ia beraktivitas sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Sempat juga berkecimpung di politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya.

Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Bahkan namanya disematkan pada Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.

Selama hidupnya Buya Hamka dikenal sebagai sosok yang moderat. Tidak pernah mengeluarkan kata-kata keras, apalagi dalam berinteraksi atau komunikasinya. Beliau lebih suka memilih menulis roman atau cerpen dalam menyampaikan pesan moral terutama berkaitan keutamaan Islam.

Selain sebagai pribadi yang moderat, BuyaHamka terkenal sebagai sastrawan Balai Pustaka pada masa Belanda.

Beliau menjadi sastrawan tanpa latar belakang pendidikan sastra seperti teman-teman seangkatannya di Balai Pustaka. Maka kemudian tak heran bila ia disebut-sebut sebagai pembelajar yang otodidak.

Meskipun sudah lama meninggal, tetapi tetap karyanya menjadi inspirasi bagi masyarakat. Karya ilmiah, novel hingga cerpennya membawa pesan tersendiri untuk yang membacanya, seringkali beliau membuat puisi atau sastra dan kata-kata biajak mengandung makna yang mendalam.

Berikut Tujuh Kata-Kata Bijak Dari KH. BuyaHamka Yang Mengandung Pesan Mendalam:

Kata bijak Pertama

"Jangan takut gagal karena orang yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah melangkah"

Sehubungan dengan kutipan sebelumnya masih tentang soal mencoba atau melangkah. Jangan pernah takut gagal, katanya gagal adalah milik orang-orang yang tidak pernah melangkah. Lebih tepatnya mending gagal setelah melangkah daripada gagal karena tidak pernah mencoba.

Bagi kaum muda, semangat seperti ini harus terus dipelihara dalam diri, diterapkan secara konsisten ke dalam kehidupan sehari-hari untuk meraih hidup yang berhasil dalam segala bidang.

Kata Bijak Kedua

“Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba, itulah kita menemukan kesempatan untuk berhasil"

Berhasil atau tidak hal yang paling penting adalah mencobanya terlebih dahulu, kalau tak pernah mencoba tak akan pernah tahu hasilnya. Kurang lebih begitu apa yang hendak disampaikan Buya Hamka.

Kebanyakan dari kita justru hanya fokus dengan kata berhasil itu sendiri sehingga yang terjadi kemudian adalah terlalu banyak pertimbangan, ini tidak lepas dari perasaan takut yang kerap hinggap dan membuat kita enggan mencoba.

Kata Bijak Ketiga

"Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya"

Bagaimana cara seseorang bersikap kerap mencerminkan bagaimana kualitas dirinya. Seorang yang memahami adab dan memiliki ilmu tak akan berbuat sesuatu yang akan merugikan orang lain atau tidak patut.

Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari apa yang dia pakai, karena apa yang dia pakai belum tentu mencerminkan dirinya, belum tentu sebaik sikapnya. Itu artinya keutamaan seseorang menurut Buya Hamka dipandang dari adab dan ilmunya.

Kata Bijak Keempat

"Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja"

Artinya manusia memiliki akal yang bisa digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan. Manusia dengan akalnya dituntun untuk memiliki hidup bermanfaat bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga orang lain dan lingkungannya.

Bukan hanya hidup, saat bekerja manusia juga seharusnya bukan saja melibatkan pikirannya tapi juga perasaannya. Mengerti mana yang masuk ke dalam ranahnya dan mana yang bukan, mana yang hak miliknya dan mana yang bukan. Supaya saat bekerja tak menyakiti juga merugikan orang lain.

Kata Bijak Kelima

"Kehidupan itu laksana lautan, orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah Ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi"

Kehidupan berjalan sangat keras, orang yang tidak punya kekuatan juga keberanian yang tinggi maka siap-siap akan tergerus oleh waktu. Bukan hanya keberanian dan kekuatan tapi menjalani hidup kita juga perlu seni membaca, membaca situasi dan kondisi supaya kita tidak pernah tersesat dalam kepentingan-kepentingan orang yang tidak kita mengerti.

Kalau sudah terjebak dengan kepentingan-kepentingan yang tidak kita mengerti kita hanya akan jadi manusia yang dimanfaatkan manusia lainnya.

Benar apa yang dibilang Buya Hamka kemudian, kita harus memegang kemudi dan menjaga layar supaya kita tak karam digulung oleh ombak dan gelombang.

Kata Bijak Keenam

"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat"

Selain petuah-petuah soal kehidupan, Buya Hamka juga memiliki cara pandang tersendiri terhadap makna dari cinta. Baginya cinta harusnya membangkitkan kekuatan, penuh kegagahan bukan malah melemahkan semangat.

Bagi kamu yang sedang jatuh cinta, coba telaah kembali benarkah cinta yang kamu rasakan adalah cinta yang membangun, cinta yang membawamu pada sesuatu yang semangat. Kalau belum, maka perbaikilah menuju ke definisi tersebut.

Kata Bijak Ketujuh

"Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup"

Maka dari itu mencari ilmu tidak ada batasannya karena semakin banyak ilmu maka hidup akan semakin lapang. Ilmu juga akan membuat pikiran jadi lebih terbuka terhadap banyak kemungkinan, terbuka terhadap banyak perbedaan.

Begitu pun sebaliknya semakin kurang ilmu maka semakin sempit pula hidupnya. Bagai katak dalam tempurung barang kali itu adalah istilah yang pas bila kita kekurangan ilmu. Sempit tapi sombong.