5 NIKMAT YANG DIDAPAT DENGAN BERJAMAAH
وَاعْتَصِمُوْا
بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ
عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ
فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ
النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah
mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara,
sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran 103)
Secara bahasa Al-Jama’ah Al-Ijtima (kesatuan),
Al-Jami’ (berkumpul dan bersama-sama) perkumpulan dan Al-Ijma’ (kesepakatan dan
persetujuan). Sedang secara istilah Al-Jama’ah menurut Rasulullah Shallallahu
’alaihi wa sallam dalam sebuah hadist adalah:
مَا أَنَا
عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى (رواه الترمذي، حديث حسن
“Orang yang mengikuti aku dan para sahabatku.”
(H.R. Tirmidzi, hadits Hasan)
Sedangkan menurut Sahabat Nabi Abdullah Bin
Mas’ud Radhiallahu’anhu, menafsirkan istilah Al Jama’ah:
“Al Jama’ah adalah siapa saja yang sesuai
dengan kebenaran walaupun engkau sendiri.”
Pengertian Rahmat
Arti lain dari rahmat adalah nikmat, bisa
berupa nikmat kenabian, kemerdekaan, nikmat berjamaah, nikmat sehat, dan masuk
surga, semua kenikmatan yang di ridhoi Allah adalah rahmat.
Bahkan di untusnya Rasulullah ﷺ adalah rahmat
وَمَآ
اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
”Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad)
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Berjama’ah itu wajib bagi umat islam karena
perintah Allah ﷻ. dan
Berjamaah itu bagian dari rahmat Allah ﷻ
Seperti dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Nu’man bin Basyir
dengan derajat hadits Hasan, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
الْجَمَاعَةُ
رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ (رواه أحمد عن النعمان بن بشير حديث حسن
“Al-Jama’ah adalah rahmat dan perpecahan adalah
adzab.” (H.R. Ahmad dari Nu’man bin Basyir dengan derajat hadits Hasan)
Lima nikmat yang didapat dengan hidup berjamaah
yaitu:
Pertama, Berjamaah Adalah Merealisasikan Ibadah yang Sangat Penting.
Kenapa sangat penting..? karena disebutkan
dalam Al Quran
Firman Allah :
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ (ال عمران [٣]: ١٠٣
“Dan berpegangteguhlah kalian kepada tali
(agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kalian berpecah-belah,” (Q.S.
Ali Imran [3]: 103)
Menurut Asy-Syaikh Dr. Abdullah Al-Muthlaq
Ketika menafsirkan ayat ini berkata:
لُزُوْمُ
جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ أَهَمِّ الْعِبَادَاتِ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ
بِهَا
“Menetapi Jama’ah Muslimin adalah ibadah yang
paling penting yang diperintahkan oleh Allah.”
Kedua, Mewujudkan Kasih Sayang dan Persaudaraan
وَاذْكُرُوا
نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا (ال عمران [٣]: ١٠٣
“Dan ingatlah kalian akan nikmat Allah kepadamu ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah melembutkan hati-hati kalian sehingga dengan nikmat Allah kalian menjadi bersaudara;” (Q.S. Ali Imran [3]: 103)
Dengan hidup berjama’ah akan terwujud kasih
sayang dan persaudaraan antara umat Islam sebagaimana yang dirasakan oleh para
sahabat dari suku Aus dan Khazraj.
Ketiga, Taat kepada Allah ﷻ
Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Mas’ud RA
berkata: “Celakala engkau sesungguhnya kebanyakan manusia itu memisahkan
diri dari jamaah, sesungguhnya jama’ah adalah segala sesuatu yang sesuai dengan
ketaatan kepada Allah.”
Taat kepada Allah dengan berjamaah dapat
menyembabkan turunnya kedamaian hidup dan keberkahan dari hartanya dan usianya.
Keempat, Bertempat Di Tengah-Tengah Surga
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh H.R.
At-Tirmidzi dan Hakim menshahihkannya, Rasulullah bersabda:
مَنْ أَرَادَ
مِنْكُمْ بُحْبُوْحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مِنَ الْإِثْنَيْنِ أَبْعَدُ (رواه الترمذي والحاكم وصححه
“Barangsiapa dari kalian menginginkan tinggal
di tengah-tengah surga, maka hendaklah berpegang teguh kepada Al-Jama’ah karena
setan bersama orang-orang yang sendirian dan dia dari dua orang lebih jauh.”
(H.R. At-Tirmidzi dan Hakim menshahihkannya)
Kelima, Menyelamatkan Godaan Setan
Hadist yang diriwayatkan oleh Imaam Ahmad,
Rasulullah bersabda:
إِنَّ
الشَّيْطَانَ ذِئْبُ الْإِنْسَانِ كَذِئْبِ الْغَنَمِ يَأْخُذُ الشَّاذَّةَ
وَالْقَاصِيَةَ وَالنَّاحِيَةَ وَإِيَّاكُمْ وَالشِّعَابَ وَعَلَيْكُمْ
بِالْجَمَاعَةِ وَالْعَامَّةِ (رواه أحمد
“Sesungguhnya setan adalah serigala terhadap manusia, seperti serigala menerkam kambing yang terasing, menjauh dan menyisih. Maka janganlah kalian menempuh jalan sendiri dan hendaklah kalian berjama’ah dan berkumpul dengan orang banyak.” (H.R. Ahmad) Wallahu A’lam
0 Komen-Komen:
Post a Comment