4 Ciri–Ciri Manusia Yang Dirindukan Syurga
Manusi
pasti senangtiasa menginginkan kenikmatan tertinggi, dan kenikmatan tertinggi
bagi Umat Islam adalah dirindukan surga.
Manusia
yang hidup tentu saja mengharapkan yang namanya kebahagiaan, terutama
kebahagiaan hakiki, yaitu kebahagiaan yang tidak hanya pada dunia ini saja, akan
tetapi kebahagiaan yang abadi yaitu akhirat kelak.
Kebahagiaan
yang hakiki tersebut hanya dapat diraih apabila kita selalu taat dan patuh
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Dengan
cara selalu menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.
Lalu buah dari ketaatan tersebut adalah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat
yaitu Surga-Nya.
Surga
adalah tempat terindah yang dijanjikan bagi umat Islam yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Di
dalamnya berisi kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, tapi
tidak sembarang orang bisa masuk ke tempat mulia (surga) itu.
Pengertian Surga Menurut Para Ahli
Menurut
Imam Ghozali, Surga istilah yang digunakan dalam bahasa Indonesia untuk
mengartikan kata bahasa Arab,jannah.
Jannah
berasal akar kata yang terdiri dari huruf jim, dan nun. Dari dua kata tersebut,
janna berarti menutupi, sedangkan jannah memiliki memiliki arti asli, kebun
atau perkebunan.
Dalam
agama al-jannah berarti tempat yang sediakan oleh Allah untuk orang Islam yang
bertakwa pada-Nya, berbakti serta taat dalam menjalankan perintah-Nya, menjauhi
segala larangan-Nya.
Hanya
bekal berupa amal kebaikan saja yang bisa mengantarkan manusia bisa sampai ke
sana (Surga). Tempat itu menjadi tujuan akhir dari kehidupan yang begitu
dirindukan oleh mukmin.
Surga
adalah tempat yang tidak terdapat kesedihan dan kesusahan. Ia adalah tempat
yang dipenuhi oleh kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi.
Dalam
Al-Qur’an, konsep surga merupakan terjemahan kata bahasa arab yakni jannah,
jamak dari Jinan yang artinya “kebun, taman.”
Surga
merupakan tempat yang kekal pada akhirat dan diperuntukkan untuk hamba Allah
Subhanahu Wata'alla yang selalu beriman serta beramal shaleh sampai akhir
hayatnya.
Selain
itu surga adalah tempat yang memberikan kenikmatan yang belum pernah dirasakan
semasa hidup di dunia dan sebagai balasan jerih payah manuisa karena memenuhi
perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.
Macam-Macam Penyebutan Surga Dalam Al Quran
Dalam
al-Qur’an terdapat beberapa nama sebutan untuk surga, yaitu:
1.
Jannah al-Firdaus, terdapat dalam Q:S al-Kahfi 18:
107-108,”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka
bagi mereka adalah surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya , dan mereka tidak
ingin pindah dari sana.”
2.
Jannah al-‘Adn, terdapat dalam Q:S al-Kahfi 18, 30-31,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh, tentu Kami
tidak akan mengabaikan orang-orang yang melakukan perbuatan baik itu. Untuk
mereka surga Adn yang mengalir sungai di bawahnya..”
3.
Jannah al-Na’im, terdapat dalam Q:S Luqman 31: 8-9, “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bagi mereka surga na’im,
mereka kekal didalamnya. Janji Allah pasti. Dan Dia maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
4.
Jannah al-Ma’wa, terdapat dalam Q:S al-Sajadah 32: 19,” Adapun
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; mereka akan memperoleh
surga ma’wa untuk kediaman mereka, sebagai balasan dari semua amal perbuatan
yang dikerjakan.”
5.
Dar al-Salam, terdapat dalam Q:S Yunus 10:25, “Dan Allah mengajak
ke surga Dar al Salam, dan Dia menunjukkan orang yang dikehendaki kepada jalan
yang lurus.”
6.
Dar al-Muqamah, terdapat dalam Q:S Fathr 35: 34-35,”Orang-orang
ahli surga itu mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang telah melenyapkan
kesusahan dari kita semua.
7.
Sesungguhnya Tuhan kita adalah Maha Pengampun lagi Maha Pemurah. Dia
telah menempatkan kita di Dar al-Muqaah, yakni negeri kekal yaitu surga dengan
karuniaNya. Di situ kita tidak merasa lelah dan resah.”
8. Al-Maqam al-Amīn, Terdapat dalam Q:S al-Dukhan 44:51, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan memperoleh al-maqam al- amin (tempat yang aman).”
Ciri–Ciri Manusia Yang Dirindukan Syurga
Golongan Pertama Orang Yang Senantiasa Membaca Al-Quran
إِنَّ
الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi.” (Qs. Fatir: 29)
Al-Quran
merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi
Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai pedoman bagi umat manusia.
Bahkan
begitu besarnya pahala orang yang membaca Al-Quran, sehingga setiap huruf yang
dibaca akan Allah balas dengan 10 kebaikan. Sesuai dengan sabda Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata,
“Pelajarilah
Al-Quran ini karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap
hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk alif laam miim akan tetapi
untuk alif, laam, miim setiap hurufnya 10 kebaikan.” (HR. Ad-darimy).
Nampaknya
wajar bila Surga merindukan orang yang senantiasa membaca Al-Quran. Sebab sejak
di dunia mereka sudah diberikan Allah ketenangan batin, kasih sayang-Nya,
kecintaan-Nya, kemuliaan dan selalu dingat oleh-Nya.
Yang Kedua Menjaga Lidah atau Lisan
عَنْ
أَبِي هُرَيْـرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، اَنَّ رَسُـوْلَ اللهِ صَليَّ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ
…فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya:
“Dari Abi Hurairah ra Sesunguhnya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
berkata baik atau lebih baik diam, …” (HR. Bukhari).
Golongan
yang kedua yaitu mereka yang selalu menjaga lidahnya. Lidah memang merupakan
bagian tubuh yang tidak bertulang, tetapi ia lebih tajam dari sebilah pedang.
Bahkan
ada dampak sangat luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh lidah, seperti bisa
menyebabkan pertengkaran antar suami istri, antar kelompok, bahkan antar
bangsa.
Bahkan
perkataan negatif yang berasal dari lidah bisa membuat orang menjadi sengsara,
melenyapkan pahala kebaikan yang telah dilakukan seperti api memakan kayu bakar
dan bahkan bisa membuat puasa jadi sia-sia.
Orang
yang mampu menjaga lidahnya, tidak akan menyakiti orang lain dengan bahasa yang
digunakan. Ia akan sangat berhati-hati dalam berkata agar tidak menyinggung
perasaan orang lain.
Bila
kita mampu menjaga lidah, begitu banyak kenikmatan yang akan diperoleh.
Manfaatkanlah karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada manusia, seperti
untuk berdakwah, menyambung silaturahmi, bertilawah serta berdoa.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan
mengampuni dosa-dosamu. Siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenengan yang besar.” (Qs. Al-Ahzab: 70-71).
Yang Ketiga Pemberi Makan Orang yang Kelaparan
Golongan
selanjutnya yang juga dirindukan oleh Surga adalah pemberi makan orang yang
kelaparan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Dzat Maha Pengasih dan Penyayang
yang memberikan balasan atas sekecil apapun amalan kebaikan yang dilakukan oleh
hamba-Nya.
Bila
kita memberikan minum kepada saudara kita yang kehausan, maka Allah akan
memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda
dahaga.
Bila
kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah
akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti.
Bila
kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan
memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari
perhitungan nanti,
Bila
kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit
permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak di dunia
ini.
Pertolongan
Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.
“Dari
Abu Sa’id Al Khudry ra. bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda, “Siapa saja orang Islam yang memberi pakaian kepada orang
Islam, niscaya Allah akan memberikannya pakaian dari hijaunya Surga.
Dan
siapa saja orang Islam yang memberikan makan kepada orang Islam yang kelaparan,
niscaya Allah akan memberinya buah-buahan Surga.
Siapa saja orang Islam yang memberikan minum kepada orang Islam yang kehausan,
niscaya Allah akan memberinya minuman suci yang tertutup.” (HR. Abu Dawud)
Yang Keempat Orang-Orang Yang Berpuasa Di Bulan Ramadhan
Golongan
terakhir yang dirindukan oleh Surga adalah mereka yang berpuasa pada bulan
Ramadhan. Pada bulan yang mulia ini, tidak hanya dipenuhi oleh berkah, rahmat dan
ampunan dari Allah saja.
Akan tetapi, Allah juga menjanjikan kepada kita pembebasan dari panas api neraka, untuk siapa yang mau dan mampu menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh.
Bagi
mereka yang berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan solat, membaca
Al-Quran dan khalwat (berdua-dua dengan Allah) serta ibadah hanya mengharap ridha-Nya.
Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan,
karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR.
Bukhari Muslim).
Demikian
yang dapat kami bagikan mengenai pengertian surga dan siapa yang akan menjadi
penghuni surga kelak ketika diyaumil akhirat.
Semoga
kita semua termasuk menjadi penghuninya, marilah kita amalkan hal diatas, agar kita menjadi hamba yang senantiasa dirindukan oleh Surga,
Aamiin. Wallahu‘alam.
0 Komen-Komen:
Post a Comment