4 KARAKTER YANG HARUS DIMILIKI OLEH PEMIMPIN
Oleh: Irwan Amrullah
Karakter yang harus dimiliki jika kamu sebagai
pemimpin ada pada nabi kita Muhammad ﷺ, ”sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu
bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah”. (Q.S Al Ahzab: 21)
Membicarakan masalah kepemimpinan, Islam telah
memberikan rujukan yang pasti untuk umatnya. Didalam Al Qur’an atau hadits
sebagai pedoman telah jelas di sebutkan, Rosulullah SAW adalah karakter terbaik
pemimpin umat. Baik dalam memimpin Islam itu sendiri atau pun dalam hal
memimpin suatu negri.
Sebagai
pemimpin yang teladan, Nabi Muhammad SAW di karuniai oleh Allah SWT empat sifat
utama yang patut di contoh oleh setiap muslim yang ingin menjadi pemimpin negri
ini, yaitu: Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tablig.
KARAKTER YANG PERTAMA
Yang pertama yaitu shidiq artinya adalahorang
yang selalu membuktikan ucapannya dengan tindakan atau orang yang selalu
berbuat jujur. Di dalam Al Qur’an di sebutkan “Dan Ibunya (Maryam) adalah
seorang shiddiqah”, (Q.S Al Midah: 75) maksudnya adalah orang yang selalu
berbut jujur.
Kejujuran
adalah syarat utama bagi seorang pemimpin, masyarakat akan memiliki rasa hormat
kepada pemimpin apabila dia di ketahui dan juga terbukti memiliki kualitas
kejujuran yang tinggi. Sikap pemimpin yang jujur adalah manifestasi dari
perkataannya dan perkataannya adalah cerminan dari hatinya.
Nabi
SAW disifati dengan Ash Shadiqul Amin yang berarti jujur dan terpercaya. Sifat
itu telah di ketahui oleh orang-orang Qurasy sebelum diutus menjadi Rasul.
Demikian
pula dengan Nabi Yusuf AS yang disifati dengannya, sebagaimana dalam firmanNya:
“(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru), Yusuf, hai orang yang
amat di percaya”. (Q.S Yusuf: 46)
Khalifah
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu juga mendapat julukan Ash Shidiq ini menunjukkan
bahwa kejujuran merupakan salah satu perilaku kehidupan yang harus di miliki
oleh siapapun terutama bagi para pemimpin agama ataupun pemimpin suatu negri.
Allah
pun memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa bersama
orang-orang yang jujur. “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah
dan hendaklah kamu bersama-sama orang yang benar.” (QS At Taubah: 119)
Rasulullah
pun bersabda mengenai pentingnya kejujuran:
“Jauhilah
dusta karena dusta akan membawa pada dosa dan dosa membawamu ke neraka.
Biasaknlah berkata jujur karena jujur akan membawamu pada kebajikan dan
kebajikan akan membawamu ke surge”. (HR Bukhari dan Muslim)
KARAKTER YANG KE DUA
Yang kedua yaitu Amanah atau terpercaya.
Amanah juga wajib dimiliki oleh pemimpin. Dengan memiliki sifat amanah,
pemimpin akan senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat diserahkan diatas
pundaknya. Kepercayaan masyarakat berupa penyerahan segala macam urusan kepada
pemimpin agar dikelola dengan baik dan untuk kemaslahtan bersama.
Terjadi
banyaknya kasus korupsi di negri ini, merupakan bukti nyata bahwa bangsa
Indonesia miskin pemimpin yang amanah. Para pemimpin mulai dari tingkat desa
sampai Negara telah terbiasa mengkhianati kepercayaan masyarakat dengan cara
memanfaatkan jabatan sebagai jalan pintas
untuk memperkaya diri.
KARAKTER YANG KE TIGA
Yang ketiga yaitu Fathonah yang berarti
cerdas. Kecerdasan seorang pemimpin sangat lah penting, maka dari itu seorng
pemimpin yang baik harus memiliki tingkat kecerdasan yang melebihi dari
masyarakatnya.
Problema
akan menjadi makanan sehari-hari bagi seorang pemimpin, dengan kecerdasannya ia
akan mampu memberikan solusi yang terbaik dan tidak akan mudah frustasi atau
putus asa.
Contoh kecerdasan yang luar biasa juga
dimiliki oleh Sayyidina Umar Bin Khaththab, yitu ketika beliau menerima khabar
bahwa pasukan muslimin yang dipimpin oleh Abu Ubaidah ibnu Jarrah yang sedang
bertugas di Syriaterkena wabah mematikan. Sebagai pemimpin yang bertanggung
jawab, Umar bin Khaththab langsung berangkat dari Madinah menuju Syria. Ketika
sampai di perbatasan, ada khabar bahwa di tempat pasukan keadaan sudah semakin
gawat, semua orang yang masuk ke wilayah tersebut akan terken virus mematikan.
Umr
bin Khaththab pun segera mengambil tindakan untuk mengalihkan perjalanan.
Ketika ditanya tentang sikapnya yang tidak konsisten Beliapun menjawab: “Saya
berpaling dari satu takdir Allah untuk takdir yang lain.”
Pemimpin
yang cerdas akan selalu haus tentang ilmu, karena baginya hanya dengan keimanan
dan keilmuanlah dia akan mendapat derajat yang tinggi di mata manusia dan Sang
Pencipta.
Sebagaimna
firman Allah dalam surat Al Mujadalah: 11 “Allah akan meninggikan
orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan
beberapa derajat.”
KARAKTER YANG KE EMPAT
Yang keempat Tablig atau komunikatif,
pemimpin sejati adalah pemimpin yang juga memiliki sifat ini. Pemimpin bukan
berhadapan dengan benda mati yang bias digerakkan dan bias dipindah-pindah
sesuai kemuannya sendiri, tetapi pemimpin berhadapan dengan rakyat manusia yang
memiliki beragam kecenderungan. Oleh karena itu Komunikasi yang baik merupakan
kunci terjalinnya hubungan yang harmonis.
Salah
satu ciri kekuatan Komunikasi seorang pemimpin adalah keberaniannya menyatakan
kebenaran meskipun konsekuensinya berat. Seperti dalam hadits disebutkan“Qulil
haqqu walau kaana murran” yang artinya katakanlah yang benar meskipun itu
pahit”.
Tablig
juga dapat diartikan sebagai akuntabel, atau terbuka untuk dinilai.
Akuntabilitas merupakan bagian yang melekat dari kredibilitas. Sehingga
bertambah baik dan benarnya akuntabilitas maka akan semakin bertambah pula
tabungan kredibilitas sebagai hasil dari setoran kepercayaan orang-orang kepada
para pemimpin.
Menjelang Pilkada DKI Jakarta 2019 nanti,
hendaknya masyarakat bias cerdas dalam memilih calon pemimpinnya. Apalagi
mayoritas penduduknya adalah muslim, muslim harus tau kriteria pemimpin yang
baik pula.
Oleh
karena itu, sudah jelas apa yang ditunjukkan oleh Allah dan di contohkan oleh
Rosulullah SAW.
Sebagai
seorang muslim yang baik hendaknya dapat memilih para pemimpinnya sesuai yang
Allah tunjukkan dan memiliki sifat yang sesuai dengan Rasulullah SAW, agar
tercipta kehidupan yang damai dan sejahtera, terjalin hubungan yang harmonis
antara pemimpin dengan rakyatnya dan negri ini menjadi negri yang baik
(baldatun thayyibah). Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat-Nya. Aamiin ya
Rabbal’alamiin.
Wallahu A'lam
29-11-2022
PenaHati