This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

10 Keutamaan Membaca Al Quran Yang Wajib Diketahui

 

Pengertian Al Quran 10 Keutamaan Membaca Al Quran Yang Wajib Diketahui

Al Quran dalam bahasa Arab القرآن adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, atau Kalam Allah, yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad ,  melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-angsur selala 23 tahun.

Umat Islam yang memba Al Qur’an dianggap ibadah, dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An- Nas itu Alquran.

Dalam pandangan lain Alquran adalah kitab/kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad  melalui perantara malaikat Jibril dan disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan di dunia ini.

Muhammad Abid al-Jabiri juga berpendapat tentang pengertian Al Quran, Menurut beliau Al Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada penghujung para Nabi, yaitu Muhammad , ditulis dalam mushaf, ditransmisikan secara mutawatir, menjadi ibadah dengan membacanya, dan menjadi penentang/penguat dengan kemukjizatannya.

Ada banyak keutamaan didalam membaca Al Quran salah satunya akan bernilai pahala di setiap huruf Al Quran yang di baca oleh Umat Islam,  berikut ada 10 keutamaan didalam memebaca Al Quran antara lain adalah:

1. Perintah Membaca Al Qur’an

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( Qs. Al Ankabut: 45)

وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya”. (Qs. Al Kahfi: 27)

2. Bacaan Al Qur’an jadi Syafaat

عَنْاَبِيْاُمَامَةَرَضِيَاللهُعَنْهُقَالَ:سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:اِقْرَئُوْا الْقُرْاَنَ فَاِنَّهُ يَاْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِاَصْحَابِهِ.رواه مسلم

“Dari abi umamah ra berkata: aku mendengar Rasulullah bersabda. Bacalah al Qur’an, karena di hari kiyamat nanti al Qur’an akan datang untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya” (HR. Muslim).

Al Quran itu:

  1. Untuk dibaca oleh lisan-lisan manusia.
  2. Untuk didengar oleh telinga manusia.
  3. Untuk ditadaburri oleh akal manusia dan ketenangan bagi hati.

Syekh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata, pada hari kiamat kelak, Allah akan menjadikan pahala Al Qur’an akan datang berdiri sendiri dan memberikan syafaat kepada orang-orang yang mengamalkanya.

3. Al-Qur’an Sebagai Hujjah Bagi Pengamalnya

عَنِ النَّوَاسِ بْنِ سَمْعَانَ, رض, قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلَ يَاْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِالْقُرْاَنَِ وَاَهْلِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ بِهِ فِى الدُنْيَا تُقَدِّمُهُ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ وَاَلَ عِمْرَانَ تُحَاجَانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا.رواه مسلم

“Dari An Nawas bin Sam’an ra berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda: ”Di hari kiamat kelak akan didatangkan Al Qur’an dan orang-orang yang mengamalkanya semasa di dunia, akan dihadapkanya surat Al Baqarah dan Ali Imran  yang akan membela orang-orang yang mengamalkan keduanya”. (HR. Muslim)

Syekh Muhammad bin Shalih al Utsaimin mengatakan orang-orang yang membaca Al Qur’an sekaligus mengimani dan mengamalkan hukum-hukumnya, Al Qur’an akan menjadi hujjah untuk orang ini dan akan membelanya di hari kiamat kelak, sejalan dengan Qs. Shaad: 29

4. Kemulyaan Bagi Pembaca Al Qur’an Bertingkat-Tingkat

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص اَلَّذِى يَقْرَءُ الْقُرْاَنِ وَهُوِ مَاهِرٌ بِهَ مَعَ السَّفَرَةِ الْكَرَامَةِ الْبَرَرَةِ, وَالَّذِى يَقْرَءُ الْقُرْاَنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقَ لَهُ اَجْرَانِ. متفق عليه

“Dari Aisyah ra berkata: telah bersabda Rasulullah , orang yang mahir membaca Al Qur’an  akan berkumpul bersama para malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata dan merasakan kesulitanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala”. (Muttafaq ‘Alaih)

Kata “mahir” adalah yang fasih dan lancar membaca Al Qur’an, dan maksud “terbata-bata” adalah tersendat-sendat dan kesulitan membacanya akan mendapat dua pahala, yaitu pahala membaca Al Qur’an dan pahala kesulitan dalam membacanya.

5. Pelajar dan Pengajar Al Qur’an adalah Manusia Terbaik

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانِ رض قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاَنَ وَعَلَّمَهُ.رواه البخاري

“Dari Utsman bin Affan ra berkata, telah bersabda Rasulullah : “Sebaik-baik kalian adalah orang-orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkanya”. (HR. Bukhori)

Masuk dalam katagori ini menurut Syekh Utsaimin adalah:

  1.  Mempelajari dan mengajarkan lafadz dan makna Al Qur’an
  2. Menghafal Al Qur’an dan menuntun orang lain untuk menghafalnya.
  3. Mengajarkan makna Al Qur’an dan tafsirnya.
  4. Mendukung proses pembelajaran dan menjadi donatur pendidikan Al Qur’an.
  5. Kedudukan Orang Yang Gemar Baca Al Qur’an

عَنْ اَبِي مُوْسَى الْاَشْعَرِي رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَثَلُ المْؤْمِنِ الَّذِى يَقْرَءُ الْقُرْاَنَ مَثَلُ الْاُتْرَجَةَ: رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ......متفق عليه

“Dari Abu Musa al Asy’ariy ra berkata, telah bersabda Rasulullah : “Seorang mukmin yang gemar membaca Al Qur’an seumpama buah utrajah yaitu buah yang aromanya  wangi dan rasanya lezat..”. (Muttafaqun ‘Alaih)

Maksudnya orang mukmin seperti ini memiliki jiwa dan hati yang baik, ia akan berbuat baik kepada orang lain, bersahabat dengan mereka akan membuahkan kebaikan seperti penjual minyak wangi, karena ia akan bermanfaat untuk dirinya dan juga bermanfaat untuk orang lain.

6. Kedudukan Orang Yang Malas Baca Al Qur’an

عَنْ اَبِيْ مُوْسَى الْاَشْعَرِي رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ..وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ اَلَّذِى لَا يَقْرَءُ الْقُرْاَنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ: لَا رِيْحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ..متفق عليه

“Dari Abu Musa al Asy’ary ra berkata: telah bersabda Rasulullah : Seorang mukmin yang tidak gemar membaca Al Qur’an, seumpama buah kurma, yaitu buah yang tidak beraroma namun rasanya manis..”. (Muttafaqun ‘Alaih).

Artinya tidak memiliki bau yang menyengat, tapi rasanya manis, mukmin disini maksudnya mukmin yang tidak mengetahui dan tidak pula mempelajari Al Qur’an, ia tetap orang yang baik, tapi untuk dirinya sendiri.

7. Al Qur’an Mengangkat Derajat Seseorang

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخِطَابِ رض اَنَّ النَّبِيَ ص قَالَ اِنَّ اللهَ يَرْفَعُ يِهَذَا الْكِتَابِ اَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ اَخَرِيْنَ. (رواه مسلم)

“Dari sahabat Umar bin Al Khaththab ra bahwasanya Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah akan mengangkat dan menghinakan derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur’an). (HR.muslim).

Artinya barang siapa yang mengamalkan Al Qur’an meyakini kebenaran beritanya, melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganya, mengikuti petunjuknya Al Qur’an  serta berakhlak dengan akhlak Al Qur’an  maka Allah akan mengangkat derajat orang seperti ini, baik di dunia dan di akherat, hal ini disebabkan karena Al Qur’an adalah asal dan sumber dari segala ilmu. (Qs. Al Mujadilah:11)

8. Ghibthah Terhadap Ahli Al Qur’an

عَنِ بْنِ عُمَرَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ لَا حَسَدَ اِلَّا فِى اِثْنَيْنِ: رَجُلٌ اَتَاهَ اللهُ الْقُرْاَنَ فَهُوَ يَقُوْمَ بِهِ اَنَاءَ اللَّيْلِ وَاَنَاءَ النَّهَارِ, وَرَجُلٌ اَتَاهُ اللهُ مَالًا فَهُوَ يَنْفَقُهُ اَنَاءَ اللَّيْلِ اَنَاءَ النَّهَارِ.(متفق عليه)

“Dari Ibnu Umar ra dari Nabi bersabda: “Tidak dibenarkan iri kecuali kepada dua hal, seorang yang mendapatkan anugerah dari Allah berupa Al Qur’an kemudian mengamalkanya siang dan malam, dan seorang yang mendapatkan anugerah dari Allah berupa harta kemudian menginfakkan pada siang dan malam”. (Muttafaqun ‘Alaih)

Artinya seorang hendaknya membaca Al Qur’an, baik siang dan malam, menjadikan seluruh amaliyahnya selalu berdasarkan Al Qur’an, dan berjalan diatas petunjuk Al Qur’an.

9. Besarnya Pahala Baca Al Qur’an

عَنِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنْ قَرَءَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ, وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا,لَا اَقُوْلُ: الم حَرْفٌ وَلَكِنْ اَلِفٌ حَرْفٌ, وَلَاٌم حَرْفٌ, مِيْمٌ َحَرْفٌ.رواه الترمذي حديث حسن صحيص

Dari Ibnu Masud ra berkata, telah bersabda Rasulullah : “Barang siapa yang membaca satu huruf Al Qur’an, maka akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan sampai sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf”. (HR.At Tirmidzi).

Artinya apabila seseorang membaca Al Qur’an maka setiap satu hurufnya berpahala sepuluh kebaikan, hal ini merupakan nikmat yang besar dan pahala yang banyak, sudah selayaknya untuk selalu membaca Al Qur’an, tidak harus dengan menghafal seluruhnya.

10. Baca Dengan Tartil

عَنِ بْنِ عَمْرُو بْنِ الْعَاصِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ:يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْاَنِ,اِقْرَءْ وَاْرْتَقْ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا, فَاِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ اَخِرِ اَيَةٍ تَقْرَءُهَا. (رواه ابوداودىوالترمذي, حديث حسن صحيخ)

“Dari Abdullah bin Amr bin Ash berkata, dari Nabi Muhammad bersabda: “Nanti akan dikatakan kepada orang-orang yang membaca Al Qur’an, bacalah, keraskanlah, dan tartilkanlah seperti dahulu di dunia engkau membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya tempatmu di akhir ayat yang engkau baca”. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi).

Tartil artinya berlahan-lahan, sambal memperhatikan huruf-huruf dan barisnya (Yusuf al Qardhawi), membaca tartilhukumnya Sunnah (As Suyuthi), adapun Az Zamakhsari berkata, baca tartil adalah wajib (Qs. Muzammil : 4). Walahu A'lam



 


Kumpulan Doa Dan Dzikir Harian Dalam Al-Quran Dan Hadist, Mudah Diamalkan Dan Dihafal

 

dzikir serta doa

Dalam perspektif bahasa kata doa berasal daribahasa Arab da’a-yada’u-da’a-da’watun, yang mengandung arti memanggil, menyeru, mengundang, minta tolong, serta memohon.

Secara istilah, doa adalah permohonan atau permintaan dari seseorang hamba kepada Tuhan dengan menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, atau meminta sesuatu sesuai dengan hajatnya atau memohon perlindungan kepada Allah .

Doa yang dimaksud pada pembahsan ini adalah suatu aktivitas ruhaniah yang mengandung permohonan kepada Allah Melalui lisan atau hati, dengan menggunakan kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan khusus sebagaimana yang tertulis pada al-Qur‟an, as-Sunnah ataupun keteladanan para sahabat Rasulullah , dan orang-orang yang saleh terdahulu. Dengan penuh harapan agar doa-doa yang dimohonkan atau terucapkan akan segera dikabulkan.

Berikut macam-macam doa dan dzikir harian yang terdapat dalam Al Quran dan Hadist yang mudah untuk di hafal dan di amalkan atau di amplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Doa Memohon Ampun Dan Rahmat Allah

رَبِّ إِنِّيأَعُوذُبِكَأَنْأَسْأَلَكَمَالَيْسَلِيبِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِيأَكُنْ مِنَالْخَاسِرِينَ

“Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Huud :47)

رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِين

“Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.”  (Qs. Al Mukminun :109)

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

“Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik”. (Qs. Al Mukminun :118)

رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (Qs. Ali Imran:16)

 رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Al Qashash :16)

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji".(Qs. Ali Imran: 193-194).

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Qs. Al Baqarah : 286)

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Qs. Ali Imran: 147).

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”. (Qs. Al A’rof: 23)

2. Doa Agar Diberi Keturunan Yang Shalih

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik”. (Qs. Al Anbiya: 89)

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (Qs. Ash Shaffat :100)

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (Qs. Ali Imran:38).

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (Qs. Al Furqan: 74)

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”. (Qs. Ibrahim: 40)

 3. Doa Mohon Ampunan Bagi Orang Tua Dan Kaum Muslimin

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

"Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu".(Qs. Al Qashash: 21)

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".(Qs. Al A’rof: 47)

رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ

"Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".(Qs. Al Ankabut: 30)

رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

"Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali". (Qs. Mumtahanah: 4)

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung". (Qs. At Taubah: 129)

4. Doa Supaya Menjadi Orang Bersyukur

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (Qs. An Naml: 19).

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Qs. Al Ahqaf: 15)

5. Doa-Doa Dari Rasulullah

بِسْمْ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمْهْ شَيْئ ٌفِى الْاَ رْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رواه الترمذي, حسن صحيح

“Dengan nama Allah yang denganya tidak ada suatu apapun dapat menimbulkan bahaya baik di langit maupun di bumi, sesungguhnya ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (HR. At Tirmidzi, Hasan Shahih).

اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ  التَّامَّةِ مِنْ شَرّ مَا خَلَقَ .(رواه مسلم)

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakanya”. (HR.Muslim).

Siapa yang membacanya di pagi hari 3 kali akan dijamin keselamatanya dari pagi sampai sore dan siapa yang membacanya sore hari 3 hari, akan dijamin dari sore sampai pagi.

6. Dzikir Tanda Syukur Seorang Hamba

اَللَّهُمَّ مَا اَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ اَوْ بِاَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرْيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُكْرُ

Ya Allah, nikmat yang ku terima atau diterima oleh seseorang di antara makhlukmu di pagi ini adalah darimu, Maha Esa engkau, tiada sekutu bagimu, bagimulah segala pujian dan kepadaMu panjatan syukur (dari seluruh makhlukMu).(HR. Bukhori, bab adabul Mufrod, HR. Abu Daud dan Nasi, Amalul Yaumi wa laily, hadits Hasan menurut Ibnul Qoyyim)

Kemurahan Allah kepada hambanya itu diajarkan oleh Nabi Muhammad , yaitu barang siapa membaca doa dan dzikir ini, baik pagi, siang dan malam, maka hal itu cukup baginya sebagai orang yang menunaikan syukur kepada Allah di saat itu.

7. Doa Berlindung Dari Kesusahan, Kesengsaraan, Dan Hilangnya Nikmat.

اَللَّهُمَّ اِنَّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُلِ عَا فِيَتِكَ وَفُجَعَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ شَخَتِكَ. (رواه مسلم و ابو داود)

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari hilangnya nikmatMu, berubahnya afiat (kesejahteraan) dariMu, dari hukumanMu yang datang tiba-tiba, dan dari seluruh kemarahanMu”. (HR. Muslim, Abu Daud dari Abdullah bin Umar).

8. Doa Diselamatkan dari Bencana dan Kehinaan

اَللَّهُمَ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْاَ عْدَاءِ. رواه البخاري ومسلم

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari susahnya bala’ (bencana) tertimpa kesengsaraan, keburukan Qadha, dan kegembiraan para musuh.” (HR. Bukhari, Muslim)

9. Doa Mohon Diperbaiki  Urusan Dunia dan Akherat

اَللُّهُم َاَصْلِحْ لِيْ دِيْنِيْ اَلَّذِى هُوَ عِصْمَةُ اَمْرِيْ, وَاصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشِي, وَاصْلِحْ لِيْ اَخِرَتِي الَّتِى اِلَيْهَا مَعَادِي, وَاجُعَلِ الْحَيَاةَ زِياَدَةً لِي فِيْ كُلِّ خَيْرِ, وَاجُعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ.(رواه مسام واحمد وابن ماجه(

“Ya Allah, perbaikilah agamaku bagiku yang ia merupakan benteng pelindung bagi urusanku, dan perbaikilah duniaku bagiku, yang ia menjadi tempat hidupku, serta perbaikilah akhirtku yang ia menjadi tempat kembaliku, jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari segala kejahatan.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)

10. Doa Dimudahkan Amal Shalih dan Dicintai Allah

اَللَّهُّمَ اِنِّيْ اَسْالُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ, وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ, وَحُبَّ الْمَسَاكِيْنِ, وَاَنْ تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْ, وَاِذَا اَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَنِيْ غَيْرَ مَفْتُوْنٍ.اَللّهُمَّ وَاَ سْالُكَ حُبَّكَ, وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ, وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِبُنِي اِلَى حُبِّكَ.(رواه احمد والترمذي والحاكم(

Ya Allah, sungguh aku memohon kepadamu agar dapat melakukan berbagai perbuatan baik, meninggalkan semua perbuatan munkar, mencintai orang-orang miskin, dan agar engkau mengampuni dan menyayangiku, dan jika Engkau hendak menimpakan  suatu fitnah (malapetaka) kepada suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terkena fitnah tersebut, dan aku memohon rasa cinta kepadamu dan rasa cinta kepada tiap orang yang mencintaiMu, juga rasa cinta kepada amal perbuatan yang denganya dapat mendekatkan diriku ini kepada kecintaanMu”. (HR. Ahmad, At Tirmidzi, Hakim).

11. Doa Orang Yang Mengalami Kesulitan

اَللّهُمَّ لَا سَهْلَ اِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً, وَاَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزَنَ  اِذَا شِئْتَ سَهْلاً.(وراه بن حبان,

Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang engkau jadikan mudah, sedang yang susah bisa engkau jadikan mudah, apabila engkau menghendakinya”. (HR. Ibnu Hakim, Ibnu Sunni, Al Hafidz berkata : hadits Shahih).

12. Doa Berlindung Dari Hutang dan Agar Dapat Melunasinya

اَللّهُمَّ اِنِّي اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزْنِ وَاَعُوذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسْلِ وَاَعُوذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَضَلَعِ الدَيْنِ وَغَلَبَةِ الرِجَالِ.( رواه البخاري)

Ya Allah aku berlindung kepadamu dari bimbang dan sedih, Ya Allah aku berlindung kepadamu dari sifat lemah dan malas, Ya Allah aku berlindung kepadamu dari sifat pengecut dan bakhil, Ya Allah aku berllindung kepadamu dari terlilit hutang dan di kuasai orang lain” (HR. Bukhari).

13. Doa Memohon Petunjuk dan Ketaqwaan

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْاَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (رواه مسلم واحمد والترمذي وابن ماجه(

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketaqwaan, kesucian diri, dijauhkan dari hal-hal yang tidak halal/ tidak baik, dan aku memohon kecukupan”. (HR. Muslim, Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah)

14. Doa Kafaratul Majlis

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تُحَوِّلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ وَمِنْ طَاعتِكَ مَا تُباَلِغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهُوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَاعِبَ الدُّنْيَا اَللّهُمَّ مَتِّعْنَا بِاَسْمَاءِنَا وَاَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا اَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَاْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتِنَا فِى دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا اَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمْنَا. (رواه الترمذي والحاكم والنساء(

“Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepadaMu, yang menghalangi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadaMu, dan (anugerahkanlah  kepada Kami) ketaatan kepadaMu yang akan menyampaikan kami ke SurgaMu, dan (anugerahkan pula) keyakinan yang dapat meringankan bagi kami segala musibah di dunia ini, Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, serta jadikanlah ini sebagai warisan bagi kami (yakni agar keduanya berfungsi sampai mati), dan jadikanlah ia balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, serta janganlah engkau jadikan musibah ada dalam urusan agama kami, dan janganlah engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar dan puncak dari ilmu kami, dan jangan engkau jadikan orang-orang yang tidak mengasihi kami berkuasa atas kami”. (HR. At Tirmidzi, Al Hakim, HR. An Nasai)

Terkait dengan hadits ini, Abdullah bin Umar ra : “Rasulullah seringkali mengucapkan doa ini bagi sahabat-sahabat beliau sebelum bangkit dari majlis”. (HR. At Tirmidzi, dan Shahihul Jami’).

15. Doa Agar Diberi Kekuatan Iman Dan Berbagai Kebaikan

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْاَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَاَجِلِهِ, مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ اَعْلَمْ, وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ, عَاجِلِهِ وَاَجِلِهِ, مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا اَعْلَمْ, اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْاَلُكَ مِنْ خَيْرِمَا سَاَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ, وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ, اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسُاَلُكَ الْجَنَّةَ, وَمَا قَرَّبَ اِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ اَوْ عَمَلٍ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ اِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ اَوْ عَمِلٍ وَاَسْاَلُكَ اَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِيْ خَيْرًا.(رواه ابن ماجه واحمد والحاكم وابن حبان(

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu seluruh kebaikan, baik sekarang maupun yang akan datang, yang aku ketahui maupun yang aku tidak ketahui, dan aku memohon perlindungan kepadaMu dari seluruh kejahatan, baik sekarang maupun yang akan datang, baik yang ku ketahui maupun yang aku tidak ketahui, Ya Allah, sesungguhnya akau memohon kebaikan yang diminta oleh hamba dan nabiMu, dan akupun berlindung kepadaMu dari hamba dan NabiMu berlindung kepadaMu darinya, Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu surga, dan apa-apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan, dan aku juga berlindung kepadaMu neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan dan perbuatan, dan aku memohon kepadaMu supaya Engkau menjadikan seluruh ketetapan yang telah Engkau tetapkan bagiku merupakan suatu kebaikan”. (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad, Al Hakim).  Walahu a'lam


5 Syarar Wajib Zakat, Macam-Macam Zakat Yang Harus Diketahui

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/12/rasulullah-sebagai-pendidik-3-sikap.html

Ada pemahaman yang kurang tepat di kalangan mayoritas mislimin tentang kewajiban zakat di banding antusiasme dalam menjalankan kewajiban shalat, zakat dan puasa.

Mereka konsen terhadap orang yang menjadi tanggung jawab dirinya jika ada yang meninggalkan shalat wajib lima waktu, tetapi tidak sedemikian besar perhatian terhadap zakat yang belum terlaksana, apalagi ghirah berinfak, bersedekah dan berbagi.

Memahami dan mendalami tentang syari’at zakat, infak dan bersedekah adalah hal yang sangat penting, mengingat itu adalah amalan mulia dengan derajat yang tinggi dan para muzaki, minfikin dan mutashaddikin berada dalam kedudukan yang istimewa baik di dunia maupun di akhirat. 

Syarat wajib zakat

1. Islam (lawanya Kafir)

Zakat tidak dipungut dari orang kafir, dan tidak diterima darinya kufur karena murtad, sebab zakat ini adalah bagian dari agama islam, sebagaimana firmanNya.

وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.(QS. At Taubah: 54)

2. Merdeka (lawanya hamba sahaya).

Dipersyaratkan merdekan, sebab hamba sahaya tidak punya apa-apa, sehingga apa yang dimiliki hamba sahaya adalah otomatis menjadi milik tuanya.

3. Memiliki nishab

Maksudnya adalah apabila seseorang memiliki harta dan telah mencapai nishab atau batas wajibnya zakat, hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Abu Sa’id al Hudri, Nabi bersabda:

لَيْسَ فِيْمَا دُوْنَ خَمْسَةِ اَوْسُقٍ صَدَقَةٌ, وَلَا فِيْمَا دُوْنَ خَمْسِ ذَوْدٍ صَدَقَةٌ وَلَا فِيْمَا دُوْنَ خَمْسِ اَوَّاقٍ صَدَقَةٌ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

“Tidak ada kewajiban zakatnya pada (hasil pertanian) yang kurang dari 5 wasaq (yakni 300 sha/ 653 kg), tidak ada kewajiban zakat unta yang jumlahnya kurang dari 5 ekor, tidak ada zakat pada uang (emas / perak) yang kurang dari 5 uqiyah (20 dinar/ 200 dirham).(HR. Bukahri  dan Muslim, Bukhari kitab zakat, no 979).

4. Kepemilikan tetap

Kepemilikan tetap artinya harta itu dimiliki secara tetap, atau kepemilikan sempurna, atau kepemilikan penuh, yakni harta tersebut tidak terkait dengan kepemilikan orang lain yang berhak mengelolanya, melainkan mutlak miliknya sendiri. (Ibnu Qasim, Hasyiat ar Raudh al Murbi, I/168).

5. Mencapai haul, kecuali mu’asysyar (10% atau 5% yakni biji-bijian dan buah-buahan yaitu saat panen).

Diriwayatkan oleh Aisyah, bahwasanya Rasulullah bersabda:

لاَ زَكَاةَ فِىْ مَالٍ حَتَّى يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهَ)

Tidak ada zakat pada harta yang kurang dari setahun (HR. Ibnu Majah, no 1792, Al Bani menshahihkan).

وَلَيْسَ فِى مَالٍ زَكَاةٌ حَتَّى يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ

Tidak ada zakat pada harta hingga mencapai satu tahun (yakni ia dimiliki secara sempurna selama waktu itu).

مَنِ اسْتَفَادَ مَالًا فَلَا زَكَاةً عَلَيْهِ حَتَّى يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ عِنْدَ رَبِّهِ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ)

“Dari Abdullah bin Umarberkata, Nabi bersabda: “Siapa yang memanfaatkan (memiliki) harta, maka harta itu tidaklah wajib dizakati hingga berada di tangan pemiliknya selama satu tahun”. (HR. At Tirmidzi, no 63, Al Bani menshahihkanya).

Haul (satu tahun) ini adalah syarat wajib zakat untuk tiga macam harta, yaitu: hewan ternak yang digembalakan, uang atau yang berfungsi sebagai uang, seperti emas, perak dan barang dagangan”.(Ibnu Qudamah, Al Mughni, IV/ 73).

Macam-Macam Zakat

1. Zakat Hewan Ternak

Memiliki peternakan hewan jika jumlahnya sudah sampai nishab maka wajib mengeluarkan zakat.

Peternakan sapi wajib dizakati saat jumlahnya mencapai 30 ekor, jumlah 30 ini adalah batas minimal atau nishab zakat sapi, adapun perincianya dalam sebuah hadits dari sahabat Ali bin Abi Thalib:

....وَفِي الْبَقَرِ فِى كُلِّ ثَلَاثِيْنَ تَبِيْعٌ وَفِى الْاَرْبَعِيْنَ مُسِنَةٌ وَلَيْسَ عَلَى الْعَوَامِلِ شَيْئٌ..(رَوَاهُ اَبُوْدَاوُدَ)

“.....Untuk sapi yang jumlahnya 30 ekor, maka zakatnya 1 ekor Tabi’ (sapi jantan genap usia 1 tahun),  dan untuk 40 ek0r sapi, zakatnya adalah 1 ekor musinah ( sapi betina 2 tahun masuk ke 3), sapi yang digunakan untuk bekerja, tidak ada zakatnya........(HR. Abu Daud, no 1572).

Hadits dari Muadz bin Jabal saat ia diutus ke Yaman, yaitu:

“ Beliau memeritahkanya agar mengambil zakat dari setiap 30 ekor sapi, yaitu 1 tabi’atau Tabi’ah, , kemudian dari setiap 40 ekor sapi zakatnya 1 ekor musinah”.(HR.Abu Daud, kitab Zakah, no. 1576, Al Bani menshahihkan).

Hadits dari sahabat Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata, dari Nabi :

..فِىْ ثَلَاثِيْنَ مِنَ الْبَقَرِ تَبِيْعٌ اَوْ تَبِيْعَةٌ وَفِى كُلِّ اَرْبَعِيْنَ مُسِيْنَةٌ..(رَوَاهُ اَبُو دَاوُدَ)

”Setiap 30 ekor sapi, zakatnya 1 ekor Tabi’, atau Tabi’ah, setiap 40 ekor sapi zakatnya 1 ekor Musinnah”.

2. Zakat Hasil Bumi (pertanian)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ ۖ

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu (QS. Al Baqarah: 267)

وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al An’am: 141).

Hadits dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah bersabda:

فِيْمَا سَقَتِ السَّمَاءُ وَالْعُيُوْنُ اَوْكَانَ عَثَرِيًّا الْعُشْرُ وَمَا سَقِيَ بِالنُّضْحِ نِصْفُ الْعُشْرِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

“ladang yang diairi (disiram) air hujan dan mata air, atau tanaman yang tumbuh dengan sendirinya, maka zakatnya adalah sepersepuluh (10%), ladang yang disiram dengan menggunakan unta pengangkut air (dengan biaya produksi), zakatnya adalah seperduapuluh (5%). (HR.Bukhari, kitab zakat, no 14830)

Hadits Jabir bin Abdillah ra, ia mendengar Rasulullah bersabda:

فِيْمَا سَقَتِ الْاَنْهَارُ وَالْغَيْمُ الْعُشُوْرُ وَفِيْمَا سَقَي بِالسَّانِيَةِ نِصْفُ الْعُشُرِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

“ladang yang diari oleh sungai dan hujan, kadar zakatnya sepersepuluh (10%), sementara ladang yang diairi dengan hewan pengangkut air, zakatnya seperduapuluh (5%)”.(HR.Muslim, Kitab zakah, no. 981).

Hadits dari Muad bin Jabal saat ia dikirim oleh Rasulullah ke Yaman, Rasulullah memerintahkanya :

مِمَّا سَقَتِ السَّمَاءُ الْعُشُرُ وَفِيْمَا سَقَي بِالدَّوَالِى نِصْفُ الْعُشُرِ (رَوَاهُ النَّسَائِيُّ)

”ladang yang diairi dengan air hujan, zakatnya adalah sepersepuluh (10%), dan (sedangkan) ladang yang disirami dengan ember, maka zakatnya seperduapuluh (5%). (HR. An Nasai, no 2489, dan HR. Ibnu Majah, no 1484).

Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Nabi bersabda:

لَيْسَ فِى حَبٍّ وَلَا تَمْرٍ صَدَقَةٌ حَتَّى يَبْلُغَ خَمْسَةُ اَوْسَقٍ وَلَا فِيْمَا دُوْنَ خَمْسِ ذُوْدٍ صَدَقَةٌ وَلَا فِيْمَا دُوْنَ خَمْسٍ اَوَّاقٍ صَدَقَةٌ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

 “Tidak ada kewajiban zakat pada biji-bijian dan kurma sampai jumlahnya (hasil panennya) mencapai 5 wasaq, (kurang lebih 653 kg), tidak ada kewajiban zakat pada unta sampai jumlahnya 5 ekor, dan tidak ada kewajiban zakat pada uang (emas/ perak) sampai jumlahnya lima uqiyah (20 dinar atau 200 dirham).(HR.Bukhari dan Muslim).

عَنْ اَبِيْ سَعِيْدٍ: لَيْسَ فِيْمَا دُوْنَ خَمْسَةِ اَوْسُقٍ مِنْ تَمْرٍ وَلَا حَبٍّ صَدَقَةٌ.(مُتَفَقٌ عَلَيْهِ)

“Dari Abu Sa’id Al Khudri ra: ‘Tidak ada zakat pada kurma dan tidak ada pada biji-biji makanan yang kurang dari lma (5) wasaq”.(Muttafaqun ‘Alaih)

عَنْ اَبِيْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فِيْمَا سَقْتِ السَّمَاءِ وَالْعُيُوْنِ اَوْ كَانَ عَثْرِيًّا الْعُشْرِ, وَفِيْمَا سَقِيَ بِالنَّضْحِ نِصْفُ الْعَشْرِ.(رَوَاهُ الْبُخُارِيُّ)

“Dari Salim bin Abdillah, dari bapaknya, dari Nabi bersabda: ”Pada (tanaman) yang dapat air dari langit atau mata air (‘atsarittan/ tanaman yang mengambil air dengan akarnya) itu, (zakatnya) sepersepuluh, dan pada (tanaman) yang disiram dengan tenaga orang itu, separuh dari sepersepuluh”.(HR.Bukhari)

Yang wajib diakati dari tanaman dan buah-buahan ialah pendapatan keseluruhanya, atau hasilnya secara global, demikian menurut fiqaha Hanafi, Syafi’i maupun Hambali, adapun menurut fuqaha Maliki, zakat itu hanya diwajibkan atas hasil bersihnya saja.

“Harga akat tanaman dan buah-buahan itu berbeda-beda berkisar 10% untuk yang tanpa biaya, dan 5 % untuk yang memerlukan biaya, hal itu sesuai dengan berbedaan faktor pembiayaan dan beban-beban yang diperlukan sampai berhasilnya tanaman tersebut.” (Dr.KH.Abdul Hamid,S.Ag dan Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si,Fiqih Ibadah, CV Pustaka Setia, 2010, hal 232).

Pertanian dan perkebunan sampai pemetikan hasil panen, besaran nishabnya adalah 5 wasaq. 1 (satu) wasaq = 60 sha’, 1 (satu) sha’ = 2,1766 kg. Jadi 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2, 1766 kg = 652,8 kg (5530. Besaran zakat 5 % jika dengan irigasi, 10 % jika tadah hujan.  Wallahu a'lam