3 Karakter Orang Beriman Dalam Hadist (Berkata Yang Baik atau Diam, Memuliakan Tamu Dan Tetangga)

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/11/3-karakter-orang-beriman-dalam-hadist.html

Sebagai orang beriman hendaknya ia berkarakter baik dengan memperhatikan segala perbuatannya dan bicaranya, karena dia meyakini segala apa yang ia perbuat pasti akan mendapat balasan dari Allah .

Karakter dan perbuatan orang beriman selalu bermuara ibadah, seperti yang terdapat pada hadist ke 15 Arba’in Anawawi, yang membahas terkait karakter atau tingkah laku orang yang beriman kepada Allah dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ -رضي الله عنه-, عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَه

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”  (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 6018, 6019, 6136, 6475 dan Muslim, no. 47]

Penjelasan Hadits

Kalimat “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir” yang terdapat pada hadist ke 15 adalah kalimat syarat dan jawab syaratnya adalah kalimat setelahnya, yaitu “hendaklah ia berkata baik atau diam”, “hendaklah ia memuliakan tetangganya”, “hendaklah ia memuliakan tamunya”.

Hadits di atas menunjukkan akhlak Islam yang menerangkan kaitan antara  iman dengan tiga adab yaitu, menjaga lisan terutama kepada tetangga dan tamunya.

Penjelasan Hadist Menurut Ibnu Rajab

Menurut Ibnu Rajab menjelaskan bahwa hadits tersebut mengandung tiga sifat-sifat iman sebagai berikut:

Berbicara yang baik atau diam dari berkata yang buruk. Berbuat baik kepada tetangga, dan berlaku baik dalam melayani tamu.

Penjelasan Hadist Menurut Ibnu Hajar Asqalânî

Menurut Ibnu Hajar Asqalânî mengatakan bahwa hadits ini merupakan perintah untuk berahlak mulia serta larangan dari akhlak yang buruk, karena orang yang memiliki iman akan melahirkan sifat belas kasih kepada makhluk Allah  dengan berbicara baik dan juga diam dari perkataan buruk.

Seperti dalam sebuah hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia mengerjakan ini dan itu”.

Hadist menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan tersebut adalah perkara iman. Sebagaimana yang telah jelas bahwa amal perbuatan termasuk dari iman.

Perbuatan iman terkadang terkait dengan hak-hak Allah , seperti mengerjakan kewajiban dan meninggalkan hal yang diharamkan. Termasuk dalam cakupan perbuatan iman, ialah berkata yang baik atau diam dari selainnya.

Perbuatan iman juga terkadang terkait dengan hak hamba Allah , misalnya memuliakan tamu, memuliakan tetangga, dan tidak menyakitinya.

Ketiga hal itu diperintahkan kepada seorang mukmin, salah satunya dengan mengucapkan perkataan yang baik dan diam dari perkataan yang jelek

3 Faedah Hadist Yang Dapat Kita Ambil

Pertama Hadits ini menunjukkan adab yang sangat mulia sama dengan hadits kedua belas sebelumnya, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.”

Hadits keduabelas dari Arbain An-Nawawiyyah mengajarkan kita yang sifatnya umum, sedangkan hadits ke 15 ini mengajarkan kita tiga adab khusus yaitu hendaknya orang beriman itu selalu berkata baik, memuliakan tetangga, dan memuliakan tamunya.

Kedua Hadits ini menunjukkan bahwa kewajiban itu ada dua macam, yaitu kewajiban kepada Allah dan kewajiban kepada sesama manusia.

Kewajiban yang terkait dengan hak Allah adalah menjaga lisan. Atau mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Artinya kalau kita beriman dengan benar kepada Allah dan hari akhir, maka kita disuruh untuk menjaga lisan. Bentuknya adalah berkata yang baik, atau jika tidak bisa diperintahkan untuk diam.

Hadist Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu

Bahkan dalam sebuah Hadist Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang menjamin atau menjaga antara dua janggutnya, atau lisannya, dan di antara dua kakinya atau kemaluannya, maka aku akan jaminkan baginya surga.” (HR. Bukhari, no. 6474).

Ketiga memuliakan tentangga, yang dimaksudkan dalam hadist ini adalah memuliakan dengan sebaik-baiknya, yaitu memuliakan dengan sempurna pada tetangga dan tamu.

Menurut Imam Al-Ghazali Ada 10 Cara Dalam Memuliakan Tentangga 

1.      Memulai mengucapkan salam kepada tetangga

2.      Menjenguk tetangga yang sakit.

3.      Melayat (ta’ziyah) ketika tetangga mendapatkan musibah.

4.      Mengucapkan selamat pada tetangga jika mereka mendapati kebahagiaan.

5.      Berserikat dengan mereka dalam kebahagiaan dan saat mendapatkan nikmat.

6.      Meminta maaf jika berbuat salah.

7.      Berusaha menundukkan pandangan untuk tidak memandangi istri tetangga yang bukan mahram.

8.      Menjaga rumah tetangga jika ia pergi.

9.      Berusaha bersikap baik dan lemah lembut pada anak tetangga.

10.  Berusaha mengajarkan perkara agama atau dunia yang tetangga tidak ketahui.

Demikian tiga karakter orang yang beriman, yang dapat kita amplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, agar tercipta kedamaian dan ketentraman berinteraksi serta bersosialisasi dalam menjalani hidup.


0 Komen-Komen:

Post a Comment