JURNALISTIK, HUMAS_TEHNIK PENULISAN BERITA

Jurnalistik & Kehumasan

https://penahati-1307.blogspot.com/search?updated-max=2020-01-17T09:23:00-08:00&max-results=13&start=6&by-date=false


Jurnalistik & Kehumasan, atau Pers merupakan lembaga  sosial & sarana komunikasi  massa yg melaksanakan aktivitas jurnalistik mencakup mencari, memperoleh, mempunyai, menyimpan, memasak & membicarakan fakta, baik pada bentuk tulisan, bunyi, gambar, bunyi & gambar, dan data & grafik, juga pada bentuk lainnya, menggunakan memakai media cetak, media elektronik, & segala jenis saluran yg tersedia. (UU No. 40 tahun 1999 mengenai Pers.

Produk primer jurnalistik merupakan informasi, artikel, berbentuk tulisan, istilah, gambar, diagram, yg dimuat pada aneka macam bentuk media massa (cetak, radio, tv, on line).

Hubungan Masyarakat / Humas yg mengacu dalam kata berdari Public Relations / PR, memiliki pengertian & fungsi yg  semakin  luas dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini.

Sementara pengertian mengenai Humas yg masih poly dipegang ketika ini merupakan pengertian sempit , menggunakan tugas-tugas   utama :  pelaksana interaksi menggunakan pers, menyiapkan bahan informasi buat pers (siaran pers, press release), mengundang  pers buat sebuah program, mengelola sebuah program menggunakan pers, menyelenggarakan penerbitan majalah buat kalangan sendiri (in house magazine) dsb.

Salah satu produk Humas berdasarkan sebuah instansi, organisasi, perusahaan dsb. merupakan in house magazine. Setiap  penerbitan dimaksud wajib memiliki visi  &  misi yg diwujudkan pada sebuah kebijakan redaksional & menampak juga dalam daftar isi. (Sebagai model ekstrim, cita cita cita cita cita rasanya sebagian akbar informasi yg terdapat dalam laman I Harian POS KOTA, NON STOP  & LAMPU HIJAU, tidaklah sinkron buat dimuat pada Majalah BKOW DKI Jakarta).

Ditetapkan juga panjang/pendek tulisan (pada berukuran kolom atau jumlah istilah) ditambah gambaran foto, buat masing-masing jenis informasi / artikel Sesuai menggunakan thema training sehari ini, maka bahasan  membatasi diri dalam  Jurnalistik,  Kehumasan & Bahasa Indonesia.

Jurnalistik & Kehumasan merupakan rumpun-rumpun berdasarkan Komunikasi Massa. Salah satu tujuan serta fungsi primer keduanya  merupakan membicarakan informasi, pesan, buat tujuan-tujuan eksklusif. 

alah satu kondisi primer supaya  tujuan & fungsi Jurnalistik & Kehumasan  tadi, bisa mencapai target menjadi indera komunikasi massa yg efektif,  haruslah disampaikan menggunakan bahasa yg generik digunakan pada kalangan target.

Bagi warga   yg memakai Bahasa Indonesia, maka penggunaan Bahasa Indonesia yg baik & sahih pada aktivitas jurnalistik & kehumasan merupakan keharusan.

Dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) materi ujinya ditetapkan sang Dewan Pers, kemampuan atau kompotensi seseorang wartawan pada penggunaan Bahasa Indonesia yg baik & sahih, merupakan galat satu mata uji. 

Berita, Siaran Pers & Majalah

Yang dibentuk Humas diantaranya informasi yg disiarkan pada bentuk Siaran Pers, Majalah & lain-lain. Berita  (News) merupakan galat satu produk jurnalistik / kehumasan.

News sebuah fakta baru yang menarik perhatian warga buat membaca, mendengar & melihat-TV.Masyarakat : Masyarakat luas, atau kalangan eksklusif warga .

Teknik Penulisan Berita

Wartawan Senior, Rosihan Anwar, memberi resep yg amat sederhana buat menulis informasi : Tulislah sebuah informasi sebagaimana anda bertutur menggunakan orang lain.

Artinya : menceritakan sesuatu yg baru, menarik,   menggunakan materi-materi yg dipercaya krusial & perlu diketahui sahabat bicara.

Secara teori, sebuah informasi wajib ditulis menggunakan teknik penulisan yg membuat informasi sahih & efektif, terstruktur, memenuhi unsur-unsur-unsur utama,  mengindahkankan peraturan perundang-undangan & Kode Etik Jurnalistik, gampang difahami, singkat dan lengkap.

Teknik penulisan informasi ( informasi lempang, straight news), sama menggunakan teknik penulisan karangan ilmiah, karangan khas, tajuk rencana, novel, roman, laporan tahunan pengurus dsb.

Penulisan Berita

Sebuah informasi  wajib   memiliki nilai informasi (news value). Artinya sebuah informasi wajib mengandung unsur-unsur :  baru,  krusial, menarik perhatian pembaca, pendengar pemirsa buat  membaca,  mendengar, menyaksikan.

Ditulis secara terstruktur. Yang paling dianjurkan merupakan menggunakan struktur  secara piramida terbalik. Artinya bagian informasi paling krusial ditulis paling awal (diklaim lead), sebagai akibatnya pembaca pribadi bisa mengetahui utama primer sebuah informasi, lalu diikuti bagian informasi lainnya yg terkait.

Harus Memenuhi Unsur 5W & 1 H :

lima W : Who: siapa,  What: apa,  Why: kenapa  When: kapan,  Where: dimana

1 H : How: bagaimana   Menaati peraturan perundang-undangan yg berlaku serta Kode Etik Jurnalistik, Menggunakan Bahasa Indonesia baik dan sahih.

Catatan:  Pelaksana tugas kehumasan tak jarang menciptakan Siaran Pers (Press Release) menggunakan 5 W untuk dimuat pada media massa. Sebagian gagal dimuat lantaran belum memenuhi unsur-unsur tadi pada atas. Malahan poly yg lebih berisi daftar Ibu-mak pengurus yg hadir dalam suatu program contohnya, daripada materi yg memiliki nilai informasi.

Diperlukan terdapat foto atau grafik dsb. buat mendukung sebuah informasi. Panjang,  pendek informasi untuk dimuat dipengaruhi kelengkapan informasi, rubrik, kolom/ruang  yg disediakan.

Bahasa Indonesia

Penggunaan Bahasa Indonesia baik & sahih pada aktivitas jurnalistik / kehumasan merupakan  kondisi primer supaya pesan yg disampaikan bisa cepat serta gampang, diterima, dimengerti sang pembaca, pendengar dan pemirsa.

Bahasa Jurnalistik dalam hakekatnya merupakan Bahasa Indonesia yg baik serta sahih, akan tetapi menggunakan lebih menonjolkan ekonomi istilah, sebagai akibatnya sebagai kalimat baik dan lebih efektif.

Ekonomi istilah merupakan istilah atau perindikasi baca yg jika tidak digunakan, nir akan membarui arti kalimat ; ekonomi istilah  pula dibutuhkan lantaran keterbatasan kolom/ruang, ketika siar, ketika tayang pada media massa.

Kalimat efektif pada penulisan informasi merupakan kalimat yg terdiri berdasarkan sebanyak-banyaknya 35 – 40 istilah, anak kalimat, menggunakan Bahasa Indonesia yg baik & sahih, sebagai akibatnya  bisa cepat dimengerti.

Gunakan istilah kata pada  Bahasa Indonesia, hindari sekali bahasa asing atau bahasa wilayah yg padanannya telah terdapat pada Bahasa Indonesia.

Kalaupun akan mengutip lantaran belum terdapat padanan atau lantaran mengutip kalimat pribadi, maka wajib ditulis menggunakan alfabet miring.

a. Pengecualian keluar berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia yg baik & sahih hanyalah dalam :

penulisan judul informasi, lantaran jumlah istilah pada judul informasi yg sahih aporisma hanya enam istilah. Lazim nir memakai awalan-akhiran.

b. Kutipan pribadi  berdasarkan ucapan seseorang. (Kutipan pribadi berdasarkan ucapan nara asal bisa mengakibatkan informasi lebih menarik, pula sebagai kutipan sebagaimana yg benar diucapkan nara asal).

Menghindari pemakaian istilah yg dipercaya kurang, demokratis seperti : beliau, berkenan hadir, berkenan menyediakan ketika

c. Penulisan  lengkap nama, gelar, jabatan hanya ditulis dalam penyebutan pertama pada sebuah informasi contohnya Menteri  Pariwisata & Ekonomi Kreatif DR. Marie Elka Pangestu Ph.D.  Tidak lagi pada penyebutan berikutnya. Misalnya relatif menteri saja.

d. Tidak menulis demikian poly nama pejabat atau pengurus yg hadir pada sebuah program. Jangan hingga isi primer sebuah informasi hanya daftar nama !

e. Dalam rangka memakai Bahasa Indonesia yg baik & sahih, termasuk penggunaan kata-itilah yg telah resmi, perlu mempunyai Kamus Besar Bahasa Indonesia kamus Istilah, yg diterbitkan sang Badan Bahasa Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.

f. Buku  Tata Bahasa. Sebagai model kesalahan yg masih poly ditemukan merupakan penggunaan awalan “pada” yg betulnya merupakan : pada buat berita loka ditulis terpisah ( ... pada Gedung Nyi Ageng Serang), sedangkan pada buat istilah kerja ditulis menyatu menggunakan istilah kerja ( ... akan dilaksanakan training).

g. Buku-kitab Undang-Undang mengenai Pers & Komunikasi, Kode Etik Jurnalistik & mencantumkan Nomor lengkap majalah yg telah diterbitkan.

Penutup

Pemakaian Bahasa Indonesia dengan baik, merupakan kondisi primer berhasilnya sebuah tugas & fungsi  jurnalistik juga kehumasan.

Disampaikan dalam training Jurnalistik & Kehumasan yg diadakan BKOW Provinsi DKI Jakarta lepas 14 Maret  2013 pada Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan.

apabila terdapat galat istilah yang belum lengkap  pada membicarakan cara menulis informasi itu sebatas lantaran kedo’ifan serta kekurangan dan kelamahan ilmu yg aku miliki yg masih dangkal, buat itu  pada khalayak masa, kami minta maaf yg sebesar-besarnya.

0 Komen-Komen:

Post a Comment