This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

FADILAH SHAUM DI BULAN RAMADHAN


FADILAH SHAUM Di BULAN RAMADHAN

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/10/blog-post_30.html

Fadilah Shaum Ramadhan Shaum jalan menuju ketakwaan pada Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas engkau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum engkau supaya engkau bertakwa”, (QS. Al Baqarah: 183)

  يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yg sudah menciptakanmu & orang-orang yg sebelummu, supaya engkau bertakwa,” (QS. Al Baqarah: 21)

Hakikat Taqwa merupakan menerima kenikmatan ibadah

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ

 “Sesungguhnya orang-orang yg bertakwa berada pada nirwana & kenikmatan” (Qs. AtThur: 17)

Shaum penyebab menerima pahal yang besar Nabi Muhammad, sebagaimana yg disampaikan Abu Hurairah, membacakan sebuah hadis qudsi terkait puasa:

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Allah Swt berfirman, puasa itu untukku & Aku yg akan eksklusif mengganjarnya. Seseorang mengabaikan syahwat, keinginannya buat makan & minum hanya lantaran Aku. Puasa adalah tameng. Ada 2 kebahagiaan orang yg berpuasa: kebahagiaan saat berbuka & kebahagiaan saat bertemu Tuhannya. Aroma ekspresi orang yg berpuasa lebih harum pada sisi Allah dibandingkan wangi minyak Misik.” (HR. Al-Bukhari)

Hal ini dikuatkan menurut periwayatan Muslim, 1151 menurut Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:

( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ )

"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka dia buat-Ku & Aku yg akan menaruh pahalanya."

Yakni Aku akan menaruh pahala yg poly tanpa memilih kadarnya. Hal ini misalnya firman Allah Ta’ala, "Sesungguhnya hanya orang-orang yg bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)

Shaum menjauhkan hamba menurut barah nerakaPuasa akan sebagai perisai yg menghalangi menurut siksa barah neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا

“Tidaklah seseorang hamba yg berpuasa pada jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (lantaran puasanya) menurut neraka sejauh tujuh puluh musim” (H.R. Bukhari & Muslim).

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam jua bersabda,

قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman, Puasa merupakan perisai, yg dengannya seseorang hamba membentengi diri menurut barah neraka, & puasa itu buat-Ku, Aku-lah yg akan membalasnya” (H.R. Ahmad, shahih).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jua bersabda,

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

”Puasa merupakan perisai yg bisa melindungi seseorang hamba menurut siksa neraka” (H.R. Ahmad, shahih).

Shaum mencegah menurut barah neraka, Shaum merupakan karena dikabulkannya doaShaum kafarat menurut rekaan menurut keluarganya, hartanay & tetangganya



Hal Menarik Lainnya

KESEHATAN DALAM PANDANGAN ISLAM

 

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/10/kesehatan-dalam-pandangan-islam.html


KESEHATAN DALAM PANDANGAN ISLAM

 Islam adalah agama yang diturunkan Allah untuk kepentingan dan keselamatan, kebahagian serta kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu Islam sebagai yang sanggup mengantar dan memberikan keselamatan hidup secara utuh, memiliki ajaran secara lengkap, yang mencakup segala aspek kehidupan umat manusia termasuk didalamnya masalah kesehtan, secara khusus kesehatan yang dikehendaki Islam meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial.

Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan krunia Allah yang sangat besar yang diberikan kepada umat manusia, karena kesehatan adalah modal pertama dan utama dalam kehidupan manusia.

Tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta kewajibannya yang menyangkut kepentingan diri sendiri, keluarga dan masyarakat, dan yang terpentin yaitu tugas melaksanakan kewajiban sebagai hamba atau makhluk ciptaannya yaitu mengibadati Allah Taba raka Wata’alla tanpa mempersekutukan dengan Sesutu apa pun.

Kesehatan Menurut Al Qur’an Dan As Sunnah

 Allah SWT berfirman:

يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدٍ۬ وَڪُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِين

Artinya: ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap [memasuki] masjid makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S Al A’raf: 31)

Kesehatan Menurut Mufasir Kontemporer

Menurut mufasir kontemporer, semacam As-Sa’di, ayat tersebut mencakup perintah menjalani pola hidup sehat dalam bentuk melakukan dan menghindari, yakni mengonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh, menjaga kesehatan tubuh dengan berolah raga, belajar beladiri, berkuda, dan memanah, dan meninggalkan pola makan yang membahayakan serta menjaga pola Makan dan minum, karna itu sangat diperlukan untuk kesehatan.

Sedangkan berlebih-lebihan harus ditinggalkan untuk menjaga keseimbangan bagi jasmani kita. Seorang Muslim dilarang melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, termasuk di dalamnya adalah mengonsumsi atau melakukan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan, jadi jagalah kesehatan mu, sebelum penyesalan menyertai mu. dalam hadist rasullullah , beliau bersabda,’’

حديث أبى هريرةَ، عن النبى صلى الله عليه و سلم قال: اَلْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٍ مِنَ الْفِطْرَةِ: الْخِتَانُ، وَالْإسْتِحْدَادُ، وَ نَتْفُ الْإبْطِ، وَتَقْلِيْمُ الْأَظْفَارِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ.

“Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi . Bersabda: Tuntunan fitrah itu ada lima (atau: lima dari tuntunan fitrah) yaitu: khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong (menggunting) kumis”. (HR. Bukhari Muslim)

     Pada dasarnya, agama islam sangat menganjurkan kesehatan baik dari hal yang dianggap sepele atau kecil oleh manusia, sebab kalau di lihat dari kepentingan, apa yang bisa dilakukannya  oleh orang yang sehat lebih banyak dari pada yang dilakukannya oleh orang yang dalam keadaan sakit.

Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah dan membangun peradapan dengan baik, jika fisik dalam kondisi yang baik dan kondusif. Jadi kesehatan fisik secara tidak langsung , merupakan factor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan.

Sabda Rasulullah :

قَلِّمْ أَظَافِرَكَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَقْعُدُ عَلَى مَا طَالَ تَحْتَهَا

“potonglah kukumu, sesungguhnya syetan duduk (bersembunyi) di bawah kukumu yang panjang”.

Hadits diatas dengan jelas menunjukkan adanya bakteri yang tersembunyi di bawah kuku-kuku, seperti bakteri thypoeid, desentri atau telur cacing.

Banyak bakteri yang hidup di bawah kuku yang panjang  dan kotor. Kondisi semacam ini dapat menularkan penyakit, yakni ketika kita setelah berak tidak mencuci tangan dengan bersih hingga bakteri yang ada pada tangan berpindah ke makanan.

Penyakit yang dipindahkan adalah semua penyakit yang dibawa lalat terutama typhoeid, solamania, desentri, keracunan makanan, dan telur cacing terutama cacing aksoris dan ascaris (cacing gelang, yaitu cacing yang hidup di dalam usus halus manusia) dan cacing pita dengan segala macamnya.

Kesehatan Dalam Pandangan Agama

Dalam pandangan agama, kesehatan merupakan kemaslahatan duniawi yang harus kita jaga selagi tidak bertentangan dengan kemaslahatan ukhrawi atau kemaslahatan yang lebih besar.

Kesehatan, kedokteran dan semacamnya sudah menyangkut kepentingan umum yang dalam pandangan Islam merupakan kewajiban kolektif (fardu kifayah) bagi kaum Muslimin.

Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit.

Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan.

Rosulullah sendiri pun senantiasa menjaga jiwanya agar tetap sehat, agar Beliau bisa selalu memberi tauladan kepada para Sahabatnya dan ummatnya.

Adapun beberapa cara yang dilakukan oleh Rosulullah untuk menjaga kesehatannya, antara lain sebagai berikut:

1. Bangunlah Sebelum Subuh

Bangun sebelum subuh dengan maksud melakukan shalat qiyamul lail dan melakukan shalat subuh dengan berjamaah.

Gerakan shalat sama manfaatnya dengan gerakan olah raga, udara subuh juga terbukti lebih segar dan fresh. Dengan melakukan hal trsebut juga akan memberikan kita berkah berupa pahala dan kenikmatan sehat.

2. Jagalah Kebersihan

Setiap hari Kamis dan jum’at Nabi Muhammad selalu rutin memotong kuku, mencuci rambut-rambut halus yang berada di pipi. Setiap hari nabi Muhammad juga selalu menggunakan harum-haruman dan tampil bersih dan rapi. Seperti yang sudah disebutkan di kata pengantar bahwasanya bagi umat islam kebersihan merupakan sebagian dari iman.

3. Tidak Makan dengan Berlebihan

Hal ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita kaum muslimin dan muslimat. Islam menganjurkan untuk makan sebelum kita lapar dan berhenti makan sebelum kita kenyang.

Karena menurut Islam perut kita dibagi menjadi tiga bagian, pertama bagian perut untuk makanan, kedua bagian perut untuk udara, ketiga bagian perut untuk air. Dengan menyeimbangkan tiga unsur itu, maka kita akan menemukan kesehatan.

4. Biasakan Jalan Kaki

Maraknya budidaya berkendara, baik berkendara roda dua dan roda empat atau motor dan mobil, orang jadi timbul rasa malas untuk berjalan kaki, tekadang bisa kita lihat, kebanyakan orang menggunakan kendaraan dengan tujuan yang dekat yang bisa di jangkau dengan jalan kaki, padahal banyak banget manfaat yang bisa di ambil dari berjalan kaki, selain melancarkan peredaran darah juga  memperkuat urat-urat kaki, dan masih banyak lagi yang bisa di ambil dari berjalan kaki.

Berjalan kaki bukan hanya anjuran  untuk menjaga kesehatan di dalam islam, banyak para ahli kesehatan yang menganjurkannya juga. Nabi Muhammad terkenal suka berjalan kaki, baik ke masjid, rumah sahabat, maupun pergi berjihad.

Dengan berjalan kaki akan membuat keringat kita keluar, kemudian pori-pori kita akan terbuka, aliran darah juga lebih lancar, dan pastinya akan membuat tubuh kita lebih sehat, namun bukan berarti sakit itu bukan bagian dari kebaikan, karna bagi umat islam, bila mau sabar dan ikhlas menghadapi ujian sakit yang menimpanya, maka berguguran dosa-dosa yang telah lalu.

Dari misi agama islam ialah mengajak manusia agar menjadikan setiap  kondisi dalam hidupnya sebagai sarana untuk mendulang kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah ta’alla, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, kuat maupun lemah dan seterusnya.

5. Tidak Gampang Marah

Nabi Muhammad pernah membarikan nasihat “Jangan marah” kata tersebut diulangi selama tiga kali. Hal ini menunjukan bahwa pentingnya untuk menjaga emosi dalam islam, dan menunjukan bahwa kekuatan dan kesehatan seorang muslim tidak hanya ditentukan oleh tubuhnya tapi juga emosi, dan jiwanya.

Dalam satu riwayat hadist menyebutkan ‘’orang kuat bukanlah orang yang kuat bergulat, namun orang kuat itu adalah orang bisa menahan amarahnya,’’ maka dalam islam sangat dianjurkan tabah dan sabar dalam menghadapi setiap kondisi dan takdir Allah, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat kita lihat, bahwa islam sangat menganjurkan untuk selalu menjaga kesehatan, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan.

Salah satu pesan Rosulullah adalah memanfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu, seperti dalam sabdanya:

عن ابن عبس رضي الله عنه قال: رسول الله صلي الله عليه وسلم قال: ﺇﻏﺗﻨﻢ ﺧﻤﺴﺎ ﻘﺒﻞ ﺧﻤﺲ؛ ﺤﻴﺎﺗﻚ ﻘﺒﻞ ﻤﻮﺗﻚ٬ ﻮﺼﺤﺗﻚ ﻘﺒﻞ ﺴﻘﻤﻚ ٬ﻮﻔﺮﺍﻏﻚ ﻘﺒﻞ ﺷﻐﻠﻚ ٬ﻮﺷﺒﺎﺒﻚ ﻘﺒﻞﻫﺮﻤﻚ٬ ﻮﻏﻨﺎﻚ ﻘﺒﻞ

Dari ibnu Abas r.a. berkata rasulullah , bersabda: “memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara; masa hidup sebelum datang matimu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa muda sebelum masa tuamu dan masa kayamu sebelum masa fakirmu”

Oleh karena itu, selagi kita masih diberi kesehatan marilah kita jaga lingkungan kita agar selalu bersih, karena kebersihan adalah langkah utama untuk mencapai kesehatan dan kita ajarkan kebersihan ini kepada adik-adik kita mulai dari dini agar mereka terbiasa dengan hidup sehat, sehingga akan menciptakan generasi-generasi yang unggul.

 

                                                                 Wallahu A’lam

 

 

07. November. 2022                                                                                                         PenaHati

 


Bahasa Sebagai Alat Komunikasi_ Hubungan Bahasa, Budaya dan Masyarakat

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/11/bahasa-sebagai-alat-komunikasi-hubungan.html

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, dengan kata lain manusia membutuhkan individu lainnya dalam kelangsungan hidup. Oleh karena itu manusia perlu bahasa sebagai alat komunikasi atau berinteraksi dengan sesamanya dalam melangsungkan hidupnya sebagai mahluk sosial.

Sebagai Alat Komunikasi

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi paling efektif antara individu dengan individu lain. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan maksud yang dipikirkannya kepada orang lain.

Bisa ketahui bersama Bahasa disampaikan baik melalui lisan maupun dalam bentuk tulisan. Bahasa dan masyarakat tidak bisa dilepaskan karena bahasa dengan masyarakat memiliki kaitan erat, masyarakat tidak mungkin bisa berjalan tanpa bahasa begitu juga sebaliknya bahasa tidak akan ada jika tidak ada masyarakat.

Bahasa yang ada dalam masyarakat akhirnya menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun, Hingga bahasa pada masyarakat tersebut menjadi sebuah budaya yang menjadi suatu ciri khas masyarakat tersebut.

Juga Bahasa tidak hanya menentukan kebudayaan tetapi juga pola pikir  masyarakat pada suatu daerah tersebut. Untuk memahami budaya daerah tertentu maka hal yang pertama diperlukan adalah memahami bahasa pada masyarakat tersebut.

Antara bahasa, budaya dan masyarakat ternyata saling berkaitan dan memiliki hubungan yang erat, untuk mengetahui bahasa tentu kita harus mencari tahu mengenai arti dari bahasa itu sendiri.

Dan kemudian mencoba menghubungkan bahasa dengan kebudayaan, selanjutnya mengaitkan bahasa dennga masyarakat. Mengenai bahasa, budaya dan masyarakat akan coba dibahas lebih mendalam dalam karya tulis ini.

Pengetian Bahasa

Bahasa memiliki pengertian yang sangat luas karena bahasa merupakan alat komunikasi sosial seluruh manusia di dunia, banyak para ahli yang mencoba merumuskan mengenai pengertian bahasa, berikut beberapa ahli yang mencoba memberikan definisinya mengenai bahasa.

Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Tarigan (1989:4), memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Chaer dan Agustina (2009:11) secara sederhana, bahasa diartikan sebagai alat  menyampaikan sesuatu yang terlintas dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.

Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.

Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok.

Karakteristik Bahasa

Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.

        1. Bahasa Bersifat Abritrer

Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.

Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.

        2. Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas.

Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.

        3. Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.

        4. Bahasa Bersifat Beragam

Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.

        5. Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis.

Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.

Hubungan Bahasa, Budaya dan Masyaraka

Pengajaran bahasa sering dipisahkan dari pengajaran budaya (culture), bahkan ada yang menganggap bahwa bahasa tidak ada hubungannya dengan budaya. Memang diakui bahwa budaya penting untuk dipahami oleh pemelajar bahasa, tetapi pengajarannya sering terpisah dari pengajaran bahasa.

Memang mempertimbangkan aspek budaya dalam pembelajaran bahasa dengan lebih menekankan pada penggunaan bahasa, tetapi dalam pelaksanaannya bahasa masih dianggap sebagai satu sistem homogen yang terpisah dari interaksi penutur dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa adalah hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa dikatakan kompleks karena di dalamnya tersimpan pemikiran-pemikiran kolektif dan semua hal yang dimiliki oleh suatu masyarakat.

Bahasa dikatakan aktif karena bahasa terus berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Oleh karena sifatnya tersebut, bahasa adalah aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan dan kebudayaan masyarakat.

Koentjaraningrat (1994), bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Artinya, kedudukan bahasa berada pada posisi subordinat di bawah kebudayaan, tetapi sangat berkaitan. Namun, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang bersifat koordinatif, sederajat dan kedudukannya sama tinggi.

Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi adalah suatu bagian atau subsistem dari sistem kebudayaan, bahkan dari bagian inti kebudayaan. Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan, paling sedikit dengan cara mempunyai nama atau istilah dari unsur-unsur dari semua aspek kebudayaan itu. Lebih penting lagi, kebudayaan manusia tidak akan mungkin terjadi tanpa bahasa karena bahasalah faktor yang menentukan terbentuknya kebudayaan.

Bahasa sebagai alat komunikasi yang terdiri dari sistem lambang, yang dikomposisikan pada kerangka hubungan kelompok sosial, dapat berimbas pula pada struktur interaksi kebudayaan secara menyeluruh.

Para ahli sepakat mendefinisikan kebudayaan sebagai sebuah sistem struktur yang terdiri dari simbol-simbol, perlambang dan makna-makna yang dimiliki secara komunal atau bersama, yang dapat diidentifikasi, sekaligus bersifat publik.

Fungsi bahasa dalam arti luas dapat dipergunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan segala perlambang kebudayaan antar anggota masyarakat. Sifat khas suatu kebudayaan memang hanya bisa dimanifestasikan dalam beberapa unsur yang terbatas dalam suatu kebudayaan, yaitu dalam bahasanya, keseniannya, dan dalam adat istiadat upacaranya.

Bahasa dan budaya, sangat sarat dengan daya-daya kohesif dan saling mempengaruhi, serta boleh dikatakan bahwa masing-masing entitas yang satu tidak bisa berdiri sendiri tanpa peranan yang lain.

Pembelajaran budaya suatu masyarakat hendaknya mengutamakan unsur-unsur bahasa yang digunakan dalam masyarakat tersebut. Budaya dan bahasa merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Untuk belajar suatu budaya sekelompok masyarakat, seseorang harus menguasai bahasa sekelompok masyarakat tersebut.

Chaer dan Agustina (2010), mengatakan bahwa bahasa itu bersifat unik dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya, maka analisis suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain. 

Sedemikian eratnya hubungan antara kebudayaan dan bahasa sebagai wadahnya, hingga sering terdapat kesulitan dalam menerjemahkan kata-kata dan ungkapan dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Sebagai contoh, perkataan village, dalam bahasa Inggris tidaklah sama dengan desa dalam bahasa Indonesia.

Sebab konsep village dalam bahasa Inggris adalah lain sekali dari desa dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu ungkapan yang pernah di keluarkan oleh penulis asing menyebut kota Jakarta sebagai big village akan hilang maknanya jika diterjemahkan dengan ” desa yang besar”.

Hal ini menegaskan kita pada hubungan antara bahasa dan kebudayaan, yaitu bahwa kunci bagi pengertian yang mendalam atas suatu kebudayaan adalah melalui bahasanya. Semua yang di bicarakan dalam suatu bahasa, terkecuali ilmu pengetahuan yang kita anggap universal, adalah tentang hal-hal yang ada dalam kebudayaan bahasa itu.

Karena itu maka perlu mempelajari bahasa jika kita ingin mendalami suatu kebudayaan ialah melalui bahasanya. Bahasa itu adalah produk budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan.

Kesimpulan

Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Sehingga dapat disimpulkan karakteristik bahasa yang pertama yaitu berisfat arbitrer yang artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah.

Kedua Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Ketiga bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Keempat Bahasa bersifat beragam karena faktor morfologii sosiol dan sebagainya. Kelima Bahasa bersifat manusiawi, sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia, hewan tidak mempunyai bahasa.

Bahasa tidak bisa lepas dari kebuayaan karena bahasa merupakan hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa adalah aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan dan kebudayaan masyarakat.

Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Artinya, kedudukan bahasa berada pada posisi subordinat di bawah kebudayaan, tetapi sangat berkaitan.Namun hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang bersifat koordinatif, sederajat dan kedudukannya sama tinggi.

Oleh karena itu maka perlu mempelajari bahasa jika kita ingin mendalami suatu kebudayaan ialah melalui bahasanya. Bahasa itu adalah produk budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan.  Wallahu A'lam

 


Artikel Menarik Lainnya

                                                                                            

 

Shalat Dhuha, 4 Manfaat dan Keutamaan Yang Harus Kita Tahu.

 

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/11/shalat-dhuha-4-manfaat-dan-keutamaan.html

Sholat adalam ibadah pokok dalam islam, dan merupakan rukun islam kedua. Sholat menurut syariat islam dalam praktiknya harus sesuai degan petunjuk tata cara yang dicontohkan Nabi Muhammad Salallahu Allaihi Wasallam.

Dalil mengenai kewajiban pelaksanaan shalat terdapat dalam Al Quran, Hadis maupun Ijmak para Ulama. Dan pelaksanaan yang harus penuhi dalam melaksanaan shalat.

Ada sembilan yaitu, Islam, berakal, mumayyiz, bersuci, menutup aurat, bersih dari najis, mengetahui waktu shalat, menghadap kiblat dan memiliki niat.

Shalat secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu shalat Fardhu dan shalat Sunnah, shalat fardhu terbagi menjadi lima waktu yang dikerjakan setiap hari dan bersifat wajib.

Sedangkan shalat sunnah bersifat dianjurkan untuk dikerjakan pada waktu tertentu, walaupun bersifat sunnah namun bila dikerjakan akan mendapat balasan yang besar, salah satunya yaitu shalat dhuha.

Pengertian ShalatDhuha

Shalat Dhuha adalah salah satu shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari terbit hingga terasa panas atau menjelang waktu Dzuhur.

Jumlah raraat shalat dhuha minimal dua rekaat, sebaiknya dilaksanakan empat rekaat, adapun yang paling sempurna dikerjakan sebanyak enam rakaat.

Pelaksanaan shalat dhuha sebainya dikerjkan setelah melewati seperempat siang, dengan kata lain, dianjurkan dilaknakan seperempat waktu dalam satu hari atau sekitar pukul sembilan pagi.

Hukum Shalat Sunnah Dhuha

Shalat Dhuha merupakan sunnah mu'akkadah, terbukti telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan Muslim, no. 1176, dari

hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata,

( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ ) .

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya."

Menurut Syekh Ibnu Baz rahimahullah berkata dalam kitab Majmu Fatawa, 11/389, "Shalat Dhuha adalah sunnah mu'akkadah yang telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam dan beliau perintahkan kepada para shahabatnya."

Terdapat beberapa hadits  dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya

1)     Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, "

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ{ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى  (رواه مسلم، رقم) .

“Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim, no. 1181)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam,

وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

'Semua itu dapat terpenuhi (cukup tergantikan) dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha'

Kata (يجزي) dapat dibaca dhomah  atau fahtah  di awalnya. Jika dibaca dhammah (يُجْزِي) artinya adalah dibalas, sedangkan jika dibaca fathah(يَجْزِي) berasal dari kata جزى يجزي artinya adalah cukup, sebagaimana firman Allah Ta'ala.

Hadits ini merupakan dalil tentang besarnya keutamaan dan kedudukan shalat Dhuha, dan bahwa dia sah jika dilakukan sebanyak dua rakaat." (Syarh Muslim, oleh Imam Nawawi)

2)     Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1178, dan Muslim, no. 721, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata,

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir."

Dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, "Kekasihku telah berwasiat kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur sebelum aku menunaikan (shalat) Witir." (HR. Muslim, no. 1183)

Qurtubi rahimahullah berkomentar: “Wasiat Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam kepada Abu Darda’ dan Abu Hurairah radhiallahu’anhuma menunjukkan akan keutamaan

Shalat Dhuha dan banyak pahalanya serta penekanannya. Oleh karena itu beliau berdua senantiasa menjaganya dan tidak (pernah) meninggalkan.” Selesai dari kitab ‘Al-Mufhim Lima Asykala min Talkhisi Muslim’

3)     Dari Abu Darda dan Abu Dzar radhiallahu anhuma dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dari Allah Azza wa Jalla, bahwa Dia berfirman, "Wahai anak Adam shalatlah empat rakaat di awal hari, Aku akan lindungi engkau hingga akhirnya.

Keutamaan ShalatDhuha

Shalat Dhuha memiliki keutamaan yang luar biasa. Berikut ini 6 keutamaan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits shahih:

Diwasiatkan Rasulullah agar dikerjakan setiap hari

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku mewasiatkan tiga hal yang tidak akan kutinggalkan hingga mati yakni berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari)

Shalat Dhuha Sebagai Ciri Orang Taat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

أوصاني خليلي بثلاث لست بتاركهن أن لا أنام إلا على وتر وأن لا أدع ركعتي الضحى فإنها صلاة الأوابين وصيام ثلاثة أيام من كل شهر

“Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya,

“Agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

Shalat Dhuha adalah Shalat Awwabin. Awwabin adalah orang-orang taat. Merutinkan shalat dhuha, dengan demikian, berarti menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Shalat Dhuha 2 rakaat senilai 360 sedekah

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap

takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat ganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ. قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

“Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu

melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang

mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

Shalat Dhuha Membawa Keberkahan dan Kecukupan

Shalat Dhuha 4 rakaat membawa kecukupan sepanjang hari

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Shalat Dhuha Lebih Utama Dari Ghonimah Perang

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar sahabatnya membicarakan tentang ghanimah (harta rampasan perang), maka beliau menunjukkan amal yang lebih banyak dari pada ghanimah-ghanimah itu

مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً

“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat,

Jika kita mewajibkan diri untuk selalu melaksanakan shalat-shalat sunnah atau shalat dhuha, maka akan termasuk golongan orang yang dicintai Allah dan di cukupkan keperluannya.

Semoga kita semua di beri kemudahan untuk selalu melaksanakan amalan-amalan sunnah, sampai akhir hidup kita.

 



                                                                                    “Wallahu A’lam”


Hal Menarik Lainnya Yang Wajib Kamu Tahu

Kewajiban Mengaangkat Kepemimpinan

4 Keutamaan Membaca Surah Al Kahf Pada Hari Jum'at

 

https://penahati-1307.blogspot.com/2022/11/4-keutamaan-membaca-surah-al-kahf-pada.html

Surah Alkahfi atau dalam bahasa arab yaitu al kahf yang berarti “gua” yang juga di sebut dengan ashabul kahf merupakan surah yang ke-18 di dalam Alquran. Surah ini diberinama Al-kahfi dan Ashabul kafh karena mempunyai arti penghuni-penghuni gua.

Pengertian Surah Al-kahfi

Surah Al-kahfi merupakan golongan dari surah makkiyah, karena surah ini termasuk salah satu surah yang diturunkan pada kota mekkah. Dalam surah Al-kahfi mempunyai banyak keutamaan yang sangat agung bila bandingkan dengan beberapa surah yang lain.

Namun, tidak semua orang yang mengetahui tentang  keutamaan surah Al-kahfi yang begitu agung ini. Sehingga sebagian dari mereka jarang mengamalkannya atau bahkan tidak pernah membacanya apalagi menghafalnya.

Membaca Surat Al-kahfi memiliki keutamaan tersendiri bahkan ada hari tertentu  yang baik membaca surat Al kahfi. Mungkin sebagian dari kita ingin mengamalkannya hanya saja tidak tahu kapan waktu membacanya paling baik.

Namun jika kita sudah mengetahui kapan terbaik untuk mengamalkannya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengamalkannya. Kecuali jika kalian menyia-nyiakan keutamaan dari membaca surah Al-Kahfi.

Waktu Terbaik Mengamalkan Surah Al-Kahfi

Dr. Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-fiqh al Wadhih min al Kitabwa al sunnah mengatakan bahwa diantara amalan yang dianjurkan dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah).

Kenapa kok hari jum’at? kok nggak hari sabtu apa minggu, Karena  hari jum’at dalam islam merupakan hari istimewah. Dimana hari itu merupakan hari nabi Adam as diciptakan dan wafat.

Dan kemudian Baginda Nabi Muhammad  juga pernah Bersabda :

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ

“Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. . . . ” (HR. Abu Dawud, an Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits Aus bin Aus)

Oleh karena itu di hari jumat yang merupakan hari paling afdhal terdapat amalan-amalan yang dianjurkan untuk di kerjakan pada hari itu. Salah saju amalan yang dianjurkan pada hari jumat adalah membaca surah Al-kahf.

Keutamaan Membaca Surah Al-Kafi Pada Hari Jum’at

Nah, agar kita semangat untuk mengamalkannya marilah kita bahas tentang keutamaan dari Surah Al-kahfi tersebut. Diantaranya yaitu:

  1. Terhindar dari Fitnah Dajjal

Manusia yang membaca Al-Kahfi pada Hari Jumat akan terhindar dari fitnah Dajjal. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan rajin membaca surat ini pada hari jumat maka akan terhindar dari fitnah tersebut.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)

        2. Mendapatkan Ampunan Dosa diantara Dua Jum’at

Sessuai riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.” (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

        3. Mendapatkan Cahaya Diantara Dua Juma’at

Ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam hari Jum’at, maka diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan ketika nanti hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)

Dari Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.” (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

        4. Dijauhkan Dari Godaan Setan

Setan akan selalu merusak iman dan mengajak manusia kejalan kesesatan. Setan adalah musuh terbesar manusia, apalagi bab melakukan perbuatan baik dan beribadah. Membaca surah Al-Kahfi dapat membuat seseorang terhindar dari godaan setan ini.

Sebuah hadits oleh Ibnu Mardawaih dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa “Sebuah rumah yang selalu bacakan surah Al-Khafi dan surat Al-Baqarah maka rumah itu tidak akan dimasuki setan sepanjang malam tersebut. Dengan demikian, bacalah surat Al-Kahfi agar terhindar dari gangguan setan yang terkutuk.”

Demikianlah empat keutamaan membaca surah Al-kahfi yang bisa kita amalkan pada hari jumat, semoga dengan mengetahui keutamaan surah al-kahfi ini, kita bisa menjadi semangat lagi untuk mengamalkannya.


Wallahu A'lam

 



Hal menarik Lainnya: